“Dehidrasi ringan atau berat pada bayi, harus diwaspadai.” dr. Meta Hanindita SpA.
Rasanya kalau anak kita sakit, kepingin banget ya, tukeran saja sama kita. Rela deh, daripada melihat dia lemas, nggak ceria, maunya digendong aja. Seperti yang sempat dialami anak saya Jordy (3,5). Gara-gara dehidrasi sedang, akhirnya dia harus saya larikan ke UGD dan rawat inap. Setelah melalui proses pemeriksaan darah dan feses, diketahui ada virus di pencernaan Jordy. Itulah yang menyebabkan dirinya di awal gejala, muntah terus menerus.
Mau berapa tahun pun anak sedang dehidrasi, kita orangtua pasti deh, khawatir dan dibumbui kecemasan nggak jelas. Apalagi bayi, belum bisa bicara apapun, kecuali menangis yang menjadi alat mereka untuk mengatakan sesuatu. Menyoal dehidrasi pada bayi, kata dr. Meta Hanindita SpA, mau itu ringan atau berat tetap harus waspada.
Baca juga:
10 Smart Hacks Every New Parents Needs To Know
5 Penyakit yang Paling Sering Menyerang Bayi
Meta mengatakan pada dasarnya dehidrasi disebabkan ketidakseimbangan cairan yang masuk dengan yang keluar. Atau definisi lain, saat tubuh kehilangan air dan nutrisi lebih cepat dari yang bisa diganti secara normal.
Contoh kasus yang dr. Meta berikan antara lain:
Selain itu dr. Meta menambahkan, ada kondisi bayi tertentu yang lebih berisiko mengalami dehidrasi, yaitu “Bayi yang baru lahir, apalagi dengan berat badan rendah ) memiliki risiko lebih tinggi terkena dehidrasi karena reverse-water mereka lebih kecil sehingga sensitif sekali dengan kekurangan cairan sedikit saja.”
Jenis dehidrasi dan tanda untuk mengenalinya:
Note: Turgor adalah tekanan yang dilakukan pada kulit perut anak. Untuk mengetahui, anak dehidrasi atau tidak. Dicubit sedikit, kalau cepat balik tidak dehidrasi. Tapi kalau lambat baliknya, menandakan anak mengalami dehidrasi berat.
Untuk dehidrasi ringan dan sedang, dr. Meta bilang bisa mendapatkan pertolongan pertama berupa pemberian Cairan Rehidrasi Oral (CRO) berupa oralit (tapi ini khusus pada anak, ya, momies). Kalau pada bayi, tetap berikan ASI. Jika tidak tersedia CRO, untuk sementara boleh diberikan cairan dalam bentuk lain seperti ASI atau susu formula . Untuk dehidrasi berat, harus segera dibawa ke UGD.