Ditulis oleh Prita Hapsari Ghozie, SE, Mcom, GCertFP,CFP®, QWP – Chief Financial Planner ZAP Finance.
Membuka usaha nggak hanya perlu passion dan keahlian, tapi juga modal usaha. Yuk cari tahu bagaimana cara menghitung kebutuhan modal usaha dengan tepat.
Kalau melihat banyak perusahaan yang megap-megap, terus jalanan yang macet luar bisa bikin kita tua di jalan, rasa-rasanya enak juga ya kalau punya usaha. Masalahnya, selain passion dan keahlian, bikin usaha itu butuh modal. Nggak usah muluk-muluk bicara usaha besar, mulai aja dulu dari modal untuk usaha kecil dan menengah. Apa aja komponen yang diperlukan?
Modal ini diperlukan di awal proses usaha berdiri untuk membeli berbagai aset tetap yang menjadi syarat agar proses dapat berjalan. Aset tetap adalah aset yang memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun. Contohnya seperti komputer, kendaraan untuk logistik, etalase toko, dan lainnya. Secara umum, modal investasi awal membutuhkan jumlah dana yang terbesar di antara jenis modal lainnya. Pahami juga, apabila usaha ternyata tidak bisa diteruskan atau pun bangkrut, maka aset tetap ini dapat dijual untuk membantu mengurangi kerugian.
Modal kerja adalah sejumlah dana yang diperlukan agar usaha dapat menghasilkan barang ataupun jasa yang ditawarkan. Sebagai contoh, untuk usaha salon maka modal kerja awal terdiri dari shampoo, cat rambut, cat kuku, dan lainnya. Modal kerja dapat ditunda pembeliannya dalam hal usaha mommies berjenis made to order. Artinya, saat mendapatkan purchase order dari pelanggan, modal kerja baru dibeli. Modal kerja awal umumnya hanya berjumlah maksimal 50% dari harga jual produk dan jasa.
Modal operasional adalah sejumlah biaya yang pasti akan dikeluarkan agar usaha dapat berjalan. Contoh modal operasional adalah gaji karyawan, biaya listrik dan telepon, biaya sewa toko, dan lainnya. Biaya operasional ini pasti harus dibayarkan, meskipun usaha mommies mungkin sedang sepi order. Dengan demikian, seorang womenpreneur sebaiknya memiliki dana cadangan operasional sejumlah enam kali dari pengeluaran operasional usahanya.
Setelah ketiga komponen jenis modal usaha dihitung, maka mommies akan mengetahui berapa jumlah dana yang perlu dikumpulkan. Cara untuk mengumpulkan modal usaha bisa beragam, dari mulai mencari pinjaman, menabung dari penghasilan pribadi, menjual aset-aset, hingga mencari investor. Setiap cara untuk mengumpulkan usaha memiliki poin plus dan minus. Pertimbangkan kebutuhan usaha Anda sebelum memutuskan jalan terbaik untuk mendapatkan modal usaha. Live a Beautiful Life!
Prita Hapsari Ghozie adalah seorang perencana keuangan independen, penulis buku laris “Cantik, Gaya, & Tetap Kaya” serta “Make It Happen,” pembicara, dosen dan ibu dari 2 orang anak. Sebagai Founder dan Chief Financial Planner di ZAP Finance – sebuah konsultan perencanaan keuangan independen di Indonesia. Berpengalaman lebih dari 8 tahun sebagai perencana keuangan dan didukung latar belakang edukasi di bidang keuangan, Prita memiliki kompetensi untuk memberikan saran dan rekomendasi dalam hal keuangan.