Sorry, we couldn't find any article matching ''
Tujuan Finansial di Setiap Dekade Kehidupan yang Wajib Direncanakan
Money can’t buy happiness. True. But money can fulfill your needs.
Yang setuju angkat tangan. Iya, sih, uang bukan segala-galanya, tapi nggak bisa dimungkiri untuk hidup kita butuh uang. Dengan uang yang cukup, hidup jadi lebih mudah. Karenanya, nggak salah kalau dimulai dari usia 20-an, kita sebaiknya punya tujuan finansial.
Prioritas setiap orang dan usia tentu berbeda-beda, jadi mudah-mudahan saja, sedikit arahan tujuan finansial di bawah ini bisa membantu Anda merencanakan keuangan biar nggak nyesel-nyesel amat ketika nanti sudah usia 40-an.
Usia 20-an
Mulai mikir dana darurat: Usia segini kadang-kadang emang suka nggak kepikiran buat nabung, sih, terutama kalau masih single atau belum punya anak. Paling ideal, sih, menabung untuk dana darurat adalah 10 persen dari pemasukan setiap bulan.
Jadi mandiri secara finansial: Kebanyakan dari orang Indonesia, biar pun di usia 20 tahun, seringkali tanpa sadar masih menggantungkan diri sama orangtua. Contoh kecil aja, biar udah punya gaji, makan, minum, sama tinggal masih di rumah orangtua, kan? Menabung sedikit-sedikit dan paling tidak mulai membantu membeli kebutuhan rumah tangga di rumah orangtua bisa membantu, lho, kalau memang masih nggak mau punya rumah sendiri.
Nabung buat DP Rumah: Nabung dulu aja, walaupun dibayarkan juga belum, atau rumah yang mau dibeli belum ada yang sreg. Paling nggak, uang buat DPnya udah mulai ditabung, jadi suatu saat nanti mau beli, udah lumayan ringan. Ingat, harga rumah dari tahun ke tahun makin melambung, lho.
Usia 30-an
Alokasi untuk biaya nikah dan anak: Walaupun nggak semua orang nikah di usia 30-an, tapi di awal umur 30 tahun sebaiknya sudah mulai atau punya tabungan untuk biaya pernikahan yang menurut masing-masing orang ideal. Jangan lupa, abis nikah ada yang namanya hamil dan melahirkan. Biaya melahirkan jaman sekarang, terutama kalau sectio, lumayan bikin kantong nangis. Belum printilan bayi baru lahir dan biaya vaksin. Daftarnya bisa panjang.
Alokasi dana pendidikan: Mau apa pun sebutannya, dana pendidikan, asuransi pendidikan, sebaiknya udah mulai disiapkan biar pun anaknya masih di dalam perut. Bukan cuma biaya SD, SMP atau SMA, tapi juga nanti ketika mereka kuliah, terutama kalau punya cita-cita menyekolahkan anak ke luar negeri.
Dana darurat minimal 6 bulan penghasilan: Jaga-jaga karena hari gini banyak perusahaan yang lay-off karyawannya demi penghematan. Atau ketika kita divonis punya masalah kesehatan yang lumayan serius.
Tabungan hari tua: paling tidak sisihkan 15% dari gaji untuk ditabung ke dana pensiun biar hidup nggak berat-berat amat di usia pensiun. Sebaiknya ini dimulai di usia awal 30-an.
Usia 40-an
Nggak ada cicilan lain selain KPR atau mobil: Berhubung yang namanya cicilan KPR bisa sampai 15-20 tahun, sebaiknya, sih, di usia ini kita udah fokus melunasi hutang KPR aja, tanpa perlu lagi mikirin cicilan gadget, dan lain-lain.
Dana darurat fully loaded: Karena usia 20-an sudah mulai nabung dana darurat, maka seharusnya dana darurat minimal 6 bulan sebesar biaya hidup per bulannya seharusnya sudah aman.
Punya asuransi jiwa: Mulai mikirin kalau nanti kita udah nggak ada, nggak merepotkan yang ditinggalkan. Mulai dari biaya pemakaman, hingga paling tidak biaya hidup selama 6 bulan buat yang ditinggalkan. Karena akuilah, di usia 40-an kita mulai lebih banyak mendengar kabar dukacita dibanding suka cita. Ya, nggak?
Gimana kira-kira moms, apakah tujuan finansial di atas sudah ideal? Atau ada menurut mommies perlu tambahan biar makin ideal? Cusss...di kolom komen ya.
Share Article
COMMENTS