Sorry, we couldn't find any article matching ''
Kelas Akselerasi Solusi Buat Anak Luar Biasa Cerdas?
Bisa, ya, bisa nggak. Tergantung bagaimana orangtua dan sekolah mengatasinya.
Saya pernah ngobrol dengan seorang teman yang punya anak luar biasa cerdas. Hasil psikotesnya saat masuk SD (waktu itu SD Swasta) menunjukkan kalau IQ-nya di atas 130. Wow. Namun, si anak malah menunjukkan kebosanan dan rasa malas yang luar biasa. Ia seolah tak peduli dengan apa yang diajarkan. Hebatnya, hasil ulangan dan tugasnya nggak pernah di bawah nilai 100. Selidik punya selidik, ternyata ia bosan dengan materi yang diajarkan. Laporan guru pada teman saya ini, anaknya selalu punya pertanyaan yang lebih advance dibanding teman-temannya. Atas saran gurunya, teman saya itu akhirnya memasukkan anaknya ke kelas akselerasi.
Baca juga:
5 Hal yang Perlu Dipertimbangkan Dalam Memilih Sekolah Dasar Swasta
Kelas akselerasi sendiri adalah program percepatan belajar (akselerasi) bagi peserta didik yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa, dengan penyelesaian waktu belajar lebih cepat, atau lebih awal dari waktu yang telah ditentukan. Kelas akselerasi umumnya ada pada setiap jenjang pendidikan. Namun, tidak semua sekolah memiliki program layanan pendidikan khusus ini.
Nah, kemarin saya ngobrol dengan mbak Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S. Psi. Apakah benar kelas akselerasi adalah satu-satunya cara memenuhi kebutuhan kecerdasan anak jenius?
Nggak Sekadar Cerdas
Menurut mbak Vera, masuk kelas akselerasi tidak selalu hanya berpatokan pada kriteria cerdas, tapi anak perlu memiliki antara lain dorongan untuk berprestasi yang besar, disiplin diri yang baik, serta komitmen tugas yang tinggi. Kemampuan bersosialisasi juga harus cukup. Mengapa demikian? Karena kelas akselerasi menuntut anak untuk dapat menanggung beban pelajaran, dan tugas yang lebih berat, serta kemandirian dalam berpikir, sekaligus mengorganisir semua tugas sekolah. Wow, banyak ya?
Baca juga:
Karena Nilai di Raport Anak Bukan Segalanya
Ada Alternatif Lain, Kok
Nggak semua sekolah memiliki program kelas akselerasi. Lalu bagaimana mengatasi kebutuhan anak dengan kecerdasan di atas rata-rata tanpa kelas aksel? Menurut mbak Vera, bisa dengan pengayaan. Beberapa sekolah memiliki kelas khusus untuk anak cerdas berbakat, tapi masa studinya tidak dipersingkat. Mengikutsertakan anak kelas khusus yang disukainya di luar sekolah, juga bisa jadi pilihan lain. Misalnya, belajar coding di Koding Next.
Anak Aksel Juga Bisa Stres
Walaupun secara kecerdasan anak memenuhi persyaratan masuk ke kelas akselerasi, bukan nggak mungkin dia mengalami stres. Ketika semangat ke sekolah menurun, terlihat malas, banyak tugas yang tertinggal, atau tidak selesai, menarik diri dari aktivitas yang ia senangi, itu adalah tanda-tanda yang mesti diwaspadai orangtua. Beberapa anak juga akan terlihat murung, hingga terganggu pola makannya. Lalu apakah sebagai orangtua kita lantas meminta sekolah mengeluarkan anak dari kelas aksel, padahal sudah setengah jalan? Mbak Vera menyarankan mencari dulu apa akar permasalahannya. Jika ada hal lain, bisa dicari solusinya bersama-sama dengan pihak sekolah, mom.
Baca juga:
Agar Anak Mau Belajar Tanpa Dipaksa
Memiliki anak jenius memang merupakan kebanggaan tersendiri, ya, mom, tapi juga sekaligus merupakan tantangan buat orangtua, bagaimana caranya kita keep up dengan kecerdasannya itu.
Share Article
POPULAR ARTICLE
COMMENTS