Sorry, we couldn't find any article matching ''
Kehamilan dengan Sindrom Darah Kental
Seperti diceritakan oleh: Febrina Herlambang
Sempat mengalami keguguran dua kali karena sindrom darah kental, keinginan saya untuk memiliki anak tak pernah surut. Tuhan pun mendengar doa saya dan suami. Ini cerita perjalanan saya menjadi seorang ibu.
Saya masih ingat ketika 3 tahun lalu mengalami keguguran untuk kehamilan pertama dan kedua saya. Tanpa sebab yang jelas, tiba-tiba saja tidak ada lagi detak jantung janin yang berada di dalam rahim. Saya sampai bertanya-tanya, apakah saya bekerja terlalu keras hingga tanpa sadar menjadi lelah dan berdampak pada janin saya? Atau apa?
Bersyukur banget karena dokter kandungan saya menjelaskan bahwa bukan itu penyebab dari keguguran yang saya alami, meskipun saat itu mereka juga belum menemukan penyebab dari semua ini. Hingga suatu saat dokter kandungan menyarankan saya untuk berkonsultasi dengan ahli hematologi dan melakukan pemeriksaan darah, mengingat bahwa tidak ada masalah sama sekali pada kandungan saya.
Saya pun segera melakukan apa yang disarankan oleh dokter kandungan, melakukan banyak sekali tes darah ( Biaya tes darah saat itu sekitar lima juta rupiah dan ada sekitar sembilan tabung darah yang diambil). FYI, sejak kecil saya ini penakut banget dengan yang namanya jarum, namun sepanjang dua tahun terakhir bisa dibilang hubungan saya dengan jarum semacam frienemy, love and hate relationship :D.
So, after the blood test, baru ketahuanlah kalau darah saya terlalu kental dan membuat janin sulit untuk berkembang dengan sempurna. Ini membuat saya rajin membaca banyak sekali artikel tentang perempuan-perempuan dengan kekentalan darah seperti saya yang berhasil memiliki anak. Saya juga bersyukur karena memiliki ‘mentor’ di tempat kerja yang juga mengalami situasi serupa namun berhasil memiliki dua anak perempuan yang cantik-cantik. Membaca dan melihat keberhasilan mereka, menjadi penyemangat bagi saya.
Belum lagi my hematologist professor yang juga sangat membantu dan tak kenal lelah menyemangati saya. Beliau bercerita kalau istrinya juga sempat mengalami beberapa kali keguguran namun sekarang mereka tak hanya memiliki anak namun juga cucu!!!
Berada di situasi seperti ini tak hanya menuntut saya untuk rajin mencari pengobatan terbaik namun juga percaya penuh pada kata HOPE dan MIRACLE! Pengalaman ini juga membuat hubungan saya dengan suami semakin kuat, semakin solid dan semakin berkualitas. Kami berjuang bersama. Our love and relationship grow to the next level. “Kencan Romantis” versi kami bisa dalam bentuk pergi ke dokter dan berdoa bersama agar kehamilan saya berjalan dengan baik dan sehat, hehehe.
Kembali bicara tentang Sindrom Darah Kental, ini artinya saya harus mendapatkan suntikan lovenox setiap hari dan wajib melakukan tes darah setiap dua minggu sekali. Ini dilakukan untuk menjaga kekentalan darah di dalam tubuh, jangan sampai darah di dalam tubuh saya terlalu kental atau terlalu encer. Siapa yang membantu melakukan penyuntikan setiap hari? Suami tercinta tentunya :D..
Untuk urusan asupan makan, saya juga tidak bisa mengonsumsi sayur-sayuran hijau dan harus banget berhati-hati agar tidak terluka atau mengalami perdarahan yang disebabkan oleh pisau atau benda-benda tajam lainnya. Goodbye kitchen!!! No cutting fruits and veggies for nine months :D.
Pada beberapa orang, bisa jadi mereka mengalami perdarahan tanpa sebab apa pun. Saya sendiri pernah mengalami perdarahan di hidung dan telinga selama masa kehamilan. Don’t be panic! Itu memang kadang terjadi karena suntikan lovenox membuat darah menjadi lebih encer. As long as your blood test show good result, don’t worry.
In my case, ketika saya merasa panik, hal pertama yang saya lakukan adalah berdoa (who else can protect me and my baby?). Berikutnya, saya menghubungi ahli hematologi (my hematologist professor, Profesor Aru was SUPER!!). Tak peduli seberapa ‘konyol’ pertanyaan atau penyebab kekhawatiran saya, beliau selalu menjawabnya dengan baik ketika saya bertanya lewat Whatsapp. Oh, tak lupa juga dokter kandungan saya yang tak kalah kerennya, Dr. Noroyono Wibowo. He is a rockstar!! Beliau benar-benar membantu saya untuk selalu berpikir dan bersikap dengan tenang serta menikmati proses kehamilan dengan baik.
Terlepas dari banyaknya Do and Don’ts yang harus saya jalani, I learned a lot to be stronger and be more mindful. Why? Because what doesn’t kill you make you stronger, ya kan?! :D. Also that there is a little baby inside my womb who needs my strength and positivity.
April 2018, Tuhan pun memberikan berkatnya yang luar biasa ke dalam kehidupan saya dan suami. The first time I saw him born in this beautiful world. Kami memanggilnya Yohanes. Yohanes means God is good. Indeed, God is good because answer our prayer based on His time :).
Because there are not many people aware with “dar-ken” (darah kental). I hope by sharing my experience, I can help more women to be a mother (no matter how challenging is your journey, itsssss worth it!! :))
If you have a pregnancy challenge, I hope you will also be a mother/parents. All those efforts are meaningful. Strong parents will raise strong kids :). My prayer to you *hugsss..
Share Article
COMMENTS