banner-detik
HEALTH & NUTRITION

Bayi Ini Lahir Dua Kali ke Dunia, Kok, Bisa?

author

fiaindriokusumo13 Feb 2017

Bayi Ini Lahir Dua Kali ke Dunia, Kok, Bisa?

Ditulis oleh: Dewi Warsito

Di dunia kedokteran masa kini, yang tadinya nggak mungkin, sekarang bisa jadi mungkin. Salah satunya kelahiran seorang bayi sebanyak dua kali. 

Teknologi di dunia sekarang makin canggih, apa lagi di dunia medis. Banyak hal yang tadinya tidak mungkin menjadi mungkin. Sebut saja kejadian di sebuah kota bernama Lewisville, Texas, ini adalah keajaiban di dunia medis. Saya rasa bakal jadi referensi bagi dunia kedokteran di seluruh dunia.

Risiko Tinggi

Awalnya di usia kehamilan 16 minggu, Margaret Hawkins Boemer, mencium sesuatu yang nggak beres saat dokter melakukan USG pada kehamilannya. Dokter yang menanganinya tersebut terlihat terdiam lama dan wajahnya menunjukkan kekhawatiran. Tak lama, dokter menginformasikan adanya tumor pada tulang belakang janin yang dikandungnya. Kelebihan daging atau massa, yang dikenal dengan nama sacrococcygeal teratoma ini terjadi pada 1:40.000 kehamilan. Tumor ini pun menyedot darah dari janin, dan berisiko tinggi mengakibatkan gagal jantung. Dokter bahkan menyarankan untuk segera menghentikan kehamilan ini karena membahayakan, baik untuk ibu, maupun bayinya.

Baca juga:

Apa yang Terjadi Pada Janin dan Ibu di Trimester ke Dua?

Namun, tim dokter dari Texas Children’s Fetal Center malah memberikan sebuah ide menakjubkan, namun berisiko tinggi, yaitu, mengangkat tumor pada janin melalui utero surgery. Operasi ini akan dilakukan di luar perut ibunya, untuk kemudian janin dimasukkan kembali ke rahim hingga waktunya ia lahir. Sounds unbelievable, ya? Saya yang membaca kasus ini juga nyaris nggak percaya.

Bayi Ini Lahir Dua Kali ke Dunia. Kok, Bisa? - Mommies Daily

Kans Hidup 50%

Utero surgery, atau operasi di luar rahim ini hanya memberikan kans hidup 50% bagi bayi Margaret. Namun Tim dokter yang diketuai oleh dr. Darrel Cass dan Oluyinka Olutoye ini, sangat optimis. Mereka bahkan pernah melakukan operasi serupa 7 tahun yang lalu, dan berhasil.

Selama menunggu waktu operasi yang tepat , yaitu 24 minggu, mama Margaret ini nyaris nggak pernah merasakan tendangan si janin. Hal ini disebabkan karena ruang dalam rahim juga dipenuhi oleh si tumor. Saya yang membacanya, duh…kebayang khawatirnya setiap hari.

Ketika kehamilannya mencapai usia 23 minggu, ukuran tumor makin bertambah dan sepertinya operasi tidak bisa menunggu lagi. Saat tim dokter menjelaskan pada Margaret beragam kemungkinan yang akan terjadi akibat operasi risiko tinggi ini, ia tetap tabah. Namun ketika pertanyaan sampai pada, “Apakah ibu akan mengijinkan kami untuk ‘melepasnya’ pergi karena sudah takkan ada lagi usaha medis yang bisa membantu?” di situlah kemudian Margaret menangis.

Sepertinya Margaret dan suaminya pun pasrah. Operasi segera dilakukan tanpa menunggu lagi. Dokter menjelaskan butuh waktu lama untuk melakukan insisi tumor yang besarnya nyaris sama dengan janin ini. Jantung janin, yang ketika dilahirkan bernama Lynlee, bahkan sempat berhenti berdetak. Untungnya, ada dokter spesialis jantung yang menjadi anggota tim dokter tersebut, dan berhasil ‘menghidupkan’ kembali si kecil yang luar biasa ini. Setelah operasi pembuangan tumor itu dilakukan, janin kemudian dimasukkan kembali ke dalam rahim ibu, dan kemudian memantau perkembangannya hingga ia lahir nantinya.

Baca juga:

Waspadai Tanda Kelahiran Prematur

Tumbuh Dengan Sehat

Walau 90% tumor telah diangkat, bukan berarti risiko terberat sudah usai. Tim dokter terus memantau perkembangan janin. Untuk itu Margaret harus bed rest hingga usia kehamilan 36 minggu. Tim dokter yang menangani sepertinya melakukan pekerjaan yang luar biasa, karena janin Lynlee kemudian tumbuh normal di dalam rahim. Setelah 36 minggu, bayi Lynlee Hope Boemer kemudian dilahirkan lagi ke dunia. Ia mendapatkan operasi pengangkatan sisa tumor di usia 8 hari, dan hingga hari ini, kabarnya si kecil bertumbuh kembang dengan optimal, walau harus terus melakukan check up ke dokter selama beberapa waktu.

Buat saya, ini cerita yang memberikan banyak pengharapan. Mudah-mudahan bukan cuma di Amerika Serikat, di Indonesia juga bertambah dokter-dokter yang makin canggih dan bisa memberikan keajaiban buat keluarga Indonesia.

Baca juga:

Ketika Buah Hatiku Lahir dengan Liver di Luar

Share Article

author

fiaindriokusumo

Biasa dipanggil Fia, ibu dari dua anak ini sudah merasakan serunya berada di dunia media sejak tahun 2002. "Memiliki anak membuat saya menjadj pribadi yang jauh lebih baik, karena saya tahu bahwa sekarang ada dua mahluk mungil yang akan selalu menjiplak segala perilaku saya," demikian komentarnya mengenai serunya sebagai ibu.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan