Sorry, we couldn't find any article matching ''
Bagaimana Cara Membuat Si Kecil Semangat Menjalankan Puasa?
Tahun ini anak saya, Bumi sudah belajar puasa sehari penuh. Sejak awal puasa saya pun langsung mencari cara bagaimana membuat anak saya tetap semangat menjalankan puasa. Intinya, sih, memang harus pintar berkreasi.
“Ibu, tahun ini aku mau puasa full, ya!”
Menjelang puasa kemarin, anak saya bolak balik ngomong kalau dia mau puasa seharian. Melihat antusiasnya yang begitu besar, tentu saja saya ikut senang. Sejak usia 4 tahun, Bumi, memang sudah saya kenalkan dengan berpuasa. Tapi karena saya dan suami nggak pernah mau maksa, jadi tahun sebelumnya memang hanya puasa setengah hari. Begitu adzan dzuhur berkumandang, anak saya langsung buka puasa, dan dilanjutkan lagi hingga magrib.
Urusan mengajarkan anak berpuasa memang perlu dilatih sejak dini. Tapi tetap saja jangan sampai ada unsur paksaan. Kami paham, menjalankan sesuatu karena paksaan tentu saja nggak akan nyaman. Lagi pula, puasa itu kan ibadah, sejatinya memang dilakukan dengan ikhlas bukan?
Menjelang puasa, saya pun sudah membuat list apa saya yang perlu saya lakukan untuk memberikan motivasi pada anak saya untuk terus menjalankan puasa.
Jadi contoh lebih dulu
Sebenarnya ada banyak cara untuk melatih anak berpuasa. Tentunya dimulai dengan memberikan contoh lebih dulu. Bagaimana anak mau puasa kalau orangtua saja nggak melakukan? Bagaimana anak mau menjalankan puasa kalau kita saja sebagai orangtua sering ngeluh saat menjalankan puasa? Bagaimana anak mau semangat puasa kalau kita terlihat malas-malasan menjalankan aktivitas selama puasa? Sebagi orangtua, kewajiban kitalah untuk memperlihatkan pada anak-anak kalau puasa adalah ibadah yang menyenangkan. Nggak cuma dapat pahala, puasa juga bisa membuat tubuh lebih sehat.
Membuat suasana dan menu berbuka dan sahur lebih spesial
Percaya, deh, poin ini sangat penting. Meskipun saat puasa, anak terlihat masih punya stok mood yang banyak, tapi bukan berarti nggak ada ‘drama’. Apalagi kalau sedang sahur. Duuh, butuh usaha keras ini, sih. Supaya makannya lebih semangat saya pun sudah membuat daftar menu untuk anak saya. Menu ini tentu perlu didiskusikan lebih dulu menyesuaikan selera anak. Dari awal ia sudah request untuk dibuatkan sajian kegemarannya, apalagi kalau bukan mie. Bisa dibilang keluarga saya memang penggemar mie-mie-an, jadi nggak perlu heran kalau sering menemukan olahan yang terbuat dari mie.
Biar nggak cepat bosan, saya pun haru pintar mengkreasikan olahan mie. Contohnya dengan berkreasi menggunakan Supermi. Mengingat saat ini pilihan rasa yang ditawarkan Supermi cukup banyak, tapi keluarga saya lebih senang degan Supermi Opor Ayam. Supermi Sop Buntut, Supermi Ayam Bawang, dan Supermi Kaldu Ayam.
Bermodalkan Supermi ini saya bisa berkreasi dengan bahan makanan yang ada di rumah. Misalnya ditambahkan dengan kaldu udang, lengkap dengan sayuran seperti wortel dan brokoli. Kalau Bumi, sih, paling senang makan Supermi Sop Buntut yang saya tambahkan dengan tumisan daging cincang. Atau dibuat pizza mie dan bola-bola mie. Saat mengolahnya saya pun sering melibatkan Bumi, lumayanlah, bisa jadi aktivitas ngabuburit.
Aduh, baru nulis begini saja kok, saya jadi ngiler. Nggak sabar mau bikin di rumah. Memang, deh, Supermi ini jagoannya kreasi ibu dan jadi bagian yang nggak terpisahkan dari dapur saya.
Isi dengan kegiatan menyenangkan
Liburan Lebaran sekaligus libur kenaikan sekolah sudah di depan mata. Supaya nggak mati gaya saat di rumah, nggak ada salahnya mulai menyusun rencana kegiatan apa saja yang bisa dilakukan di rumah. Tujuannya tentu saja mencegah anak tidak merasa bosan dan sedikit-sedikit melihat jam sambil tanya, “Bukanya masih lama, bu? Berapa jam lagi, sih, magribnya?”. Selain melakukan kegiatan spiritual, imbangi juga dengan kegiatan menyenangkan buat anak. Menjelang beduk magrib, nggak ada salahnya, kok, ajak anak main mainan tradisional atau sekadar main di taman untuk ngabuburit.
Sesekali ajak buka puasa bersama di luar rumah
Bulan puasa identik dengan kegiatan silaturahmi. Coba perhatikan, sudah ada berapa banyak jadwal buka puasa bersama yang akan mommies lakukan? Mulai bareng teman kantor, sahabat SD sampai kuliah, belum lagi buka puasa bersama teman arisan. Nah, momen buka puasa bareng seperti ini juga perlu dilakukan anak-anak, lho. Buka puasa bersama bisa meningkatkan keterampilan anak dalam bersosialisasi. Anak pun bisa merasakan kenikmatan dan hangatnya momen berbuka puasa bersama teman-temannya.
Jangan lupa berikan pujian
Last but not least, jangan lupa berikan pujian pada anak untuk mengapresisikan usaha yang sudah dia lakukan. Meskipun belum bisa puasa seharian penuh, nggak ada salahnya kok, memberikan pujian sebagai bentuk dukungan. Harapannya, anak bisa tambah semangat dan punya motivasi yang lebih besar. Tapi memberikan pujian juga nggak perlu berlebihan.
Sejauh ini, saya sudah melakukan lima langkah ini. Bagaimana cerita yang lainnya? Boleh, lho, share ke saya, khususnya bagaimana cara berkreasi membuat menu spesial untuk berbuka dan sahur. Apa yang jadi jagoannya kreasi Ibu?
Share Article
POPULAR ARTICLE
COMMENTS