Sorry, we couldn't find any article matching ''
Siapkan Hal Ini Sebelum Resign dan Menjadi Enterpreneur
Apakah mommies saat ini seorang karyawan yang mulai ingin mencari hal lain untuk dikerjakan? Mommies tidak sendirian.
Saat ini, mulai banyak ibu yang mencari passion dalam hidup, bahkan passion yang dimiliki menjadi sumber penghidupan yang menjanjikan. Bertahun-tahun menjadi karyawan, apa bisa banting setir menjadi seorang entrepreneur alias pebisnis? Bisa saja!
Jika ini salah satu pilihan hidup yang ingin dijalankan, coba evaluasi seberapa siapkah keuangan Mommies dalam proses transisi dari karyawan menjadi pengusaha.
1. Memiliki rencana bisnis yang baik
Sebuah rencana bisnis akan dapat menjawab pertanyaan penting tentang: apa yang Mommies jual? Siapa pangsa pasar Mommies? Bagaimana Mommies berencana membuat keuntungan? Siapa tim impian yang bekerja untuk membuat rencana bisnis itu berhasil? Seperti apa proyeksi keuangan bisnis Mommies?
2. Mencari modal awal
Setelah melakukan finalisasi atas rencana bisnis, maka berikutnya adalah mengakses dana sebagai sumber modal kerja. Rencana bisnis dapat memberi gambaran berapa jumlah modal yang diperlukan. Jika perlu untuk meminjam dari bank, maka bagaimana bisnis Mommies dapat membayar utang modal kerja tersebut?
Modal kerja awal sebaiknya dapat menyokong nafas bisnis selama 12 bulan kedepan. Artinya, biaya tetap seperti biaya gaji, biaya administrasi, dan lainnya harus sudah siap untuk operasi usaha setahun ke depan.
3. Membuat anggaran bulanan rumah tangga yang baru
Pertanyaan paling sering yang saya dapatkan adalah apakah pemilik bisnis yang juga berusaha dapat memperoleh gaji? Tentu saja! Setiap bulannya tentukan gaji yang Mommies ambil sebagai manajemen yang mengoperasikan bisnis.
Idealnya, biaya karyawan dan manajemen antara 20%-30% dari omzet usaha. Biaya gaji manajemen dan karyawan adalah bagian dari biaya usaha. Nah, gaji sebagai pebisnis harus lebih besar dibandingkan pengeluaran rumah tangga pribadi.
4. Persiapan dana darurat untuk keuangan pribadi
Salah satu ketakutan terbesar seorang pegawai kantoran yang beralih menjadi pengusaha adalah risiko tidak mendapatkan penghasilan yang rutin. Jangan berkecil hati apabila di tahapan awal memulai bisnis, Mommies belum dapat secara rutin mendapatkan penghasilan dengan jumlah yang sama saat masih menjadi karyawan. Karena itu, sebelum mulai usaha, Mommies wajib untuk memiliki reservasi dana darurat yang memadai.
Dana ini harus lah disimpan dalam bentuk tabungan biasa atau deposito dengan jumlah minimal 12 kali pengeluaran rutin bulanan. Fungsi dana ini bila ternyata di bulan-bulan pertama usaha Mommies belum dapat memberikan penghasilan, maka Mommies tetap memiliki uang untuk membayar keperluan rutin rumah tangga.
Apakah Mommies sudah memiliki dana darurat yang memadai?
Live a Beautiful Life!
Share Article
POPULAR ARTICLE
COMMENTS