Memasuki usia 40 tahun untungnya untuk urusan kesehatan saya masuk ke dalam kategori #antihaluhaluclub. Makanya setelah kepala empat, saya memutuskan untuk melakukan medical check up. Ini dia pengalamannya.
Welcome to the club! Itu adalah message yang paling banyak saya terima waktu tanggal 21 Mei kemarin. Club apa? Club 40!
Yep, walaupun saya masih sering halu, tapi tahun ini saya sudah masuk ke kepala 4.
Rasanya bagaimana? Sejujurnya sih, lagi-lagi entah saya halu atau memang begitu adanya, rasanya tidak ada yang berubah. Tapi untuk hal kesehatan, untungnya saya termasuk dalam #antihaluhaluclub. Saya tahulah, 40 itu sebenarnya udah nggak termasuk muda lagi, kecuali dilihat dari perspektif yang umurnya lebih tua, ya. Bayangin aja, saya udah lebih dekat ke umur 60, umur nenek-nenek, dibanding dengan umur anak remaja. Dan walaupun cukup rutin berolahraga, saya sadar bahwa itu bukan jaminan kalo kita sehat walafiat. Ada banyak faktor yang berkontribusi ke kondisi kesehatan kita: usia, gaya hidup, keturunan, lingkungan atau yaa memang nasib aja.
Nah, salah satu yang saya niatkan sekali begitu masuk ke 40 adalah medical checkup. Terakhir saya medical checkup kira-kira 5 tahun yang lalu, jadi sudah waktunyalah ya. Semakin kita tua kan memang harusnya semakin sering medical checkup. Sudah saatnya kita melakukan tindakan preventive dan pro-active…berusaha supaya tidak terjadi apa-apa instead of baru bertindak ketika ketahuan ada suatu gangguan
Memangnya medical checkup apa sih? Intinya sih pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh dengan harapan kalau memang ada penyakit atau gangguan kesehatan bisa terdeteksi secara dini. Di dalam sebuah proses medical checkup, kita akan melakukan berbagai macam tes, baik tes darah, urine maupun kondisi fisik secara umum.
Jadi akhirnya setelah sebulan berumur 40, saya dan suami membuat appointment di Rumah Sakit Pondok Indah - Bintaro Jaya yang mempunyai service Executive Health Check Up dengan konsep one stop service. Semua pemeriksaan terdapat dalam satu area. Pasti kita semua malas ya kalau urusannya harus ke rumah sakit, antre dari mulai pendaftaran, isi berbagai macam form, menunggu dokter, pindah-pindah ruangan sampai urusan pembayaran. Belum lagi ngebayangin harus meluangkan waktu satu hari untuk medical check up. Nah kalau di sini semuanya lebih efisien! Untuk medical check up paket platinum yang saya ambil hanya menghabiskan waktu sekitar 3.5 jam. Padahal saya sudah siap dengan buku untuk dibaca di antara pemeriksaan satu dan yang lainnya. Ternyata, setiap nunggu antar sesi itu nggak sampai 5 menit dan buku itu pun tak terbaca.
Anyway, jadi di paket platinum yang saya ambil itu ada pengecekan yang cukup lengkap. Pertama, ada laboratory check yang terdiri dari cek darah dan juga urine. Cek darah untuk apa sih? Macam-macam, untuk tahu kadar gula darah (diabetes), kolesterol, kekentalan darah, fungsi hati, fungsi ginjal, infeksi hepatitis A, B, C, level tiroid, tumor markers, potensi autoimun dan lain-lain. Selain itu cek urine juga pastinya kurang lebih sama untuk deteksi diabetes, fungsi ginjal, fungsi hati, ISK, dll.
Selain laboratory check, dievaluasi juga fungsi pendengarannya :D.Trus dicek juga body composition (otot, lemak, tulang, air). Trus juga ada spirometri untuk evaluasi kondisi paru-paru dan deteksi penyakit yang berhubungan dengan pernapasan seperti asma dan bronkitis. Ada USG Abdomen untuk melihat apakah ada pembuluh darah yang tersumbat dan dilihat apakah bentuk ginjal, pankreas, kantong empedu, usus, hati, rahimnya masih ada sempurna dan apakah ada benda-benda aneh yang harusnya nggak ada di situ.
Oh ya pas cek darah kita musti dalam keadaan puasa paling tidak 12 jam. Jadi setelah cek darah dikasih sarapan dan bahkan ada makan siangnya. Ruang makannya menyenangkan sekali karena disajikan dalam bentuk buffet. Trus dari jendela area makannya kita bisa melihat pepohonan rimbun di luar. Serasa lagi staycation di Bogor, deh. Terasa banget ‘executive’ nya karena waktu saya check up di tempat lain 5 tahun lalu itu, sarapannya dikasih nasi box aja :D.
Ada banyak hal-hal kecil lain yang mungkin terlihat kecil tapi buat saya thoughtful dan menyenangkan aja sih dari servicenya Rumah Sakit Pondok Indah Bintaro Jaya ini, seperti contohnya kita dikasih kaos kaki baru pas tes treadmill, sepatunya pun masih terlihat baru. Kita selalu dikasih tissue basah setiap habis pemeriksaan, susternya juga selalu cuci tangan ketika masuk ruangan dan selalu double check data-data pribadi pasien. Karena Rumah Sakit Pondok Indah Bintaro Jaya ini cukup tergolong baru, jadi semua fasilitasnya masih terlihat baru. Dan buat saya yang paling mengesankan adalah suster dan dokternya ramah semua dan sangat-sangat helpful plus mereka semua super efisien!
Teruuus, masih banyak lagi lhoo ini yang dicek. Ada pengecekan kepadatan tulang untuk melihat tanda-tanda osteoporosis. Ada gynecology juga untuk pap smear. Duh, kalo urusan pap smear, saya pasti paling takut, sih. Tapi jujur yaa pap smear di sana kemaren super duper gentle dan cepat sekali. Hampir nggak ada rasanya sama sekali. Tahun depan bisa dipastikan saya akan pap smear di sini lagi.
Mata saya juga diperiksa, selain untuk melihat level plus minus, diperiksa juga kejernihan lensa mata dan saraf-sarafnya untuk melihat potensi katarak dan glaukoma. Dan terdeteksi dong kalo kelenjar minyak di waterline saya tersumbat, mungkin karena kurang bersih ketika menghapus makeup mata, yang akibatnya suka bikin mata jadi agak pegal dan sklera (area putih mata) juga nggak terlihat jernih. Selain itu masih ada lagi chest x-ray untuk cek paru-paru, jantung dan dada. Ada mammography untuk melihat apakah ada sel darah yang berkembang di area payudara. Ada dental examination dan yang terakhir adalah ecocardiography untuk mempelajari struktur jantung, aliran darah dan bagaimana jantung memompa darah.
Di situ terlihat kalo ada yang kurang sempurna dong di jantung saya. Jadi salah satu katup/klep jantung saya agak lentur. Katupnya kan buka tutup sesuai dengan detak jantung. Nah ketika menutup, dia gak bisa menutup rapat sehingga ada sedikit kebocoran darah. Tapi dokternya bilang ini normal sih, 5 dari 10 perempuan mengalami ini. Ini pun terdeteksi karena memang alatnya canggih karena biasanya saking kecilnya akan terlewat. Untungnya bocornya memang sedikit sekali dan karena selama ini nggak ada keluhan palpitation atau sesak napas jadi harusnya nggak perlu dikhawatirkan. Harus rutin cek aja setiap tahun, konsumsi makanan yang bagus untuk jantung dan juga olahraga.
Ngomong-ngomong olahraga, rangkaian medical checkup ini ditutup dengan Treadmill/Cardiac stress test jadi badan kita dipakein EKG monitor ketika jalan dan lari di treadmill untuk melihat heart rate dan tekanan darah.
Kurang lebih seperti itu sih rangkaian pemeriksaannya. Gimana, cukup lengkap kan? Kalo kurang lengkap masih ada paket Titaniumnya juga yang mencakup MRI segala. Setelah menjalani rangkaian ini, saya semakin menyadari sih betapa pentingnya medical check up itu karena ada banyak sekali yang memang tidak terlihat atau terasa oleh kita. Memang sih, medical checkup ini nggak bisa dibilang murah, tapi kalo ternyata ada yang bisa terdeteksi dari awal, bisa jadi totalnya jadi lebih murah dibanding kalo kondisinya sudah lebih parah, kan?
Untuk menutup artikel ini, setelah kita menjalani rangkaian medical check up itu, hasilnya akan keluar sekitar 5 hari kemudian. Bagaimana hasil medical check up saya? Ternyata…kolesterol saya termasuk tinggi! >_<
But I’ll save that for another article!
Semoga kita semua sehat-sehat terus yaaa.