Ditulis oleh: Lariza Puteri
Semangat boleh, tapi jangan sampai memberikan makanan yang salah saat mengenalkan MPASI. Ini dia 7 bahan makanan yang jangan diberikan saat MPASI.
Dua minggu menjelang ‘hari baru’ Gia untuk bisa menikmati makanan lezat selain ASI, saya mulai menyusun jadwal makan dan menyusun bahan makanan apa saja yang akan saya berikan pada dua minggu pertama MPASI Gia. Urusan mengatur gizi anak pasca ASI eksklusif emang susah-susah gampang ya :D.
Tak sekadar untuk meramaikan media sosial dengan postingan hari pertama anak makan (tapi saya melakukannya, kok. Ini kan sejarah! Hahaha), memerhatikan segala jenis dan tekstur MPASI hari pertama jauh lebih penting. Saya mencari tahu bahan makanan apa saja yang sudah boleh diberikan dan bahan makanan apa saja yang perlu dihindari saat pemberian MPASI.
Ada beberapa alasan penting, mengapa beberapa makanan sebaiknya dihindari dalam pemberian MPASI. Seperti bahaya tersedak, adanya risiko alergi dari jenis makanan tertentu, dan kandungan dalam makanan yang berbahaya bagi bayi.
Baca juga:
Bahan Makanan Penyebab Konstipasi Pada Bayi
Apa saja makanan yang perlu dihindari untuk MPASI, sampai anak paling tidak berusia 1 tahun?
1. Madu
Meskipun dikenal sebagai salah satu pengobatan alami penghilang batuk dan panas dalam, madu tidak dianjurkan untuk bayi. Karena madu mengandung bakteri clostridium botulinum. Bayi di bawah 1 tahun belum cukup kuat untuk menoleransi bakteri tersebut dan bisa menyebabkan botulisme. Botulisme merupakan penyakit serius yang dapat menyebabkan sembelit, menurunkan nafsu makan, lesu, dan bahkan berpotensi pneumonia dan dehidrasi.
2. Susu sapi segar
Susu sapi segar juga sebaiknya tak diberikan pada bayi pada masa MPASI. Apalagi bila susu sapi tidak jelas, apakah sudah dipasteurisasi atau belum. Bayi di bawah 1 tahun masih mengalami kesulitan untuk mencerna kandungan susu sapi. Susu sapi juga menjadi salah satu jenis makanan yang berisiko alergi. Meskipun demikian, produk susu sapi seperti keju dan yoghurt sudah bisa diberikan pada bayi usia 8 bulan, dengan catatan tidak ada riwayat alergi terhadap susu sapi.
3. Kacang
Hampir sama dengan permen, kacang juga bisa mengakibatkan bayi tersedak. Apalagi tak semua bayi mengalami tumbuh gigi tepat di usianya yang ke 6 bulan. Makanan yang keras dan berbentuk kecil seperti kacang akan menyulitkan bayi dalam mengunyah dan berisiko mengakibatkan tersedak. Selain kacang, bahan makanan lain yang bisa membuat bayi tersedak adalah wortel mentah (meskipun sudah dipotong-potong), popcorn, jagung, dan kismis.
5. Makanan awetan
Makanan jenis ini, meskipun termasuk sumber protein hewani, namun mengandung tinggi natrium, yang sebaiknya dihindari bayi. Tahu, kan, kalau bayi tak perlu tambahan garam? Makanan awetan ini bisa menjadi penyumbang tambahan garam yang tak terlihat.
6. Ikan tinggi merkuri
Penelitian memang menunjukkan bahwa makan ikan secara teratur bisa meningkatkan nilai IQ. Namun, saya pun harus memilih jenis ikan yang tepat. Sebab, ikan yang mengadung tinggi merkuri seperti ikan todak, ikan king mackerel dan ikan tuna segar justru bisa membahayakan kesehatan bayi. Saya lebih memilih ikan tawar, seperti ikan kakap (kandungan omega 3-nya tak kalah, lho, dengan ikan laut) saat mengenalkan aneka ikan pada Gia.
7. Makanan alergen
Pengenalan makanan yang cenderung bisa mengakibatkan alergi sebetulnya tergantung pada masing-masing anak. Bila bayi memiliki riwayat alergi, terutama dari orangtua, maka beberapa makanan alergen seperti susu sapi, telur ayam, ikan, kacang-kacangan, dan gandum, sebaiknya dihindari dulu. Mommies bisa memberikan makanan ini dengan berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter dan mengenalkan satu persatu.
Baca juga: