banner-detik
SELF

Apa, Sih, Enaknya Crossfit Buat Ibu-Ibu?

author

dewdew28 Aug 2017

Apa, Sih, Enaknya Crossfit Buat Ibu-Ibu?

Kesal dengan ‘peninggalan’ di seputar perut, pinggang, lengan, hingga wajah dari kehamilan 5 tahun lalu? Mungkin ini saatnya mommies mencoba olahraga Crossfit.

Crossfit sendiri adalah sebuah program latihan fitness yang menggunakan rutinitas sehari-hari seperti squat, dorong, tarik, lari, atau lempar. Olahraga ini mengombinasikan jenis aerobic dan anaerobic dalam sebuah program yang sering dikenal sebagai circuit training.

Crossfit termasuk olahraga yang cukup ekstrim, sih. Karena dilakukan dalam intensitas tinggi dan waktu yang cepat. Karenanya, kalau sudah bertekad baja memilih crossfit sebagai aktivitas olahraga, carilah yang programnya disupervisi oleh trainer crossfit profesional.

Apa, Sih, Enaknya Crossfit Buat Ibu-Ibu? - Mommies Daily

Nggak Perlu Banyak Alat

Gerakan-gerakan dalam olahraga crossfit sebenarnya nggak ribet-ribet amat. Tahu squat, push up, sit up, dan lunges kan? Nah, utamanya crossfit menggunakan gerakan-gerakan tersebut dengan repetisi yang diinstruksikan oleh trainer. Kelihatannya, sih, sederhana. Tapi kalau sudah dilakukan dan diulang berkali-kali, haduh, kaki rasanya mau lepas. Hahaha….

Tapi jangan ciut dulu, karena crossfit bisa membentuk otot tubuh cukup cepat dibanding olahraga lain. ‘Peninggalan’ masa melahirkan bisa dengan cepat dibabat habis.

Sebelum Mulai Cek Tips Berikut

1. Lakukan survey ke pusat-pusat latihan crossfit. Bandingkan setiap pelatih, dan program yang diberikan. Mungkin juga bisa melihat dulu, latihannya seperti apa.

2. Beberapa pusat latihan menawarkan trial, jadi boleh, tuh, dijajal dulu sebelum memutuskan ikut crossfit di mana.

3. Ketika sudah menjatuhkan pilihan, pastikan jujur sama trainer. Apalagi kalau kita pernah mengalami cidera yang serius. Supaya jangan sampai melukai diri sendiri, mengingat olahraga ini berintensitas tinggi.

4. Pastikan pusat latihan dan trainer kita memang ahli di bidangnya, agar kita terhindar dari cidera.

5. Melakukan crossfit secara berkelompok akan lebih baik, karena setiap anggotanya biasanya akan saling memotivasi teman untuk mencapai target baru. Boleh juga mencari partner crossfit buat diajak latihan bareng.

6. Banyak yang suka ‘panasan’ melihat teman lain bisa melakukan latihan-latihan crossfit dengan repetisi lebih banyak, atau melihat kawan lain mengangkat beban lebih berat. Tapi kita juga harus mampu menjaga diri. Ketahui kapan batas maksimum kita terhadap latihan yang diberikan. Sampaikan pada trainer bila Anda butuh jeda sebentar atau pergi minum. Tenang, ini bukan olimpiade, kok. Jadi nggak ada emas yang diperebutkan di sini.

Bagaimana? Masih penasaran sama yang namanya crossfit?

Share Article

author

dewdew

Mother of Two. Blogger. Make-Up Lover. Skin Care Amateur. Beginner Baker. Entrepreneur Wannabe. And Everything in Between. www.therusamsis.wordpress.com


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan