Sudah dengar penyebaran tentang virus Zika, Ebola, atau Flu Babi, kan? Nah, di luar itu ternyata masih banyak lagi pandemi atau wabah global yang mengancam kita.
Oke, sebelum membicarakan lebih lanjut kenapa kita rentan terhadap pandemi global, mungkin harus dijelaskan dulu, ya, apa sih pandemi itu. Pandemi atau wabah global adalah kondisi di mana terjangkitnya penyakit menular pada banyak orang dalam daerah geografi yang luas, dan menewaskan banyak orang.
Saat ini, menurut para pakar kesehatan dari badan dunia WHO, seluruh dunia tak terkecuali Indonesia sedang menghadapi penyebaran penyakit menular yang lebih berbahaya dari Zika, Ebola, atau bahkan Flu Babi. Menurut pengamatan WHO yang dijelaskan di artikel CNN, banyak aspek kehidupan modern yang memiliki pengaruh besar dalam menciptakan wabah global ini.
Pertumbuhan Populasi di Daerah Urban
Hidup di kota yang padat penduduk, membuat kita lebih rentan terhadap penyebaran penyakit yang ditularkan melalui udara, nyamuk, atau air yang tidak bersih. Nah, menurut pengamatan PBB, 66% masyarakat global akan hidup di daerah perkotaan tahun 2050. Jadi bisa dibayangkan bagaimana penyakit menular akan dengan cepat menyebar di antara kita. Kebutuhan akan pangan yang meningkat membuat banyak peternak mulai mendekati daerah perkotaan sekaligus dengan hewan ternaknya, sementara hewan merupakan ‘sarang’ paling nyaman tempat virus dan bakteri berkembang biak seperti flu babi, flu burung, atau zika.
Pembabatan Hutan Untuk Tempat Tinggal atau Usaha
Semakin tinggi angka populasi, semakin tinggi pula kebutuhan akan tempat tinggal. Karena di kota sudah semakin sempit, tak ayal daerah hutan yang mungkin tak terjamah sebelumnya, kemudian dibuka sebagai lahan tempat tinggal. Hal ini menyebabkan kontak manusia dengan hewan yang belum pernah kontak sebelumnya. Contohnya, nih, demam Lassa yang mengakibatkan kematian di Nigeria. Hal ini disebabkan oleh populasi yang merangsek ke hutan dan menjadikannya sebagai tempat tinggal dan lahan pertanian. Demam Lassa disebabkan oleh bakteri yang berasal dari kotoran hewan pengerat yang terinfeksi. Wabah ini bisa menyebabkan demam tinggi dan pendarahan dari bagian-bagian tubuh seperti hidung, atau mata.
Perubahan Iklim
Sudah bukan rahasia lagi, ya, kalau global warming sekarang bikin perubahan iklim makin ekstrim. Menurut WHO, banjir besar kini mulai melanda beberapa wilayah besar di dunia. Jika perubahan iklim ekstrim ini berkelanjutan, maka antara tahun 2030 hingga 2050 diproyeksikan akan ada 250.000 kematian di seluruh dunia akibat stres, panas berkepanjangan, hingga malaria.
Perjalanan Internasional
Seiring dengan makin murahnya perjalanan internasional menggunakan pesawat, maka semakin besar kesempatan para penduduk negara yang terinfeksi wabah global untuk mengunjungi negara lain. Bukan nggak mungkin, dia membawa virus tersebut dan menulari orang-orang di sekitarnya, di negara yang ia kunjungi.
Jadi, mulai yuk menjadi warga dunia yang cerdas dan peduli lingkungan.