Alasan Kenapa Saya Masih Mempertahankan Tradisi Makan Bersama

Behavior & Development

adiesty・09 Aug 2017

detail-thumb

“Pokoknya kalau sudah menikah dan punya anak harus punya ritual yang bisa dilakukan bersama keluarga. Paling nggak, sekali sehari wajib makan bersama di meja makan.”

Kalimat ini terus saya ucapkan ke diri sendiri berulang kali. Sambil terus membayangkan kalau  hal ini bisa saya lakukan ketika sudah menikah dan punya anak. Cita-cita yang cukup sederhana bukan? Tapi saya percaya untuk membangun keluarga yang hangat bisa dimulai dengan menciptakan waktu berkualitas lewat makan bersama.

Baca juga : Sudah Cukupkah Waktu yang Saya Luangkan untuk Keluarga?

tradisi makan bersama - mommiesdaily

Setidaknya manfaat inilah yang saya rasakan sendiri. Meskipun kegiatan makan bersama orangtua dan kedua kakak saya tidak dilakukan setiap hari, tapi setidaknya dalam seminggu mama saya selalu membuat jadwal khusus. Biasanya, sih, setiap akhir pekan mama sampai rela membuatkan beberapa menu kesukaan  kami. Momen yang kayak gini yang selalu bikin kangen.

Saat masih ABG, ketika sedang menikmati ‘dunia’ saya  sendiri, saya suka malas diajak makan bareng. Kenapa sih, harus repot-repot makan bareng segala? Toh, nggak ada bedanya kalau makan sendiri-sendiri, batin saya. Tapi ternyata saya salah. Makin besar saya jadi paham kalau momen makan bersama justru sangat priceless.

Kami jadi punya kesempatan untuk ngobrol segala macam hal, bisa terbuka satu sama lain dan bisa tertawa menikmati berbagai ‘lelucon’ hidup yang sudah kami lewati. Ternyata, makan bersama keluarga punya pengaruh terhadap psikologis kita. Bahkan ada penelitian yang menunjukkan kalau makan bersama keluarga dapat mengurangi beragam permasalahan pada remaja, seperti gangguan makan hingga depresi.

Pengalaman inilah yang membuat saya bertekad meneruskan tradisi ini pada keluarga kecil saya. Beruntung  keinginan sederhana ini bisa saya wujudkan. Bahkan, anak saya, Bumi, mengaku kalau senang dengan kegiatan makan bersama ibu dan bapaknya.

Berhubung anak saya sudah cukup besar, dan masuk dalam kategori ‘bawel’ untuk anak-anak usia 7 tahun, saya pun sempat bertanya hal apa saja, sih, yang bikin dia senang makan bersama?

Aku kan jadi bisa cerita ke ibu dan bapak,” begitu katanya.

Memang, sih, ngobrol bersama keluarga bisa di mana dan kapan saja. Bedanya, kalau sedang makan bersama, kami punya kesepakatan untuk tidak membawa gadget ke meja makan. Hal ini mau tidak mau membuat kami lebih aktif untuk menggali percakapan, termasuk membicarakan hal apa saja yang sudah kami lewati.

Selain itu, lewat aktivitas makan bersama, saya jadi punya kesempatan untuk mengenalkan beragam jenis makanan pada anak saya. Mulai dari yang sederhana seperti jenis sayur-sayuran, jenis ikan, termasuk soal makanan tradisional.

Hanya itu saja? Ya, jelas nggak, dong. Lewat makan bersama, saya dan suami juga bisa melatih anak untuk menjalin hubungan yang baik dan sehat. Bukankah cara terbaik mengajarkan anak memiliki hubungan yang baik dengan orang lain adalah dengan memberi contoh lebih dulu? Menurut saya, sih, dengan makan bersama, anak juga bisa melihat keintiman kedua orang tuanya.

Yang pasti, momen makan bersama yang paling ditunggu-tunggu anak saya, Bumi, adalah saat saya mengajaknya makan di luar rumah. Kalau sudah tahu mau diajak makan di luar, wajah anak saya ini jadi makin sumringah.  Apalagi di restoran favoritnya, hahahaa.

Berhubung kami sekeluarga penggemar ayam garis keras, biasanya senang ke McDonald’s, Apalagi di sana juga ada burger ayam kegemaran suami. Kalau memang lagi nggak mau makan ayam, burger memang jadi alternatif lain yang bisa kami nikmati bersama.

Sudah tahu belum kalau saat ini McDonald’s menyediakan paket Family Sunday? Bonusnya ada board game yang bisa dimainkan bersama. Bentuk permainannya juga seru karena berbentuk board game layaknya ular tangga, dengan papan permainannya yang didesain penuh warna sehingga bikin anak tertarik mencobanya.  Apalagi ada icon-icon makanan yang ada di McDonald’s. Bahkan, Family Game ini juga dikemas dalam pouch khusus sehingga bisa dimanfaatkan untuk menyimpan gadget saat sedang main. Lucu!

tradisi makan bersama keluarga-mommiesdaily

Family Game yang terdapat dalam paket Family Sunday Meal juga punya keunikan lain dibandingkan dengan board games pada umumnya. Soalnya game ini bisa memancing interaksi anggota keluarga bahkan ‘memaksa’ kita untuk lebih terbuka. Contohnya, tugas untuk menjawab pertanyaan semacam ‘Apa yang kurang kamu suka dari orang yang ada di depanmu?

Nah, kebayang, ya, serunya seperti apa?

Oh, ya, paket Family Sunday Meal yang isinya terdiri dari 2 paket makanan untuk orangtua, 2 paket Happy Meal untuk anak serta 2 dessert ini bisa dibeli setiap hari Minggu, ya. Saat ini juga sudah tersedia di McDonald’s seluruh Indonesia, kok. Jadi nggak perlu khawatir akan sulit menemukan paket ini.