Ternyata berbagai macam perubahan yang kita alami selama masa kehamilan itu disebabkan oleh hormon-hormon kehamilan. Apa saja sih hormon kehamilan dan apa efeknya bagi tubuh ibu hamil?
Untuk para bumil atau para ibu yang pernah mengalami kehamilan, pasti pernah deh mengalami salah satu kondisi berikut ini, atau bahkan mengalami semuanya: Beberapa daerah lipatan di sekujur tubuh tampak menghitam, apalagi ketiak; Kulit wajah yang tadinya nggak jerawatan, jadi “panen” jerawat hingga yang paling umum, mual-mual yang kita rasakan di trimester pertama kehamilan!
Ternyata, semua hal di atas itu bisa terjadi karena ulah para hormon yang diproduksi selama kita sedang hamil. Misalnya, rasa mual terjadi karena hadirnya hormon Human Chorionic Gonadotropin (HCG)
Baca juga: Apa yang Terjadi pada Janin dan Ibu di Trimester Pertama?
Ternyata ya, memang ada sejumlah hormon yang diproduksi selama masa kehamilan. Apa saja hormon-hormon tersebut dan apa efek dari setiap hormon? Ini penjelasan dari dr Khanisyah Erza Gumilar, SpOG - Staf divisi Fetomaternal RS Universitas Airlangga, Surabaya.
Hormon ini dihasilkan corpus luteum sampai dengan usia 12-13 minggu kemudian digantikan placenta sebagai penghasil utama progesterone sampai usia hamil lanjut. Kekurangan progesterone pada awal usia kehamilan berhubungan dengan tingginya angka keguguran. Tanda-tanda persalinan diduga karena kadar progesterone mengalami penurunan
Hormon ini dihasilkan oleh sel-sel trofoblas (komponen penyusun placenta). Bila dideteksi dalam jumlah tertentu pada urine dapat memberikan hasil “positif” pada test pack. HCG membantu corpus luteum untuk tetap menghasilkan progesterone pada awal kehamilan. Kadar HCG yang amat rendah diduga memicu terjadinya keguguran.
Tingginya HCG pada trimester-1 dipercaya berhubungan dengan kejadian mual muntah (emesis gravidarum) bahkan sampai gejala yang berat (hyperemesis gravidarum).
Kadar HCG perlahan-lahan turun dan relative stabil memasuki TM-2 sehingga ibu biasanya tidak lagi mengalami mual muntah pada fase ini.
Baca juga:
7 Hal yang Perlu Diketahui Tentang Hipermesis Gravidarum
5 Menu Antimual untuk Ibu Hamil
Sesuai namanya yang berarti hormon pertumbuhan. Dihasilkan oleh kelenjar hipofisis ibu kemudian juga diproduksi placenta. Fungsinya juga sesuai namanya yaitu mengatur pertumbuhan dan perkembangan janin, pengatur metabolisme glukosa ibu selama kehamilan.
Hormon tiroid dihasilkan oleh kelenjar gondok. Kadar dalam darah sedikit meningkat pada kehamilan berfungsi sebagai pengatur metabolisme ibu selama kehamilan, bertanggung jawab terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin.
Kekurangan hormon ini selama kehamilan mengakibatkan pertumbuhan janin terhambat, kerdil dan retardasi mental.
Hormon ini dihasilkan kelenjar hipofisis ibu. Berfungsi untuk menstimulasi produksi ASI. Bekerjanya dengan cara mengaktifkan kelenjar air susu di payudara untuk mulai memproduksi ASI.
Baca juga: Kenapa ASI Nggak Langsung Keluar Setelah Melahirkan?
Hormon ini dihasilkan hipofisis. Fungsinya adalah stimulasi kontraksi rahim saat persalinan. Kadar oksitosin akan meningkat pada saat ibu memasuki masa persalinan. Adanya hormon ini juga membantu kelancaran ibu ketika menyusui.
Mengenai hormon yang lainnya, akan dibahas pada artikel berikutnya ya, mommies. Informasi 6 Hormon tadi, menurut dr. Erza cukup untuk diketahui oleh masyarakat awam. Atau mommies ada request khusus, mau tahu lebih banyak dengan hormon apa lagi?