Bosan makan beras putih, coklat atau hitam? Coba deh, jenis beras analog yang terbut dari jagung, singkong, sukun atau umbi-umbian.
Beras dan diolah menjadi nasi, seperti yang mommies tahu adalah makanan pokok kita. Dalam kesehariannya, kita pernah merasa bosan nggak, sih? Nasi yang kita makan, rasanya ya gitu-gitu saja. Sesekali kalau saya, ganti dengan nasi merah, tapi dari segi rasa memang nggak segurih nasi putih, ya.
Bicara soal nasi. Baru-baru ini saya baru tahu, kalau ada yang disebut dengan berasa analog *kok semacam kamera, nggak, sih? Ahahaha. Nah, ternyata, sumber karbohidrat makanan pokok Indonesia ini, juga bisa diolah dari jagung, singkong, sukun atau jenis umbi-umbian.
Cara pembuatannya, bahan baku diolah terlebih dahulu menjadi tepung. Lalu dibuat menjadi adonan, dan diekstrusi menggunakan alat khusus, yang dinamakan mesin ekstruksi. Prinsip kerjanya, hampir sama seperti membuat camilan kering. Ada tiga tahap utama: pencampuran, pengulenan dan pemotongan
Adalah Prof. Dr. Ir. Slamet Budijanto. M. Agr, dari IPB (Institusi Pertanian Bogor). Ia merupakan Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian dan peneliti SEAFAST Center IPB. Menurutnya dari 3.600 mahasiswa IPB yang ia suguhi berasa analog, hanya kurang dari 1% yang nggak suka.
Beras analog adalah satu satu program dari kementerian. Tujuannya untuk mengurangi ketergantungan konsumsi masyarakat terhadap berasa padi dan tepung terigu. Khasnya orang Indonesia, kan, bilang belum makan, kalau belum masuk nasi. Padahal sudah makan lontong 2 buah *__*
Dilihat dari kaca mata kesehatan, beras analog memiliki kandungan indeks glikemik yang umumnya lebih rendah dibandingkan beras padi. Indeks glikemik (Glycemic Index, GI) adalah respon gulkosa darah terhadap makanan di bandingkan dengan respon glukosa darah terhadap glukosa murni. Singkatnya dengan mengonsumsi beras analog, kadar gula dalam darah bisa lebih stabil dan terjaga. Bagus untuk kesehatan, terutama penderita diabetes. Dan tinggi serat juga, lho, mommies. alternatif sumber karbohidrat untuk penderita kolesterol dan pelaku diet.
Baca juga:
Cara Mudah Berpisah Dengan Gula
Cek Gulaku, Aplikasi untuk ‘Mengontrol’ Penyakit Diabetes
Dari hasil pencarian saya, kalau mommies tertarik membeli berasa analog, bisa dicari di www.serambibotani.com. Beras analog dari jabung 250 gram, dibanderol Rp 13.000. sedangkan 800 gram Rp 30.000. Penasaran coba nggak? Kalau saya, iya :)