Ditulis oleh: Lariza Puteri
Memang benar ya pemakaian IUD membuat perempuan menjadi susah terangsang? Kok nggak asyik amat *__*.
Ngobrolin urusan ranjang memang suka malu-malu kucing ya. Penasaran tapi nggak enak, karena biasanya urusan ranjang itu cukup menjadi rahasia saya dengan pasangan. Masalahnya, sewaktu saya lagi main-main ke forum mommies daily dan memang dengan sengaja masuk ke ranah yang topik obrolannya mengenai seks (mengaku dengan bangga, hahahaha) ternyata cukup banyak juga suami istri yang hubungan seks-nya mengalami gangguan dengan beragam penyebab. Dan salah satu yang cukup tinggi adalah susahnya istri merasa terangsang. Hmmm, kok jadi sedih ya bacanya.
Baca juga: Pesan Untuk Suami, Ini Cara Agar Istri Bisa Orgasme
Walaupun yang curhat menyampaikan dengan santai dan penuh icon ketawa-ketawa, tapi kan nggak enak membayangkan kalau gairah kita menghilang. Padahal melakukan hubungan seksual secara aman dan teratur bisa memberikan manfaat kesehatan (selain rasanya yang memang menyenangkan, hehehe).
Buat orang seperti saya yang malas berolahraga, berhubungan seks menjadi kegiatan olahraga favorit saya, hahaha. Rasanya enak, menyenangkan sekaligus membuat saya berkeringat (okeee…. Too much information). Sebuah penelitian membuktikan bahwa saat terjadi orgasme, denyut jantung akan meningkat seperti saat sedang berolahraga ringan. Saat kita melakukan hubungan seksual dua kali seminggu, maka akan mengurangi risiko serangan jantung hingga 50 persen. Selain itu, hubungan seksual juga bisa meredakan stres, meningkatkan kekebalan tubuh, dan meningkatkan kualitas tidur.
Baca juga:
8 Tipe Hubungan Seks Setelah Memiliki Anak
Saat sang istri sulit terangsang, maka proses hubungan seksual pun menjadi kurang menyenangkan, baik bagi suami maupun istri. Nah, dari beberapa sebab yang saya dengar atau baca, salah satunya ada yang mengatakan kalau dia kehilangan gairah seks setelah memakai IUD atau kontrasepsi spiral. Memangnya benar ya? Kok saya dulu baik-baik aja (eaaaaa).
Menurut dokter spesialis kandungan dari RS Medika BSD, Ade Permana, penggunaan IUD seharusnya sama sekali tidak memengaruhi libido seorang wanita. Justru penggunaan kontrasepsi spiral ini tidak memiliki efek samping yang berbahaya. Sebaliknya, IUD bisa memberikan banyak manfaat, seperti mengurangi kram saat menstruasi, mengurangi perdarahan haid, dan menjadi terapi untuk kasus-kasus adenomiosis (endometriosis di otot rahim).
Lho, terus keluhan yang mengatakan libido menurun pasca pemakaian IUD itu gimana? Dr Ade sih menyarankan sebaiknya lakukan evaluasi terhadap penyebab lain yang mungkin bisa menurunkan libido. Sebab, beberapa kondisi sangat mungkin menyebabkan libido seorang wanita jadi menurun. Bila dilihat dari sisi medis, salah satu hal yang memengaruhi libido adalah hormon androgen. Artinya, saat Anda sudah mulai kekurangan hormon ini atau terjadi gangguan pada sirkulasi hormon ini, maka libido Anda akan terpengaruh. Beberapa kondisi yang bisa membuat membuat hormon androgen berkurang adalah keadaan pra-menopause atau saat menopause.
Menurunnya libido juga sangat mungkin disebabkan oleh hal-hal sepele seperti kelelahan. Bahkan kekurangan zat gizi juga bisa memengaruhi tingkat libido. Jadi mungkin bisa dipikirkan untuk mengubah pola makan atau berbicara dengan pasangan kalau memang mommies merasa terlalu lelah.
Yang terakhir, kondisi psikis seperti stres juga berpengaruh banyak dalam tingkat libido. Meskipun hubungan seksual bisa meredakan stres, namun bila dimulai dengan kondisi pikiran yang sedang stres, maka tidak akan memberikan hasil yang diinginkan. Seperti banyak orang bilang, jangan tidur dulu sebelum masalah terselesaikan. Sama seperti masalah ini, jangan ‘tidur’ dulu bila masalah belum terselesaikan. :)
Baca juga: