Bohong kalau saya bilang hubungan seksual antara suami istri nggak penting. Setidaknya saya percaya kalau faktor yang satu ini bermanfaat untuk kesehatan dan kehormanonisan keluarga. Makanya saya bilang kalau istri kita perlu belajar SMILe (Seputar Masalah Intim Lelaki)
Beberapa waktu lalu saya datang ke acara media edukasi yang dilangsungkan PT Bayer Indonesia sebagai perusahaan global berbasis Life Science berkomitmen untuk memberikan informasi terkait kesehatan kepada masyarakat luas, termasuk seputar Masalah Intim Lelaki (SMILe).
Kenapa hal ini perlu dibicarakan? Soalnya memang hal ini berkaitan dengan usia kita seagai manusia yang nggak bisa bisa dicegah. Setiap hari usia kita akan terus bertambah, dari sini masalah kesehatan pun akan semakin banyak. Kalau nggak dijaga dengan baik, akan banyak risiko yang bisa didapatkan.
Hal ini pun berlaku dengan kondisi kesehatan para suami. Ketika suami sudah memasuku usia 40 tahun, hal yang perlu diwaspadai adalah defisiensi testosteron. Saat diskusi media, Dr. Nugroho Setiawan, MS, Sp.And banyak memaparkan fakta dan informasi penelitian ilmiah terkait defisiensi testosteron yang dapat menyebabkan morbiditas yang signifikan.
Soalnya, kalau lelaki sudah mengalami defisiensi testosterone maka bisa menyebabkan timbulnya depresi, timbulnya masalah kardiovaskular seperti hyperlipidaemia, hipertensi, menyebabkan penurunan fisik seperti cepat lelah dan kehilangan kepadatan mineral tulang, termasuk menimbulkan masalah metabolik.
“Kondisi ini juga tentu saja menyebabkan terjadnya difungsi seksual, jadi hilang hasrat seksual dan kegiatan seksual hingga menyebabkan disfungsi ereksi,” tambah Dr. Nugroho Setiawan, MS, Sp.And.
Nggak mengherakan ya, kalau kekurangan kadar hormon testosteron atau yang disebut dengan hipogonadisme ini terjadi, mau nggak mau istrinya akan mendapatkan dampaknya. Kerena seperti yang diungkapkan dr. Nugroho kalau kehidupan seksual sama-sama dibutuhan pihak istri dan suami.
“Kalau kehidupan seksual setiap pasangan baik, akan membuat kehidupan pernikahan juga akan menjadi menyenangkan,” tegasnya.
Untuk mencegah masalah yang bisa timbul, dr. Nugroho mengingatkan agar para lelaki, suami kita untuk melakukan gaya hidup sehat. Tidak hanya pola makan yang perlu dijaga namun juga aktivitas fisik yang diperhatikan. Jika sudah mengalami gejala defisiensi testosteron juga jangan ragu berkonsultasi dan memeriksakan kadar testosteronnya secara teratur.
Jika memang diperlukan, para ahli seperti androlog dapat menyarankan untuk melakukan terapi yang tepat. "Terapi yang bisa dilakukan adalah sulih hormon dengan testosteron undekanoat, bisa dalam bentuk gel, tablet, atau suntikan. Namun, yang paling efektif hasilnya adalah suntikan," papar dr. androlog berpraktik di RS Fatmawati Jakarta ini.