banner-detik
ENTREPRENEUR

Nila Tanzil, Berani Tinggalkan Pekerjaan, Demi Perbaikan Akses Membaca Anak-anak Flores

author

?author?29 Jan 2018

Nila Tanzil, Berani Tinggalkan Pekerjaan, Demi Perbaikan Akses Membaca Anak-anak Flores

Nila Tanzil, rasanya termasuk perempuan langka di Indonesia. Totalitasnya untuk memperjuangkan akses bacaan yang layak untuk anak-anak Indonesia, patut diacungi jempol. Dia sampai rela meninggalkan pekerjaannya, supaya hidupnya lebih berguna untuk Indonesia.

“Waktu pas kerja saya merasa ada hilang dari hidup saya. Saya merasa hidup ini, kalau hanya bekerja cari uang saja, nggak cukup. Pasti ada sesuatu yang dapat saya lakukan selain hanya bekerja dan menghasilkan uang.” –Nila Tanzil

Nila Tanzil, Berani Tinggalkan Pekerjaan, Demi Perbaikan Akses Membaca Anak-anak Flores - Mommies Daily

Coba, deh mommies, kita serapi kalimat Nila Tanzil (41). Adakalanya, manusia itu mendapatkan kepuasaan lain, di luar urusan materi. Hati, kan, memang nggak bisa dibohongi, ya. Kalau dia sudah mengatakan sesuatu, sekeras apapun kita berusaha menghindari. “Bisikan” dari hati tadi bakalan datang. Yap, itulah yang dilakukan Nila.

Yuk, simak obrolan MD dengan perempuan yang pernah diganjar penghargaan Frobes Indonesia 10 Inspiring Women 2015, Kartini Next Generation Award 2013 dari Kementerian KOmunikasi dan IT dan Kementerian Pemberdayan Perempuan & Perlindungan Anak.

Bagaimana ide awal terbentuknya Taman Bacaan Pelangi?

Awalnya saya sempat bekerja sebagai konsultan komunikasi, di sebuah konstitusi conservation, dan bekerjanya di Laboan Bajo, Flores. Dan gara-gara tinggal di sana, saya melihat, anak-anak di kampung-kampung tidak punya akses terhadap buku. Saya jadi teringat masa kecil, hampir di semua kegiatan, selalu saya lakukan sambal baca buku. Jadi saya tidak terbayang, masa kecil saya seperti mereka, hidup tanpa buku seperti apa, pasti sangat menyedihkan. Dan saya juga melihat di Indonesia, budaya membaca belum terbentuk. Menurut data UNESCO, di Indonesia, hanya 1 dari 1.000 orang yang suka membaca. Itu kan fakta yang sangat menyedihkan, dan untuk mengubah itu, harus dimulai dan dibiasakan dari anak-anak, membaca buku.

Nila Tanzil, Berani Tinggalkan Pekerjaan, Demi Perbaikan Akses Membaca Anak-anak Flores2 - Mommies Daily

Dari situlah saya pikir, saya bisa melakukan sesuatu, selama saya tinggal di Flores. Berangkat dari keprihatinan bahwa tidak ada buku di kampung-kampung kecil di Flores, akhirnya bulan demi bulan saya buka perpustakaan. Sampai sekarang sudah 8 tahun berjalan, Taman Bacaan Pelangi sudah mendirikan 63 perpustakaan, di 15 pulau di Indonesia Timur. Totalnya ada 17 ribu anak-anak di Indonesia Timur yang memiliki akses buku bacaan yang berkualitas.

Lalu ada hal lain kah, yang juga jadi pemicu kamu meninggalkan dunia korporasi, dan memilih memperjuangkan akses bacaan anak-anak di Indonesia Timur?

Sempat kerja di Singapura 10 tahun lalu, dan S2 di Belanda. Tapi saya pikir, waktu pas kerja saya merasa ada hilang dari hidup saya. Saya merasa hidup ini, kalau hanya bekerja cari uang saja, nggak cukup. Pasti ada sesuatu yang dapat saya lakukan selain hanya bekerja dan menghasilkan uang. Makanya saya, sambal bekerja, saya bikin Taman Bacaan Pelangi ini, dan akhirnya saya memberanikan diri meninggalkan karier saya di dunia korporasi, supaya hidup saya lebih berguna untuk Indonesia, supaya lebih banyak lagi anak-anak yang memiliki akses baca. Karena buku itu kan jendela dunia dan menginspirasi anak-anak untuk berani bermimpi besar.

Bagaimana kamu kasih pengertian ke si kecil, kamu sering traveling untuk urus taman bacaan pelangi?

Nila Tanzil, Berani Tinggalkan Pekerjaan, Demi Perbaikan Akses Membaca Anak-anak Flores3 - Mommies Daily

Dari kecil anak saya, Sienna (3), selalu ikut kemana-mana, dari usia dia 3 bulan. Sampai umur 2 tahun, karena saya pingin dari dapat manfaat ASI maksimal. Dia sudah tahu, kerjaan saya di Taman Bacaan Pelangi, dia sudah sering datang ke Taman Bacaan Pelangi. Bahkan dia sudah mengerti, kalau datang ke sekolahan, dan melihat perpustakaan, di akan bilang, “Taman Bacaan Pelangi!.” Saya bilang Mommy harus kerja, supaya anak-anak di Indonesia Timur punya buku, seperti yang Sienna punya.

Di tengah kesibukan kamu mengurus pekerjaan dan keluarga, ada kah aplikasi khusus yang memudahkan kamu?

Di HP, saya masukin jadwal kegiatan. Dan kemana-mana saya juga bawa buku agenda.

Rahasia untuk bekerja tetap efisien?

Manajemen waktu!  itu penting banget. Karena saya tidak hanya mengurus Taman Bacaan Pelangi. Saya juga punya usaha Travel Sparks, dan ada travel show di Net TV bareng anak saya. Dan kalau saya sampai malam, saya juga masih kerja. Menemani si kecil dulu sampai pulas, saya lanjut kerja lagi.

Ada olahraga yang rutin dilakukan?

Saya rajin berenang dan diving.

Buku yang lagi senang dibaca, soal parenting atau yang lainnya?

Kalau buku saya senang buku-bukunya Paulo Coelho, itu lebih tentang filosofi kehidupan. Kalau untuk parenting saya baca-baca di internet.

Tips supaya tetap bisa fokus bekerja?

Saya selalu bikin to do list di HP. Seharian mau ngapain saja. Dan saya selalu ingat, target tahun ini mau ngapain saja. Misalnya tahun ini, target saya mau meluncurkan dua buku, dan tiga buku cerita anak. Itu aku tempel di dinding meja kerja. Supaya setiap saya melihat itu, dan setidaknya saya harus meluangkan waktu dua jam untuk menulis.

Dukungan nyata dari pasangan seperti apa, mbak?

Nila Tanzil, Berani Tinggalkan Pekerjaan, Demi Perbaikan Akses Membaca Anak-anak Flores4 - Mommies Daily

Sangat mendukung. Misalnya pas saya lagi nemenin Sienna ketiduran, saya minta tolong suami bangunin. Supaya saya bisa lanjut kerja untuk menulis buku, target-target saya tadi. Selain itu, suami saya itu banyak ide. Jadi dia yang bantuin fund raising campaign untuk Taman Bacaan Pelangi. Dari sejak kami pacaran. Makanya saya memilih dia, hahaha.

Kalau lagi stuck dengan pekerjaan, biasanya kamu ngapain mbak?

Traveling, ya. Dan karena saya kebiasan solo traveling, suami saya jadi sudah tahu. Kalau saya mulai pusing, dan nggak enak badan, wah kata suami, “Tanda-tanda kamu harus traveling.” Saya senangnya ke pantai, dan justru kalau lagi traveling sendirian, banyak dapat ide. Dan sebaiknya ide-ide itu dicatat.

Sukses terus, Mbak Nila untuk Taman Bacaan Pelanginya. Semoga makin banyak anak-anak Indonesia, yang berani bermimpi dan terinspirasi banyak hal dari buku.

*All images takem from Instagram @nilatanzil

Share Article

author

-

Panggil saya Thatha. I’m a mother of my son - Jordy. And the precious one for my spouse. Menjadi ibu dan isteri adalah komitmen terindah dan proses pembelajaran seumur hidup. Menjadi working mom adalah pilihan dan usaha atas asa yang membumbung tinggi. Menjadi jurnalis dan penulis adalah panggilan hati, saat deretan kata menjadi media doa.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan