Ditulis oleh Prita Hapsari Ghozie, SE, Mcom, GCertFP,CFP®, QWP – Chief Financial Planner ZAP Finance.
Duuuh, setelah di-review salah satu reksadana mommies selama tiga tahun terakhir tidak mengalami perkembangan berarti. Apa saja, sih yang sebetulnya harus mommies pahami, dan tindakan selanjutnya. Supaya berinvestasi di kendaraan yang benar.
Tidak seperti tabungan, investasi akan mengalami fluktuasi, atau pergerakan naik-turun sesuai dengan perkembangan ekonomi. Dari beragam jenis aset investasi yang ada, pemilihan aset sebaiknya sesuai dengan kebutuhan dan tujuan keuangan yang dimiliki. Tetapi, ketika investasi yang mommies pilih tidak menguntungkan, hal-hal yang sebaiknya dilakukan adalah sebagai berikut:
Photo by rawpixel.com on Unsplash
Investasi apa pun tidak akan selalu naik. Namun, tidak juga selalu turun. Terutama untuk aset investasi seperti reksa dana saham dan saham, yang memang memiliki fluktuasi yang tinggi. Pahami terlebih dahulu aset investasi mana yang saat ini posisinya tidak memberikan keuntungan dan cari tahu apa penyebabnya. Jangan panik, apabila aset investasi yang sedang merugi ditujukan untuk jangka panjang. Bila ada masa menurun, maka akan ada masa meningkat.
Aset investasi ada berbagai macam, manakah yang mommies miliki? Produk reksa dana memiliki sedikitnya 1372 macam reksadana yang diperdagangkan, sementara saham ada sedikitnya 610 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Pahami bahwa memang ada beberapa produk yang memiliki kinerja kurang baik. Bilamana ada, maka mommies bisa menjual dan mengganti produknya.
Penurunan harga saham atau reksa dana di bawah rata-rata bisa berarti harga diskon dari harga pasar wajar. Untuk itu apabila memang investasi diperuntukkan untuk jangka waktu yang panjang, lakukan penambahan unit reksa dana atau saham yang dimiliki. Tujuannya agar harga rata-rata pembelian menjadi turun sehingga apabila harga menjadi naik akan menghasilkan keuntungan.
Saat membeli aset investasi, mommies sebaiknya menetapkan patokan batas bawah kerugian yang masih dapat ditoleransi. Untuk tujuan jangka panjang, saya menyarankan mommies menggunakan maksimal penurunan 15% sebelum melakukan perubahan. Apabila memang kerugian sudah sangat tidak bisa ditoleransi, mommies bisa melakukan switching atau mengganti aset investasi dengan lainnya yang lebih menguntungkan. Namun, tentunya dengan tetap memperhatikan portofolio, dan memahami tujuan keuangan yang dimiliki.
Diversifikasi adalah salah satu usaha untuk meminimalkan risiko. Kalau mommies sudah memiliki satu jenis aset investasi dan ternyata sedang turun, maka sebaiknya mengalihkan dana investasi selanjutnya di produk berikutnya. Misalkan selama ini mommies hanya memiliki reksa dana saham, maka setelahnya dapat membeli aset reksa dana pasar uang atau logam mulia.
Live a beautiful life!