banner-detik
MARRIAGE

Para Istri, Ini 6 Tanda Anda Terlalu Memanjakan Suami

author

?author?01 Mar 2017

Para Istri, Ini 6 Tanda Anda Terlalu Memanjakan Suami

Sesekali memanjakan pasangan boleh aja, tapi kalau terlalu sering, it’s a big NO, NO!

Ada yang masih ingat nggak, betapa zaman pacaran semuanya (masih) serba indah? Saling manja-manjaan, semua serba diturutin, ada sih sesekali berantem, eh tapiiii...cuma tahan hitungan jam, habis itu baikan lagi. Nggak terlalu diambil pusing banget tuh, kalau kita merasa terlalu banyak effort untuk hubungan yang sedang dijalankan, sementara pasangan, yaaa...sebenarnya...so..so..aja.

Baca juga: I Wish I Knew That Marriage Life is Like...

Istri Wajib Tahu, 6 Tanda Anda Terlalu Memanjakan Suami - Mommies Daily

Beda dulu, beda sekarang, pernikahan nggak bisa digerakkan sama satu roda. Saling memanjakan boleh aja. Nggak ada yang larang juga memanjakan pasangan, tapi ternyata kalau overdosis kan juga nggak baik. Namanya juga partner hidup, ya harus “saling” dalam segala hal. Jangan sampai timpang, dan akhirnya ada satu pihak yang dirugikan. Mudah-mudah nggak terjadi sama mommies yang sedang membaca artikel ini, ya.

Baca juga: 10 Kalimat yang Lebih Disukai Istri Dibanding Kalimat I Love You

Supaya gambaran tadi bisa mommies cegah, coba kenali  6 tanda di bawah ini, kalau sudah ada salah satunya, berarti mommies terlalu memanjakan suami.

  • Terlalu banyak pekerjaan rumah yang dikerjakan seorang diri
  • Ingat-ingat lagi, to do list mommies seminggu dan sebulan terakhir ini, ada berapa? Bandingkan dengan suami, kalau pak suami terlalu banyak santai, hmmm...saatnya evaluasi. Mencintai boleh, sayang apalagi, tapi kalau mommies membiarkan diri mommies melakukan segala sesuatunya, dan nggak memberikan porsi pekerjaan rumah lainnya kepada suami, sama artinya mommies nggak punya ekspetasi apa-apa sama suami. Atur waktu untuk ngobrolin pembagian PR rumah tangga A-Z, agar adil dan saling berkontribusi. Apalagi kalau kalian berdua sama-sama bekerja.

  • Pasangan terlalu sering mengungkit kesalahan masa lalu
  • Setiap orang pastilah melakukan kesalahan, tapi nggak mesti diungkit terus menerus, dong ya. Jika mommies bertengkar, dan suami sering mengungkit kesalahan, sudah waktunya diadakan kesepakatan. Kalau masih ada yang mengganjal, ya obrolin sampai tuntas, jadi di kemudian hari nggak ada rumus, mengorek luka lama. Jangan hanya pasrah begitu saja. Terlebih kalau Anda sudah meminta maaf atas kesalahan masa lalu dan nggak pernah mengulang kembali.

  • Mommies merasa sering lelah, seperti sendiri dan tak ada tempat bersandar
  • Sudahlah kerja, mengurus anak, terus harus juga kebagian porsi pekerjaan rumah yang seabreg? Seperti di poin pertama tadi, kalau mommies ada di satu titik merasa lelah, dan kayaknya kok gue sendirian ya dalam rumah tangga ini. Butuh sesi khusus bicara serius sama pasangan, ini pernikahan lho, bukan one man (eh woman) show! Karena ini berarti suami tidak menyediakan diri untuk mendengarkan apa yang mommies rasakan.

    Baca juga: 5 Kebutuhan Istri, Sudahkah Terpenuhi Oleh Suami?

  • Apa-apa selalu tanya
  • Ada aja yang ditanya, selalu nggak tahu di mana letak barang-barangnya sendiri, atau perlengkapan rumah tangga lainnya yang mau dipakai. Udah tanda-tanda sih ini, mommies selalu ambil alih pekerjaan suami. Bukannya nggak care, lagi-lagi suami kan partner hidup. IMO lebih baik gotong royong, kan? Ibbarat kata, anak aja kita ajar mandiri, masa suami kita biarkan nggak mandiri. Mencari barang-barangnya aja selalu tanya. Ingat mom, di sisi lain, children see children do. Takutnya nanti anak-anak malah mencontoh kebiasaan suami.

  • Enggan hands on sama anak
  • Jika datang akhir pekan, siapa yang paling banyak tidur siang? Dan siapa yang bangun terlalu siang? Ahahaha. Dan ujung-ujungnya mommies lagi yang hampir sepanjang hari mengurus si kecil. Coba bilang ke suami, memang sudah jadi kodrat ibu untuk hamil dan melahirkan, tapi sudah seharusnya berbagi tugas sebagai orangtua dengan adil. Si kecil butuh peran yang seimbang kan? Ibu dan ayahnya.

    Baca juga: Karena Memiliki Anak Tidak Sama dengan Bermain Boneka

  • Lagi-lagi pulang larut karena alasan yang nggak penting
  • Serius ya? masih bisa pulang larut malam karena alasan sepele, seperti nongkrong sama teman SMA, kuliah, kerja, dst, dst. Ketika sudah menikah, prioritas waktu sudah tak seperti waktu muda, single dan available :p, sesuka hati pulang ke rumah. Ada anak dan istri yang juga berhak atas waktu suami.

    Baca juga: 10 Masalah yang Paling Sering Terjadi di Dalam Pernikahan

    Ada yang sudah menemukan salah satu tanda di atas? Segera atasi untuk kebaikan bersama, yesss :)

    Share Article

    author

    -

    Panggil saya Thatha. I’m a mother of my son - Jordy. And the precious one for my spouse. Menjadi ibu dan isteri adalah komitmen terindah dan proses pembelajaran seumur hidup. Menjadi working mom adalah pilihan dan usaha atas asa yang membumbung tinggi. Menjadi jurnalis dan penulis adalah panggilan hati, saat deretan kata menjadi media doa.


    COMMENTS


    SISTER SITES SPOTLIGHT

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan