“What we’ve tried to communicate their entire lives is that each us has responsibilities.”
Saya hanya memiliki sedikit list tokoh politik yang menjadi favorit saya, baik itu dalam ataupun luar negeri. Dan mantan presiden USA, Barack Obama beserta istri adalah salah satunya. Somehow, terlepas dari peranannya di ranah politik, saya melihat beliau sebagai sosok suami dan bapak yang menyenangkan. Ibarat kata, husband material dan fatherable bangetlah, hahaha.
Baru-baru ini dalam sesi tanya jawab bersama Bill dan Melinda Gates, Obama bercerita mengenai bagaimana dia dan Michelle istrinya berbicara pada kedua puterinya, Malia dan Sasha about being leaders. Dan, sekali lagi Obama membuktikan kepada saya bahwa saya tidak salah ‘mencintainya.’ Dih….. apa urusannya Fi!! :D
1. Being responsible is a privilege
“Kami selalu menegaskan kepada anak-anak kami bahwa setiap orang pasti memiliki tanggung jawab. Saat mereka masih kecil, maka lingkup tanggung jawab mereka juga kecil. Namun, semakin mereka bertumbuh dewasa maka tanggung jawab mereka pun juga bertambah banyak,” kata Obama.
Dia pun melanjutkan, “Memiliki tanggung jawab adalah hak istimewa yang luar biasa besar. Itu menunjukkan bahwa kalian adalah manusia yang terus berkembang, bahwa ada orang lain yang bersandar pada kalian, bahwa kalian memberikan pengaruh, dan jika kalian melakukan sesuatu yang benar dengan tanggung jawab yang kalian miliki, it will improve other people’s lives.”
Obama berharap agar Malia dan Sasha memiliki kebaikan hati, penuh pertimbangan dalam melangkah, empati dan mau bekerja keras. Karena Obama percaya, dengan sifat-sifat tersebut maka anak-anaknya dapat membentuk lingkungan di sekitarnya menjadi lebih baik. “What we’ve tried to encourage is the sense that it’s not somebody else’s job. It’s your job.”
2. Find the way to make a contribution that works to your strengths
Obama memahami bahwa kedua putrinya memiliki kelebihan dan sifat-sifat yang berbeda satu sama lain, dan ini artinya mereka akan melangkah ke arah yang berbeda sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki.
“If you are a brilliant engineer, you don’t have to make a speech. You can create an app that allows an amplification or the scaling up of something that is really powerful. If you’re someone who likes to care for people, you don’t have to go out and lead the protest march. You can mentor some kids or work at a local health clinic that is going to make a difference.”
Intinya, ada banyak cara untuk berkontribusi, dan itu yang selalu kami tekankan kepada kedua puteri kami.
3. Persistence is key
Seringkali, saat kita melihat bahwa apa yang kita harapkan tidak terjadi atau semua berjalan tidak sesuai dengan gambaran atau keinginan kita, kita menjadi tidak sabar, patah semangat, kecewa kemudian frustasi. You have to be persistent untuk bisa tetap berjalan maju dan mencapai tujuan.
Couldn't more agree with this former POTUS :).