Karena mama pernah gagal dalam pernikahan, mama tidak ingin kalian merasakan hal yang sama. Ini sedikit nasihat dari mama untuk kalian tentang sebuah hubungan dan pernikahan…
Hai kiddos,
Hubungan mama dan ayah kalian memang tidak berjalan baik. Dan, sejujurnya mama tidak ingin kalian menjadikan hubungan kami sebagai sebuah gambaran tentang pernikahan.
Baca juga: 5 Hal yang Saya Bicarakan dengan Anak Sebelum Bercerai
Memang usia kalian masih jauuuuh dari usia pernikahan, tapi mama sengaja menulis ini agar kita memiliki cukup waktu untuk membicarakan.
Mama ingat banget, 3 hari sebelum pernikahan mama dengan ayah, eyang kalian memanggil mama ke kamar, dan bertanya ke mama, apakah mama yakin mau menikah? Karena jika tidak, eyang lebih baik membatalkan semuanya, pun itu berarti harus membatalkan undangan yang sudah terlanjur tersebar. Pesan eyang saat itu: gunakan masa muda dan masa lajang kamu untuk mengenal dunia seluas-luasnya. Jangan pernah terburu-buru untuk menikah hanya karena alasan lingkungan menuntut atau hanya karena usia.
Buat mama, menikah itu bukan untuk memiliki keturunan. Semoga kalian memiliki pandangan yang sama, ya nak. Miliki waktu berdua dulu jika kalian sudah menikah. Satu tahun rasa-rasanya cukup. Untuk menyamakan pemikiran kalian dan menyamakan langkah-langkah kalian dalam sebuah hubungan.
Baca juga: 10 Topik yang Wajib Dibahas Bersama Suami Sebelum Memutuskan Untuk Punya Anak
Memiliki hobi berbeda? Silakan saja. Memiliki lingkungan pergaulan berbeda, nggak masalah. Tapi yang terpenting, carilah orang yang memiliki rencana masa depan yang sama. Seperti apa kalian akan mendidik anak-anak kalian kelak. Seperti apa pola asuh yang akan kalian terapkan. Seperti apa kalian akan bersikap ketika masalah menghampiri. Seperti apa masa tua yang kalian inginkan.
Jika banyak ketidak cocokan yang kalian rasakan dari masa pacaran, jangan pernah berpikir kalau saat menikah kalian bisa mengubah pasangan kalian. Karena pernikahan tidak akan pernah mampu mengubah seseorang. Terima kekurangan pasangan atau tinggalkan jika memang kalian tidak bisa menoleransi hal itu.
Yes, cinta itu penting. Begitu juga kenyamanan finansial. Namun untuk mempertahankan pernikahan, dibutuhkan komunikasi yang baik, kemampuan untuk memaafkan, kemampuan beradaptasi, kemampuan bersosialisasi dengan lingkungan pasangan kalian, dan kemampuan-kemampuan lain yang kalian butuhkan seraya bertambahnya usia pernikahan kalian.
Baca juga: Apakah Ada Sebuah Pernikahan yang Sempurna?
Bukan berkesan menuntut, tapi catatan-catatan ini akan membantu kalian untuk melihat kemungkinan sejauh mana hubungan kalian akan berhasil. Jika terlalu banyak list yang tidak terpenuhi, silakan berpikir ulang.
Lihat latar belakang keluarganya, lihat cara mereka bergaul, liha cara mereka berpikir, lihat cara mereka memperlakukan orang lain di luar lingkuang keluarga. Lihat bagaimana pasangan kamu memperlakukan kamu di tengah-tengah keluarganya. Jika kamu merasa nyaman, lanjutkan. Jika tidak, cari pasangan lain. Karena di Indonesia, menikah berarti kamu menikahi seluruh keluarga.
Apapun hal buruk yang kalian ingat dari hubungan antara mama dan ayah dulu ketika kami masih terikat dalam pernikahan, jangan jadikan itu sebagai patokan sebuah 'relationship'. Ingat selalu pesan mama, untuk selalu ambil sisi positif dari kami berdua, dan buang segala hal negatif yang pernah kami tunjukkan. Percaya bahwa jika kalian menjalani dengan orang yang tepat, maka pernikahan kalian akan baik-baik saja dan cinta itu memang ada.
Jangan pernah termakan dengan doktrin-doktrin fairy tale yang mungkin sering kalian tonton di waktu kecil (thank's to Disney :p), karena hidup sama sekali tidak semulus cerita dalam dongeng. Kalian tidak sempurna, begitu juga dengan pasangan-pasangan kalian. Jadi, bagaimana mungkin akan tercipa pernikahan yang sempurna. Selalu beri tempat untuk rasa kecewa, rasa sedih, rasa marah, karena semua rasa itu pasti singgah dalam pernikahan kalian. Tinggal bagaimana kalian mengelola dan mencari jalan keluar terbaik. Miliki ekspektasi yang wajar dan masuk akal.
Cinta itu butuh dipelihara nak, dia nggak bisa tumbuh dan terus hidup begitu saja. Saat kalian sudah mendapatkan perempuan yang kalian cintai, jangan pernah bosan menjaganya, melindunginya, menemaninya, membuatnya tertawa, membuatnya merasa berharga sepanjang napas kalian. Berikan kenyamanan dan kesetiaan, maka mereka akan menjadi milik kalian seutuhnya. Karena pernikahan tidak menjamin semuanya akan tetap sama seperti di awal. Dan, mama akan memastikan bahwa pasangan kalian juga melakukan hal yang sama, hahaha :D.
Pesan mama terakhir, Make sure your relationship represents the marriage you want, need and deserve.