Meskipun si kecil belum jago berenang, yuk, ajarkan mereka untuk belajar mengapung dengan cara yang tepat demi keselamatan mereka.
"Ibu… aku takut kalau naik kapal laut. Nanti kalau di tengah laut aku jatuh, gimana? Aku kan belum bisa beranang…” ujar Bumi suatu ketika ketika kami sedang berangan-angan merencanakan liburan menyenangkan di sebuah pulau.
Iya, sampai sekarang anak saya Bumi memang belunm jago berenang, makanya saya dan suami sedang memilih tempat les renang yang dekat dengan lokasi rumah. Biar bagaimana pun, menurut saya berenang merupakan keterampilan hidup yang perlu dikuasi setiap orang. Dan salah satu teknik yang peru dikuasai tentu saja keterampilan mengapung.
Masih ingat tidak beberapa waktu lalu ada kejadian kecelakaan kapal terbakar di tengah laut? Siapa, sih, yang ingin mengalami kecelakan yang teradi lat seperti ini? Siapa pun pasti tidak mau, tapi yang namanya kecelakaan kan sebenarnya bisa menimpa siapa saja, termasuk diri kita dan keluarga. Oleh karena itulah keterampilan mengapung perlu dipelajari.
Beberapa waktu lalu WhatsApp grup kantor Female Daily pun sempat mebahas hal ini. Hingga akhirnya pembahasan mengarah pada teknik mengapung dengan konsep Uitemate. Ada yang sudah mendengar atau membaca soal konsep mengapung ini?
Jadi, konsep Uitemate ini dipercaya sangat efekteif untuk membantu seseorang untuk tetep bertahan agar tidak tenggalam ke dalam air. Teknik ini sendiri sebenarnya sudah sangat popler di Jepang, dalam Bahasa Jepang sebutan ini dapat diartikan sebagai ‘Bertahan Hidup dengan Cara Mengapung dan Menunggu.”
Bisa diplang teknik ini sangat bermanfaat jika terjadi kecelakaan di tengah laut. Saat ini sebenarnya teknk Uitemate sudah gencar dikampanyekan di seluruh dunia, terutama di wilayah Asia Tenggara termasuk Indonesia.
Jadi bagaimana cara melakukan teknik mengapung dengen Uitemate?
Jangan panik
Sebenarnya kondisi panic sangat lurah dirasakan setiap orang yang ‘terjun bebas’ di laut. Bahkan bagi mereka yang sudah bisa berenang. Tapi kepanikan ini justru hanya membuat kita lebih cepat tenggelam. Untuk itulah prisip utama yang perlu diingat adalah untuk bersikap tenang, jangan panik.
Tidak perlu berenang
Lho, kok, mau tenggelam malah nggak usah berenang? Menurut Prof. Hidetoshi Saito dari Universitas Teknologi Nagaoka, orang pertama yang mengembangkannya teknik ini mengatakan bahwa saat seseorang tercebur ke dalam air, memang reaksi spontan yang dilakukan adalah berusaha berenang. Termasuk mereka yang memang belum mampu renang, sambil melakukan gerakan yang berlebihan seperti melambaikan tangan. Menurut Prof. Saito cara ini justru membuat tubuh tidak bisa kelelahan dan berakibat tenggelam.
Perhatikan posisi tubuh
Selanjutnya, buat posisi tubuh kita agar lurus seperti sedang tidur terlentang. Kemudian, posisi kaki dan tangan dilebarkan saja. Selain itu pastikan posisi mulut, dagu dan hidung menghadap ke atas sehingga proses bernafas bisa berjalan secara normal. Dan batasi gerakan seminim mungkin dan tidak perlu ‘memaksakan’ diri untuk berenang.
Manfaatkan benda di sekeliling
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam teknik ini adalah memanfaatkan benda-benda yang ada di sekeliling. Misalnya, botol minuman, atau tas ransel, bahkan kayu, kuncinya benda tersebut memang bisa mengambang. Rupanya teknik Uitemate terinspirasi dari seekor berang-berang yang berhasil mengapung sambil memakan sebutir buah apel. Untuk itu jangan lupa erat botol kosong atau tas ransel Anda di depan dada dengan posisi yang posisi telentang.