Mommies, apakah membawakan bekal untuk anak sekolah setiap hari? Apa bekalnya sudah sesuai dengan nutrisi yang dibutuhkan anak?
Salah satu yang terbayang kerepotannya jika anak masuk SD adalah membawakan bekal. Bagi saya yang nggak suka masak, sekolah dengan katering rasanya jadi wajib sekali. Tapi bagaimana jika katering tidak sesuai selera anak? Atau justru kurang memenuhi gizi dan nutrisi yang diberikan anak? *mendadak pusing*
Bekal sekolah, seperti juga makanan anak sehari-hari, harus berpatokan pada pedoman gizi seimbang. Meliputi karbohidrat sebagai sumber energi utama, sayur dan buah, protein dan lemak, serta mengandung sesedikit mungkin gula, garam, dan minyak karena memicu penyakit kardiovaskular.
Di usia anak sekolah (5-12 tahun) terjadi pertumbuhan yang menetap dan melambat. Berbeda saat bayi yang pertumbuhannya sangat cepat. Nafsu dan asupan makan otomatis berubah jadi harus tetap dijaga agar anak tetap tumbuh. Jadi sebaiknya dalam satu piring makan anak, idealnya ada setengah sayur, seperempat karbohidrat, dan seperempat protein hewani serta nabati. Idealnya, anak-anak makan 3 kali sehari dengan porsi lengkap dan 2 kali selingan berupa snack atau buah.
Selingan inilah yang biasanya dimakan di sekolah berupa bekal sekolah jadi komposisinya tentu harus baik dan sehat. Jangan lupa juga untuk membiasakan anak minum air putih. Kenapa sih bekal makanan jadi sangat penting?
“Anak kan sedang masa pertumbuhan, anak juga belum punya cukup pengetahuan tentang nutrisi jadi ortunya yang harus kasih, ditambah lagi belum semua kantin sekolah menyediakan makanan sehat,” jelas Spesialis Gizi Klinik dr Dian Permatasari, M.Gizi, SpGK dalam acara di acara Minute Maid Nutriforce 'Inspirasi Kebaikan Gizi Bekal Sekolah Anak' di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.
Dokter Dian juga menjelaskan beberapa manfaat dan syarat bekal sekolah. Manfaatnya antara lain untuk mengontrol asupan gizi dan nutrisi sesuai kebutuhan anak, meningkatkan energi dan performa anak di sekolah, menjamin kebersihan makanan anak, dan juga tentu bisa lebih ekonomis dibanding harus membeli setiap hari.
Sementara untuk syarat bekal sekolah sehat itu tentu harus mengandung komposisi gizi seimbang. Dokter Dian mengingatkan pentingnya protein hewani dan nabati sekaligus karena sifatnya yang saling melengkapi. Jangan lupa pula cek jadwal sekolah anak dan perhitungkan, apakah anak butuh bawa satu atau dua bekal dalam sehari.
“Menyiapkan bekal sehat memang perlu kerja sama satu keluarga. Diskusikan dulu antara anak dan ibu sejak semalam sebelumnya daripada sudah dibuatkan tapi nggak dimakan, nanti malah hilang satu kesempatan memberikan gizi pada anak. Variasi menu juga penting, jangan berikan menu yang sama terus menerus. Satu lagi harus menarik agar anak makannya semangat karena anak juga biasanya saling pamer bekal dengan teman-temannya,” tutup dokter Dian.
Wow, pamer bekal ya, saya langsung merasa kompetitif ahahahah. Kalau mommies gimana, apa bekal andalan untuk anak makan di sekolah? Bisa diintip artikel ini juga, siapa tahu terinspirasi: 5 Barang Kece Agar Bekal Sekolah Anak Lebih Menarik