Seiring bertambahnya usia anak, maka tanggung jawabnya sebagai individu juga makin berat. Di masa-masa ini letak tantangan berikutnya sebagai orangua. Memberikan pengertian, bahwa mereka akan menjadi anak mandiri.
Suatu hari Jordy menolak makan sendiri di tempat yang memang sudah saya sediakan. Kalimat Jordy cukup menohok saya, “Jordy mau jadi baby aja, bunda.” Saya berusaha tenang menanggapinya, saya tegaskan, Jordy sudah mau 5 tahun, artinya dia sudah ada di usia yang level belajar mengerjakan hal-hal dasar secara mandiri, makin berat.
Kenapa saya mengusahakan Jordy harus bisa makan sendiri, sehari-harinya? Saya pernah mendengar pernyataan dari Psikolog Anak dan Remaja, Mbak Vera Itabiliana, poinnya dia bilang saat anak nanti SD, idealnya dia sudah bisa “dilepas”mengerjakan aktivitas harian seorang diri, seperti mandi, pakai baju, makan, membereskan tempat tidur, dan lain-lain.
Nah, tentunya hal-hal di atas tidak bisa saya dapatkan secara instan. Semenjak sistem motorik Jordy memungkinkan memegang sendok dan garpu, dan bisa duduk sempurna, saya latih dia perlahan makan sendiri. Atau kegiatan pelengkap lainnya, seperti mengambil minum, dan menaruh alat makan di tempat cuci piring.
Saat saya mendapati Jordy mengatakan ingin jadi baby, saya juga sadar, kalau anak ini kemungkinan besar mengartikan disuapi sebagai perhatian dari orangtua. FYI, padahal keterangan dari daycare-nya, sehari-hari Jordy makan sendiri. Jadilah, saya menjelaskan dengan sederhana. Saya tetap sayang Jordy, dalam bentuk lain. Membacakan buku dongeng setiap malam, mendengarkan semua cerita dia, setelah pulang daycare, kolaborasi membangun taman dinosaurus ala-ala dari Lego, dan seterusnya.
Dari sisi saya pribadi sebagai ibu, sejujurnya nggak mudah, menyaksikan bayi merah yang dulu kita timang-timang, tahu-tahu sudah bisa diajak curhat, sampai negosiasi yang alotnya minta ampun. Tapi saya tidak boleh denial, si anak balita ini, akan beranjak menjadi pribadi dewasa dan mandiri.
Makanya di setiap kesempatan Jordy ingin mencoba segala sesuatu sendiri, saya biarkan. Walau sangat menguji kesabaran. Misalnya memakai sepatu, gosok gigi dan mandi sendiri. Biarkan anak menghadapi dirinya sendiri. Jika ada yang harus disempurnakan atau dikoreksi, lakukan di akhir dengan persetujuan si kecil.
Maaf ya, Jordy, suka tidak suka kamu tidak bisa kembali jadi baby. Perjalanan waktu harus bergerak ke masa depan. Walau iya, sih, bunda sering kangen masa-masa kamu bayi, belum bisa bilang “nggak mau bunda.” :D
Bunda nggak mau selalu memudahkan kehidupan kamu sekarang, karena hal itu hanya menyusahkan kamu di kemudian hari.