Ditulis oleh: Lariza Puteri
Biasanya para Ayah suka mati gaya saat harus bermain bersama anak perempuan. Ini ide dari suami saya sebagai ayah dari dua anak perempuan.
Kalau diperhatikan, dalam hari-hari biasa, si bapak hanya bertemu sekitar 4-5 jam saja dengan Dhia dan Gia. Dua jam saat pagi hari sebelum ia berangkat, dan 2 jam sepulang ia bekerja. Jadi jangan heran, ketika mereka bertemu, semuanya lengket banget. Kemana-mana ngintilin bapaknya dan berharap diajak bermain bersama.
Itulah sebabnya, suami saya selalu bilang ke teman-temannya kalau dia sibuk saat akhir pekan. Iya, sibuk bermain dengan anak-anak. Tak harus mahal atau pergi terlalu jauh, kok. Tapi cukup bikin Dhia dan Gia senang.
1. Tea party
Bagi Dhia, tea party di depan rumah sudah sangat premium. Lucunya, Dhia juga paham betul kalau bapaknya doyan minum teh dengan roti. Jadi, dia juga akan menyiapkan setangkup rati tawar meses. Dengan menggunakan gelas-gelas plastik, mereka akan mengobrol apa saja. Saya? Mengintip dari ruang tamu sambil membaca buku. Lumayan, me time :D
2. Bermain tenda-tendaan
Bagian membuat berantakan rumah memang peran anak-anak dan ayah. Jangan dibayangkan Dhia akan bermain tenda-tendaan di luar rumah. Mereka melakukannya di dalam rumah! Bila sedang malas mengeluarkan seperangkat alat tenda (betulan), maka kain jarik (yang biasanya saya gunakan untuk menggendong Dhia) akan menjadi atap tenda mereka.
3. Merakit lego
Sebetulnya, saya juga suka merakit lego. Seru! Tapi, bagi Dhia, kreativitas bapaknya tak ada yang mengalahkan.
4. Membaca buku
Saya tahu kalau Dhia sangat menyukai kegiatan ini saat saya mencuri dengar keduanya. Dhia dengan berbagai pertanyaan unik dan si bapak dengan cara yang sangat ekspresif saat membacakan buku. Sekarang, sang adik, Gia juga selalu menyodorkan buku jika ingin dibacakan buku.
5. Bernyanyi bersama
Kalau yang ini merupakan kegiatan favorit Gia dengan bapak. Sabtu atau minggu pagi, bapak biasanya iseng menyalakan dvd dan menyetel lagu-lagu anak. Katanya, "Biar pada semangat di hari libur." Sementara, Gia yang masih mengantuk, tiba-tiba semangat dan berjoget-joget.
6. Bermain sepeda
Rasanya hampir semua bapak akan mengajak anaknya bermain sepeda. Minimal menyiapkan sepeda anak-anak, dan mengajari mereka bermain sepeda.
7. Bertamasya ke kebun binatang
Mengunjungi kebun binatang merupakan kesempatan terbaik untuk mengajarkan anak tentang binatang. Seperti biasa, bapak sangat sabar meladeni segala pertanyaan Dhia, yang terkadang bikin saya, ibunya, diam sejenak.
8. Movie date
"Bapak, hari sabtu besok kita nonton Peter Rabbit, yuk," ajak Dhia. Lagi-lagi Bapak. Saat saya tanya, "Kok, ibu ga diajak?" "Ibu di rumah aja, jagain adik." Hmmm, begitulah. Tak apa, deh, karena kegiatan ini dapat dipastikan dapat meningkatkan ikatan ayah dan anak.
9. Bermain sepatu roda
Sama seperti bermain sepeda, bermain sepatu roda juga 'pekerjaan' bapak-bapak. Ini karena Dhia yang belum terlalu pandai bermain, sehingga masih perlu dipegangi. Bagian ini, sang bapak jauh lebih sabar daripada saya. Hehe.
10. Lari pagi
Minggu pagi biasanya juga suka kami gunakan untuk lari pagi bersama. Baik di sekitaran rumah atau mengunjungi area car free day.
11. Lompat trampolin
Hempaskan energi lewat lompat trampolin! Ini adalah kegiatan yang saya sukai. Sebab, setelah lelah mengeluarkan energinya, Dhia bisa tidur nyenyak, dan makan lebih banyak, hahaha.
Baca juga:
12. Berenang
Bersenang-senang dengan air bisa menjadi kegiatan yang selalu ditunggu Dhia. Dulu, saat baru awal mengikuti les renang, bapaklah yang selalu menemaninya.
13. Pergi ke toko buku bersama
Ini biasanya terjadi saat Dhia dan bapaknya harus menemani saya bekerja di hari sabtu. Alih-alih duduk dan menunggu, mereka pasti akan mencari toko buku terdekat dan mulai hunting!
14. Nonton bola
Laki-laki tak akan jauh dari bola. Oleh karena anaknya perempuan, maka si bapak lebih suka menularkan hobinya dengan mengajak Dhia nonton bola. Hasilnya tak diduga! Dhia ternyata enjoy nonton bola. Hihihi
15. Bermain halang rintang
Ini adalah aktivitas halang rintang yang memanfaatkan bantal-guling. Bantal dan guling disusun sedemikian rupa, kemudian Dhia dan Gia akan melewati segala rintangan tersebut. Biasanya, saat kegiatan ini disudahi, si adik akan teriak, "lagi-lagi-lagi!"