Kemarin saya baca artikel tentang orgasmic birth, pengalaman perempuan-perempuan yang mengalami orgasme saat melahirkan atau justru sengaja masturbasi/having sex saat sedang kontraksi untuk mengurangi rasa sakit.
Tau hormon oksitosin atau hormon bahagia dong ya, mommies?
Saat melahirkan, hormon oksitosin dirilis sehingga kita bahagia. Hormon oksitosin juga membantu plasenta bisa keluar tanpa pendarahan yang berlebihan. Nah, hormon yang sama juga muncul saat menyusui dan orgasme.
Karena hormon ini seorang perempuan mungkin sekali mengalami orgasme saat melahirkan. Beberapa mengalaminya secara natural namun ada pula yang sengaja masturbasi untuk mengurangi rasa sakit.
Sering dengar kan, orgasme bisa mengurangi sakit kepala? Nah, cara yang sama juga dipercaya untuk mengurangi rasa sakit karena kontraksi melahirkan.
Dilansir dari journal Sexologies, hanya 0,3% perempuan bisa mengalami orgasme spontan saat melahirkan. Perempuan-perempuan ini merasakan sensasi fisik yang klimaks dan menyenangkan.
Doula dan konselor melahirkan Debra Pascali-Bonaro merasakannya sendiri saat melahirkan anak ketiga. Ia menganggap bisa merasakannya karena ada dalam situasi yang tenang, suportif, dan didampingi oleh orang-orang yang positif.
“Aku merasa didukung, dicintai, dan tidak dilarang melakukan apapun yang aku mau. Aku bergerak. berdiri, bergoyang, mendengarkan musik, mandi, dan akhirnya menikmati setiap kontraksi terakhir hingga orgasme ketika bayinya keluar dari tubuh ke tanganku,” ujar Debra.
Debra juga mengaku banyak sekali mendapat email dari para perempuan yang mengalami orgasmic birth spontan namun tidak berani menceritakannya pada orang lain karena tabu, malu, dan takut dianggap berbohong.
“Mereka tidak bercerita pada pasangan, mereka tidak memberitahu sahabatnya, mereka juga jelas tidak memberi tahu dokter,” ujar Debra.
Doula dan birth photographer asal Australia Angela Gallo telah mendampingi lebih dari 50 proses kelahiran jadi ia sering mendengar tentang orgasmic birth dan ingin merasakannya sendiri saat hamil anak kedua. Ia memutuskan masturbasi untuk mengalihkan rasa sakit saat kontraksi dan menuliskan pengalamannya di blog pribadinya.
“Orgasme secara seksual, tidak. Menyenangkan, ya,” tulis Angela di blog pribadinya angelagallo.com.
*
Ya, memang risih juga ya, mommies. Apalagi jika kita melahirkan dengan suasana rumah sakit yang dingin dan kaku. Beda cerita mungkin bila kita melahirkan di rumah seperti yang dilakukan oleh Angela dan Debra.
Namun itu juga penyebabnya kenapa tidak semua perempuan bisa mengalami orgasmic birth. Perempuan yang merasakannya adalah perempuan yang sudah bisa menerima tubuhnya dan menganggap kelahiran, aktivitas seksual, dan orgasme sebagai sesuatu yang spiritual.
Kalau saya sih tidak muluk-muluk orgasmic birth, asal ibu dan bayi lahir dengan sehat, rasanya sudah cukup ya! Melahirkan vaginal, caesarian, water birth di rumah atau dengan campur tangan dokter, yang penting ibu dan bayinya sehat. Setuju ya, mommies!