Toilet training jadi salah satu tugas “berat” bagi orangtua saat anak mulai memasuki usia 2 tahun. Meski banyak yang berhasil lulus toilet training sebelum usia itu, masih banyak pula anak yang sampai TK masih memakai diapers.
Saya sendiri dulu sempat pusing dan curhat ke psikolog daycare Xylo. Menurut psikolog itu, toilet training memang salah satu parenting war karena menuntut banyak sekali kesabaran.
Dari pengalaman saya toilet training tahun lalu, yang harus benar-benar diperhatikan memang kesiapan anak dan kesabaran ibu. Jika ibu belum siap, lebih baik ditunda dulu daripada jadi mengomel setiap kali anak buang air kecil di lantai rumah.
Iya, mengajari anak buang air kecil di toilet memang lebih susah dibanding buang air besar. Saat BAB, anak biasanya menunjukkan tanda-tanda mengejan dan kita pasti masih sempat membawanya langsung ke toilet. Jadi untuk BAB, kuncinya memang perhatikan anak 100% ya moms.
Buang air kecil sih yang cukup merepotkan. Bayangkan harus mengepel lantai dan mengganti celana anak karena ngompol berkali-kali dalam sehari. Saat saya yakin saya siap, saya lebih sabar dan tidak menyalahkan atau menegur dengan nada yang kecewa karena dia ngompol. Saya hanya ajak Xylo mengepel bersama disertai pesan bahwa pipis itu harusnya di toilet.
Kemudian, cara paling efektif adalah nekat langsung tidak memakaikannya diapers. Yang satu ini harus konsisten. Karena jika masih kadang menggunakan diapers, anak jadi bingung dan tidak melihat urgensi untuk lari ke toilet saat ingin pipis. Dia juga kadang lupa, ini pakai diapers nggak? Pipis di celana apa ke toilet?
Namun kadang memang deg-degan ya apalagi bagi Xylo yang setiap hari naik mobil untuk pergi dan pulang daycare. Risikonya ya bolak-balik ngompol di car seat dan bolak-balik pula cuci car seat.
Ada pula ibu-ibu yang memberikan rewards tiap anak berhasil buang air kecil di toilet tanpa ngompol. Atau yang sangat telaten membawa si anak ke toilet setiap setengah jam sekali.
Yang terakhir gagal saya lakukan karena Xylo malah tersinggung. Dia merasa tidak ingin pipis kok dipaksa? Maka yang saya lakukan adalah bertanya setiap setengah jam, apakah dia mau buang air kecil atau tidak.
Jadi intinya toilet training itu yang dibutuhkan hanya kesabaran ibu dan kesiapan anak! Semangat mommies!