Dana darurat adalah satu jenis simpanan yang memang diperuntukkan bagi kondisi darurat, tak terduga, dan bersifat musibah.
Sebagai contoh perbaikan genteng rumah yang bocor, biaya untuk anggota keluarga yang tertimpa kemalangan, dan hal-hal lain yang terjadi tidak terduga. Hal ini tentunya membutuhkan pengeluaran ekstra dibandingkan biasanya. Setiap rumah tangga wajib memiliki dana darurat agar keuangan tetap aman.
Kebutuhan setiap rumah tangga akan berbeda. Seseorang yang tidak memiliki tanggungan sedikitnya membutuhkan dana darurat sebesar 3 bulan dari pengeluaran rutin bulanan. Sedangkan, keluarga yang sudah memiliki tanggungan sebaiknya memiliki dana darurat sebesar minimal 6 bulan dari pengeluaran rutin.
Pada prinsipnya, kebutuhan akan dana darurat akan bertambah seiring dengan banyaknya tanggungan serta aset yang dimiliki. Hal ini akan berdampak terhadap semakin besarnya probabilita kejadian tak terduga. Jadi, mommies sebaiknya mengetahui berapa kebutuhan dana darurat yang ideal lalu menjadikan saldo tersebut sebagai target jumlah tabungan.
(Baca: 4 Hal yang Wajib Disiapkan untuk Pensiun Dini)
Salah satu kelemahan perempuan adalah kecenderungan untuk menghabiskan sisa uang yang ada di dalam rekening tabungan. Agar dana darurat ini menjadi tidak terganggu, maka sebaiknya disimpan dalam tabungan yang terpisah. Lebih baik lagi, apabila kartu ATM tabungan tersebut tidak dibawa dalam dompet.
Untuk mulai membangun saldo dana darurat, maka Mommies bisa mulai menabung dengan mencicilnya sedikit demi sedikit. Apabila pengeluaran lain masih banyak, maka mommies bisa mulai dengan mengalokasikan secara langsung 5%-10% penghasilan setiap bulan. Ada baiknya lagi, jika memperoleh penghasilan tambahan, maka alokasikan juga 5%-10% untuk saldo dana darurat.
Dana darurat adalah simpanan yang mungkin harus digunakan untuk kebutuhan yang mendadak. Jadi, sebaiknya Mommies menyimpan dana darurat ini di aset yang bersifat likuid atau mudah dicairkan. Contoh aset yang cocok adalah tabungan, reksa dana pasar uang, serta logam mulia.
(Baca: Saat Investasi Tidak Menguntungkan, Harus Bagaimana?)
Kesulitan menabung umumnya disebabkan kurang disiplin dari pemilik dana. Saran saya, gunakan bantuan fasilitas auto-debit dari rekening gaji ke rekening dana darurat.
Kesuksesan dalam memiliki dana darurat tergantung kepada seberapa konsisten Mommies untuk menyisihkan penghasilan secara rutin. Selain itu, juga kemampuan Mommies untuk tidak tergoda menggunakan dana itu untuk keperluan non-darurat. Sebaiknya tunda dahulu keinginan berinvestasi, sampai dana darurat terbentuk minimal 3 kali pengeluaran rutin bulanan. Tujuannya agar aset investasi tidak terpaksa dijual saat nilainya sedang turun.
Live a Beautiful Life!