Membedakan Diare Karena Rotavirus dengan yang Bukan Rotavirus

Health & Nutrition

fiaindriokusumo・20 Feb 2017

detail-thumb

Ditulis oleh: Lariza Puteri

Salah satu penyebab diare yang cukup berbahaya bahkan dapat menyebabkan kematian adalah rotavirus. Bagaimana membedakan diare karena rotavirus dengan yang bukan? 

Saya itu bisa dibilang super duper cerewet kalau urusan ngingetin Dhia untuk selalu cuci tangan sebelum makan dan setelah dari toilet. Bahkan sampai berkali-kali memastikan ke Dhia, bahwa beneran dia sudah cuci tangan pakai sabun. Soalnya saya tahu banget Dhia itu hobi pegang macam-macam benda yang nggak jelas kebersihannya seperti apa. Ditambah saya juga tahu kalau kebiasaan malas cuci tangan juga menjadi salah satu penyebab kita mudah terkena rotavirus.

Ngomongin tentang Rotavirus, saya jadi penasaran seberapa bahaya sih virus yang satu ini? Saya pun menanyakan rotavirus dan bahayanya ini pada dr. Ladylove Walakandou, SpA dari Siloam Hospitals Manado.

Baca juga: Vaksin, Haram atau Halal?

Diare Rotavirus - Mommies Daily

Rotavirus itu sebetulnya apa, sih, dok?

Salah satu jenis virus yang menginfeksi usus dan menyebabkan diare pada bayi dan anak-anak. Paling sering terjadi pada anak hingga usia 5 tahun, dan lebih banyak menyerang sel epitel usus halus bagian atas, sehingga bisa menyebabkan gangguan penyerapan makanan dan diare. Lebih seramnya lagi, anak-anak bisa terkena rotavirus lebih dari satu kali, dan infeksi pertama biasanya jadi yang paling buruk.

Bagaimana cara penularan rotavirus ini?

Rotavirus ditularkan melalui anus ke mulut. Jadi, kotoran dari anus ini tanpa sengaja masuk ke dalam mulut anak dan tertelan. Ini biasanya terjadi saat tangan anak kotor akibat menyentuh atau memegang benda yang sudah terkontaminasi. Tak hanya tangan anak, tangan kita atau tangan pengasuh yang tidak bersih juga bisa jadi perantara. Nah, kan, penting banget mengingatkan anak untuk cuci tangan menggunakan sabun setelah dari toilet. Termasuk kita setelah menggantikan popok anak.

Kalau anak kena rotavirus, apa gejalanya?

Gejala yang paling mudah dilihat adalah demam dan muntah di awal infeksi. Selanjutnya, anak akan mengalami diare yang cukup lama, bahkan bisa sampai 8 hari. Pada anak yang sudah bisa berkomunikasi, biasanya ia akan mengeluhkan sakit perut. Bedanya anak yang terkena diare biasa dengan rotavirus bisa diperhatikan pada area bokong anak. Anak yang terkena rotavirus biasanya bokongnya akan berwarna kemerahan dan tinjanya pun berbau asam. Bila hal ini terjadi, anak juga pasti tidak nafsu makan.

Mengapa rotavirus bisa sangat berbahaya?

Anak yang terinfeksi rotavirus dan mengalami diare berat berisiko dehidrasi. Dehidrasi yang tidak tertangani dengan baik inilah yang bisa mengakibatkan beberapa komplikasi dan bahkan kematian. Itulah sebabnya, penanganan pertama pada diare akibat rotavirus ini adalah dengan mengganti cairan yang keluar.

Apa saja tanda dehidrasi yang bisa diperhatikan?

Tanda dehidrasi yang bisa dilihat dari anak adalah rasa haus berlebihan, terliha sangat lemas, tidak buang air kecil selama 12 jam atau lebih, kulit anak kering atau dingin, mata terlihat cekung dan anak menangis tanpa air mata. Selama anak mendapatkan cairan yang cukup dan terus diawasi, tak perlu terlalu khawatir, sebab diare akibat rotavirus bisa sembuh dengan sendirinya.

Apa yang harus dilakukan untuk mengatasi dehidrasi akibat diare?

Terus berikan cairan elektrolit. Misalnya, oralit. Perlu diingat agar Mommies tak sekadar memberikan air putih dalam jumlah banyak. Ini justru menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit dalam darah dan memperparah penyakitnya. Sayangnya, penderita biasanya juga mengalami muntah, sehingga mereka semakin tak nafsu makan dan minum. Maka berikan oralit sedikit demi sedikit namun sering.

Baca juga: Hal Penting Seputar Diare

Bagaimana cara menangani diare rotavirus?

Satu-satunya cara adalah dengan mencegah dehidrasi, pastikan kecukupan cairan anak. Karena disebabkan oleh virus maka diare akibat rotavirus ini tidak memerlukan antibiotik. Infeksi virus biasanya akan sembuh sendiri dalam waktu 7 hari. Namun, bila terdapat gejala dehidrasi yang tak bisa ditangani, segera bawa anak ke dokter untuk mendapatkan perawatan.

Baca juga: Anti Vaksin Berisiko Membunuh Bayi Orang Lain

Lalu, bagaimana cara mencegah rotavirus?

Cuci tangan adalah langkah awal mencegah rotavirus. Selain itu, pemberian vaksin juga bisa membentengi tubuh anak dari virus. Terutama bagi bayi di bawah enam bulan. Karena pada periode inilah kerentanan anak terhadap bahaya virus tersebut mencapai puncaknya. Vaksin rotavirus bisa diberikan sejak bayi berusia 2 bulan. Selain itu, menjaga kebersihan juga bisa mencegah penularan rotavirus.