Saya juga baru ngeh sih dengan kesalahan ini saat kemarin mendengarkan penjelasan dari dr Markus Danusantoso SpA. Soalnya memang benar-benar nggak sadar saat melakukannya.
Kalau ngomongin tentang pentingnya bermain bagi anak pasti semua orangtua sudah khatamlah ya. Secara untuk anak-anak, bermain itu kan menjadi kegiatan terbesar dalam aktivitas harian sekaligus sarana belajar untuk mereka. Menurut dokter Markus di acara ELC dengan tema Time to Play & Learn, dengan banyak bermain tumbuh kembang si kecil terasah dengan baik mulai dari segi motorik kasar dan halus, sisi kognitif dan bahasa hingga kemampuan sosial serta keperibadian mereka. Si kecil pun juga dilatih untuk mandiri, mengendalikan emosi, belajar berinteraksi hingga mengenal lingkungan.
Baca juga: Bermain Mempengaruhi Perkembangan Karakter Anak
Selain diberikan waktu untuk bermain, ada hal lain yang sayangnya kerap terlupakan oleh orangtua yang sebenarnya dibutuhkan oleh anak agar kegiatan bermain itu sendiri bisa memberikan dampak maksimal …..
1. Orangtua tidak ikut menemani anak bermain
Nggak jarang, karena merasa sudah menyediakan fasilitas untuk anak bermain, kita menjadi lepas tangan. Sekadar berada di dekat si kecil tapi kita tidak ikut berinteraksi dalam permainan si kecil. “Yang penting kan anak sudah punya mainan yang bagus, biar aja mereka bermain sendiri…” Padahal pemikiran seperti ini salah banget mom. Kalau kita meluangkan waktu untuk benar-benar menemani si kecil bermain, banyak hal yang bisa kita eksplorasi bersama. Selain tentu saja itu bisa menjadi bonding time sempurna untuk kita dan si kecil.
2. Cenderung mengajarkan anak melakukan sesuai dengan aturan main yang baku
Dr Markus memberi contoh, misalnya saat bermain Shape Shorting, mainan yang mengajak anak untuk mencocokkan sesuai bentuk, biasanya kita cenderung mengajak anak memasukkan segitiga ke bolongan yang berbentuk segitiga, atau memasukkan persegi ke bolongan yang memang berbentu persegi. Padahal, nggak ada salahnya kita memasukkan segitiga ke bolongan berbentuk bulat untuk melihat reaksi si kecil dan mengajarkan si kecil untuk berpikir kritis. Kenapa nih benda ini susah masuk ke bolongan yang ini? Atau saat bermain Funky Footprint, umumnya kita meminta anak untuk melangkah maju. Coba kalau sebaliknya, kita minta si kecil melangkah mundur, kira-kira apa yang akan terjadi?
3. Membiarkan anak berimajinasi boleh-boleh saja, tapi jangan lupa untuk mengenalkan cara yang benar
Anak berimajinasi bisa lompat dari atas bus tingkat atau bisa masuk ke dalam rumah lewat jendela ketika bermain rumah-rumahan, ya nggak salah, namanya juga imajinasi. Namun, jangan lupa untuk memberi penjelasan kepada si anak, bagaimana sebenarnya aturan yang tepat.
“Wah hebat ya adek bisa lompat dari atas bus. Tapi hati-hati ya nak, kalau kita ada di atas bus beneran, ini bisa bahaya untuk kita lho. Yang benar tetap harus naik turun bus lewat pintu bus, nak.”
“Oh jadi kakak kalau mau naik ke lantai dua senangnya lewat jendela? Terus pintunya gunanya untuk apa dong?”
Kalimat-kalimat seperti itu bisa kita selipkan di tengah imajinasi si kecil yang berjalan bebas.
4. Tidak memilih mainan dengan benar
Untuk memilih mainan yang tepat dibutuhkan beberapa syarat lho mom, di antaranya:
- Semua bagian dari mainan tersebut tidak akan berbahaya untuk si kecil dan terbuat dari bahan bermutu.
- Sesuai usia anak
- Membuat anak merasa senang saat memainkannya
- Memiliki nilai edukasi
- Tidak rumit dan memiliki harga yang sesuai dengan kualitas
Jadi, kembali lagi jangan asal beli mainan untuk si kecil, kan sayang kalau apa yang kita beli dengan niat baik malah nggak memberi hasil yang bagus.
Kebetulan saat ini ELC sedang ada kampanye Time to Play & Learn yang mengutamakan konsep belajar dan bermain. Akan hadir rangkaian produk Discovery Zone yang didesain khusus untuk anak usia 0 – 18 bulan.
Beberapa koleksinya, Blossom Farm Wooly Lamb Snuggle Playmat dengan bahan tekstil yang lembut dapat menstimulasi panca indera anak usia 0 bulan. Light and Sound Buggy Driver yang dapat mengeluarkan bunyi dan suara sesuai untuk usia 3 bulan. Wobble Toddle Ride On dilengkapi dengan warna-warni cerah untuk usia 9 bulan hingga Whizz World Lights and Sounds Garage dengan penuh cahaya dan suara untuk usia 12 bulan, serta Activity Table untuk imajinasi anak usia 18 bulan.
Menariknya lagi, setiap pembelian produk Discovery Zone di seluruh gerai ELC Indonesia, maka kita akan mendapatkan Tabel Pertumbuhan Anak.
Oh iya mom, ada kompetisi foto juga lho. Posting foto si kecil bersama mainan ELC dengan hashtag #Thankstotoys di Instagram dan Facebook dan tag @elcindo dan berikan sedikit review tentang mainan tersebut, maka mommies punya kesempatan mendapatkan voucher ELC senilai Rp 500.000.