Mendengar kata “resolusi tahun baru” sebagian di antara kita pasti langsung melengos pesimis. Ya maklum sih, sebagian resolusi tahun baru memang biasanya berhenti paling lambat di bulan ketiga hahahaha.
Saya sendiri sejak kuliah selalu membuat resolusi tahun baru. Ya namanya resolusi, semuanya seputar sesuatu yang baru. Bisa berupa kebiasaan baik, pengalaman baru, atau barang baru.
Bagi saya, resolusi tahun baru itu selalu penting untuk menentukan tujuan kita tahun ini. Ini buat saya lho ya, kan ada juga kalian yang memang nggak pernah set goal tertentu dan go with the flow. Nggak apa-apa juga.
Daftar yang saya buat juga biasanya tidak muluk-muluk. Seputar laptop baru (misalnya karena laptop yang sekarang sudah menua), ingin traveling ke suatu tempat, atau misal sekadar memulai kebiasaan minum air putih lebih banyak dalam sehari.
Iya bener banget kok, semua kebiasaan baru ini bisa dimulai kapan saja. Tapi kadang orang butuh momentum kan ya, dan tahun baru tentu bisa jadi momentum tepat. Bulan Desember ini jadi bulan di mana kita kontemplasi, sudah mencapai apa tahun ini? Apa yang harus dibenahi tahun depan? Apa cita-cita diri sendiri yang belum tercapai? Atau justru apa yang mau kita capai agar bisa lebih bermanfaat bagi orang lain?
Dan seluruhnya HARUS ditulis bukan cuma dipikirkan. Bisa tulis di notes sedetail mungkin atau biasanya sih saya bikin image. Bisa disave sebagai wallpaper HP atau disimpan saja di gallery agar bisa dilihat sewaktu-waktu.
Seperti buku The Secret, menulis harapan membuat semesta ikut bergerak mendukung dan membantu agar harapan itu jadi nyata. Positive thought for positive future!
Percaya nggak percaya, saya sudah bertahun-tahun melakukan ini. Di pertengahan tahun, saya biasanya terkejut karena lupa detail yang saya tulis tapi banyak yang sudah tercapai lho! Bahkan di tahun 2012, saya sampai menulis resolusi kedua karena resolusi yang tertulis sudah tercapai semua.
Apa selalu tercapai? Tentu tidak. Misal dari 10 ada satu dua poin yang meleset dan tidak tercapai sama sekali. Tapi tidak apa-apa, menceklis 8 kebiasaan dan hal baru tetap lebih baik dibanding tidak sama sekali kan?
Tipsnya cuma satu. Kenali diri sendiri dan jangan ekstrem. Perubahan yang cepat biasanya tidak bertahan lama. Pelan-pelan saja tapi konsisten dilakukan. Konsistensi saja sudah sulit apalagi mengubah kebiasaan besar dengan konsisten?
Ubah kecil-kecil asal konsisten. Belajar sedikit-sedikit tapi rutin. Di akhir tahun pasti terasa bedanya. Jadi yuk, tulis resolusi tahun baru!