banner-detik
PARENTING & KIDS

Sudah Cukupkah Waktu yang Saya Luangkan Untuk Keluarga?

author

?author?26 Jul 2017

Sudah Cukupkah Waktu yang Saya Luangkan Untuk Keluarga?

Saat dikasih pertanyaan seperti ini, saya suka bingung sendiri jawabnya. Mau bilang udah cukup, tapi cukup apanya nih, lamanya waktu atau kualitasnya? Karena kadang, waktunya sih lama bersama keluarga, tapi belum tentu berkualitas *sedih*.

Sudah Cukupkah Waktu yang Saya Luangkan Untuk Keluarga? - Mommies Daily

Ini semua gara-gara curhatan rekan kerja saya, mbak Fia tadi pagi (lha malah menyalahkan orang lain :D). Jadi mbak Fia cerita, weekend kemarin dia ada reuni sama teman-teman SMP-nya. Di tengah-tengah reuni, masuk WA dari mamanya mbak Fia yang bertanya mbak Fia ada di mana. Dijawablah, kalau sedang reuni. Pertanyaan berlanjut dengan apakah mbak Fia mengajak anak-anak. Nah, saat tahu kalau anak-anak nggak diajak, masuk lagi WA dari mamanya mbak Fia yang membuat saya akhirnya ikut berpikir…

“Kamu tuh minggu kemarin udah ada acara kantor, minggu ini acara sama teman, terus kapan sama keluargmu? Senin – Jumat kan kerja. Masa weekend pergi-pergi juga. Emang kamu udah cukup ngeluangin waktu buat keluarga?”

Nah, gimana nggak galau berjamaah? Susah kan menjawab pertanyaan seperti itu. Saya tahu kalau sebagai ibu bekerja, jangan terus-terusan merasa bersalah dengan kesibukan yang kita punya. Tapi pertanyaan dari mamanya mbak Fia sebenarnya menjadi alarm bagi saya dan mungkin buat kita semua para ibu bekerja, bahwa kadang kita suka lupa membedakan antara kuantitas dan kualitas waktu bersama keluarga.

Merasa weekend bersama-sama di rumah, tapi masing-masing punya kesibukan sendiri yang membuat tidak ada interaksi satu sama lain. Pergi bareng ke mall, tapi anak kita ‘titip’ di playground, saya belanja, suami nunggu di café. Lalu di mana kebersamaannya?

Memang ya, perlu sih sesekali saya mendapat teguran dari orang lain agar saya tidak kebablasan. Setidaknya WA mamanya mbak Fia membuat saya ingin me-review kembali, bagaimana kualitas waktu saya bersama suami dan Jordy, anak saya. Jangan-jangan akhir-akhir  ini, dari segi porsi, waktunya sebetulnya ada, tapi kurang dimanfaatkan dengan baik?

Saya pun jadi membuat list kegiatan dan aturan yang akan saya lakukan pada saat weekend. Kegiatan-kegiatan sederhana tapi membuat saya, suami dan Jordy ada interaksi satu sama lain.

  • 1,2,3 No Gadget
  • Saya dan suami akan menentukan jam-jam tertentu yang kami wajib lepas dari gadget. Berat? Nggak seberat itu sih seharusnya, kan hanya beberapa jam. Untuk weekend besok, saya berencana mulai dari jam 10.00 – 12.00, 16.00 – 18.00 dan 19.00 – 21.00 adalah waktu-waktu di mana gadget harus disimpan. Tandanya? Begitu saya teriak 1,2,3 no gadget saat itu juga kami berdua harus meletakkan gadget yang sedang dipegang dan nggak boleh meliriknya. Sekalian izin juga sama atasan biar atasan tahu di jam-jam segitu saya akan slow respond.

  • Menyediakan waktu khusus
  • Buat kesepakatan antar pasutri. Mau keluar rumah setiap minggu, atau sebulan sekali aja? Kalau saya pribadi, nggak harus setiap minggu, asalkan pada saatnya keluar rumah, kegiatan yang dipilih juga berkualitas. Soal waktu ini jadi persoalan banget, sih, kalau nggak ada titik temu. Jangan sampai salah satu dari kita, terlalu sering berujar, “Lihat nanti, deh!”. Duh, jangan dong, kan alasan kita kerja buat keluarga. Mosok, menyediakan waktu saja nggak bisa. Rumusnya sediakan waktu, bukan menyisakan waktu, okeh, mommies?

  • Pilih aktivitas yang menuntut interaksi
  • Nah ini dia, jangan sampai pergi bareng tapi malah asik dengan kegiatan masing-masing. Makanya pilih aktivitas yang menuntut interaksi. Makan di luar bisa jadi pilihan. Mulai dari menentukan mau makan di mana harus diobrolin bareng-bareng. Saya dan suami lagi tertarik mencoba paket Family Sunday dari McDonald’s. Soalnya ada Family Game yang bisa dimainkan bersama keluarga.

    Tentu, juga ada 2 paket untuk kita orangtua, 2 paket Happy Meal untuk anak, dan nggak lupa 2 dessert. Bentuk permainannya, Family Board Games, semacam ular tangga, dengan icon-icon makanan yang ada di McDonald’s. Didesain khusus supaya antar anggota keluarga bisa berinteraksi, jadi bonding-nya makin terasa. Masing-masing dari kita, punya tugas yang harus diselesaikan. Berhubung anak saya masih 3 tahun, sudah kebayang, ini akan jadi pengalaman seru untuk anak kami Jordy. Papan permainannya, penuh warna yang menarik. Bisa sekaligus belajar aneka warna, dan berhitung angka-angka sederhana. Dan bonusnya belajar tentang kesabaran karena harus menunggu giliran buat menjalankan dadunya.

    Aaah, jadi nggak sabar, ajak Jordy makan dan main paket Family Sunday dari McDonald’s. Paket ini adanya setiap hari Minggu, ya, mommies. Tersedia di McDonald’s seluruh Indonesia.

    Semoga saja besok-besok, saya bisa menjawab dengan yakin bahwa IYA, saya sudah meluangkan cukup waktu untuk keluarga saya. Waktu yang berkualitas! :)

    Share Article

    author

    -

    Panggil saya Thatha. I’m a mother of my son - Jordy. And the precious one for my spouse. Menjadi ibu dan isteri adalah komitmen terindah dan proses pembelajaran seumur hidup. Menjadi working mom adalah pilihan dan usaha atas asa yang membumbung tinggi. Menjadi jurnalis dan penulis adalah panggilan hati, saat deretan kata menjadi media doa.


    COMMENTS