10 Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan Bumil Pada Dokter Kandungan

Ditulis oleh: Lariza Puteri

Gimana rasanya jadi dokter kandungan yang menghadapi pasien-pasien bawel (seperti saya)? Jadi penasaran, apa aja pertanyaan yang paling sering didengar oleh SpOG….

Saat menjalani kehamilan kedua, saya mengingat-ingat, kira-kira pertanyaan yang saya ajukan ke SpOG di kehamilan kedua ini sama nggak ya dengan kehamilan pertama?

Akhirnya saya malah penasaran, kira-kira apa sih pertanyaan yang selalu ditanyakan oleh para bumil ketika ke dokter kandungan? Ini jawaban dr. Jimmy Panji W, SpOG, yang sekarang sedang meneruskan sekolahnya di Jepang dan berpraktik di RS Kitano, Osaka, Jepang.

1. Berapa usia kehamilan saya?

100% ibu hamil akan menanyakan usia kehamilannya saat kontrol. Ini bagus agar dia tidak bingung, dan yakin bahwa kehamilannya berkembang dengan seharusnya.

Usia kehamilan ditentukan oleh beberapa hal: Tanggal hari pertama haid terakhir, USG dan pemeriksaan klinis. Metode paling akurat adalah melalui hasil USG pada trimester 1 kehamilan.

Baca juga:

Apa yang Terjadi Pada Janin dan Ibu Hamil di Trimester Pertama

2. Berapa berat janin sekarang?

Saya senang kalau bumil antusias dengan kehamilannya. Saya menjelaskan bahwa berat janin baru bisa diukur setelah menginjak usia 12 minggu dan selanjutnya. Belum ada metode yang 100% akurat dalam mengukur berat janin, karena kita belum bisa menimbang janin di dalam rahim bumil.

Yang bisa dilakukan adalah dengan pemeriksaan USG, dokter akan mengukur panjang organ-organ janin (kepala, badan, tangan dan paha). Dari pengukuran ini, dengan rumus tertentu, taksiran berat janin akan didapat. Dari taksiran tersebut, dokter dapat menilai apakah janin berkembang dengan baik atau tidak.

3. Apakah detak jantung janin terdengar normal?

Sebenarnya detak jantung janin mulai terlihat pada usia janin 6 minggu. Namun, dengan USG transvaginal detak jantung janin bisa terlihat pada usia kehamilan 5 minggu. Kalau dengan USG perut dapat ditemukan pada kisaran 7-8 minggu. Frekuensi detak jantung janin berada di kisaran 120-160 kali dalam satu menit, meningkat hingga 170 kali atau lebih saat usia 10 minggu dan berangsur menurun hingga akhir kehamilan.

4. Apakah janin saya normal atau adakah kelainan pada kehamilan saya?

Ini adalah dua pertanyaan berbeda tetapi selalu diucapkan oleh bumil dalam satu kalimat. Perlu saya luruskan, pengertian janin normal apakah janin berkembang sesuai dengan usia kehamilannya atau apakah beratnya sesuai dengan usia kehamilannya?

Namun, jika pengertian normal adalah janin tidak memiliki kecacatan apapun, ada beberapa hal yang perlu diketahui:

1. USG bukanlah segalanya. Sekitar 10-15% kelainan pada janin tidak terlihat saat kehamilan, meskipun sudah dilakukan pengecekan menggunakan mesin USG canggih. Metode lain yang bisa digunakan adalah MRI dan biasanya untuk kasus khusus. Tetap tidak dapat menjamin 100%.

2. Hingga saat ini, USG belum bisa menilai tingkat kecerdasan anak, belum bisa menilai warna kulit janin, belum bisa menentukan apakah janin akan memiliki suara emas seperti Raisa atau tidak bisa berbicara sama sekali, belum bisa menilai apakah nantinya akan autis, hiperaktif atau pendiam.

Kehamilan yang dianggap normal atau tidak dinilai dari beberapa hal: penyakit pada ibu seperti tekanan darah tinggi, asma, atau kelainan jantung. Sekitar 80-90% kehamilan berjalan dengan baik.

Baca juga:

Kehamilan dan Asma

5. Apakah saya bisa melahirkan normal?

Statistik menunjukkan bahwa 80% persalinan terjadi secara normal. Hanya 20-30% kehamilan yang membutuhkan tindakan operasi. Syarat untuk lahir normal ada 3 hal dari ibu: Pinggul normal, tidak ada kelainan pada jalan lahir, tidak ada kondisi ibu yang menjadi larangan persalinan normal. Sedangkan syarat dari janin: Tidak ada kelainan pada janin yang menghambat persalinan, dan persalinan normal tidak membahayakan kondisi janin. Selain itu, ibu hamil perlu memiliki tenaga cukup untuk mengejan.

Baca juga:

Benarkah Vegetarian Berisiko Melahirkan Prematur?

6. Apa jenis kelamin anak saya?

Jenis kelamin janin mulai terlihat saat kehamilan berusia 11-12 minggu.

7. Apakah saya perlu melakukan pemeriksaan laboratorium?

Pemeriksaan laboratorium dapat membantu dokter dalam menentukan apakah ibu hamil memiliki masalah kesehatan atau tidak. Beberapa pemeriksaan standar seperti pemeriksaan hemoglobin (melihat ada tidaknya anemia atau kekurangan sel darah merah), gula darah (melihat ada tidaknya kecenderungan diabetes melitus), urinalisis (pemeriksaan urin untuk melihat ada tidaknya preeklampsia atau penyakit lainnya). Disarankan juga melakukan pemeriksaan hepatitis B, hepatitis C dan HIV.

8. Kok, saya mual-mual terus sampai merasa sangat lemas, apakah ini normal?

Mual muntah saat hamil wajar, ini terjadi akibat adanya peningkatan hormon kehamilan hCG (human chorionic gonadotropin). Hormon hCG meningkat setiap dua hari dan meningkat terus hingga 20 minggu. Umumnya mual muntah mencapai puncaknya pada kehamilan usia 12-16 minggu kemudian menurun.

Baca juga:

6 Hormon yang Hadir Saat Kehamilan

9. Apa saja makanan yang tidak boleh saya makan?

Sejak kunjungan pertama, pertanyaan ini sering kali ditanyakan. Secara umum, ibu hamil tidak dianjurkan untuk mengonsumsi makanan mentah dan makanan tinggi kandungan merkuri seperti mackerel, tuna, swordfish juga. Perbanyak konsumsi sayuran hijau dan buah buahan. Semasa mual muntah, hindari makanan dengan aroma terlalu kuat dan makanan yang terlalu berminyak.

10. Apa tanda-tanda melahirkan?

Pertanyaan ini muncul menjelang akhir kehamilan. Persalinan dimulai dengan keluarnya lendir dan darah dari kemaluan bumil. Lendir dan darah ini merupakan lendir yang berada di dalam leher rahim. Selama kehamilan, lendir berfungsi sebagai sumbatan pada leher rahim agar janin bisa berkembang dalam rahim. Saat janin sudah siap untuk lahir, sumbatan ini lepas dan diikuti dengan rasa mulas dan penurunan kepala janin. Ini artinya bumil masuk pada fase persalinan.

Bagaimana dengan Mommies? Apa saja pertanyaan yang sering ditanyakan pada dokter kendungan saat memeriksakan kehamilan?