Ditulis oleh: Saskia Elizabeth
Sebelum terlalu paranoid dengan gempuran teknologi di tengah-tengah tumbuh kembang si kecil, saya mencoba melihatnya dari dua sisi. Plus dan minusnya membesarkan anak di era digital.
Akhirnya saya sampai juga pada masa ketika saya mengucapkan kalimat, “Jadi orang tua itu berat banget ya!” Tanpa bermaksud komplain, boleh ya saya mengekspresikan perasaan saya yang lagi sedikit was-was ini. Bagaimana tidak, dalam satu hari ini saja, saya bisa membaca berita yang cukup negatif mengenai seputar perkembangan anak di era digital sekarang ini. Mulai dari anak yang mengekspresikan dirinya (baca : TERLALU VULGAR!) di sosmed, bully di sosmed, anak kecanduan gadget hingga anak-anak yang dapat mengakses situs-situs dewasa padahal belum waktunya. Tapi gimana dong, anak-anak saya merupakan anak-anak yang lahir di era digital yang sedang berkembang pesat. Mau menghindar terus tinggal di hutan? Ya nggak mungkin juga kan, wong di hutan saja sudah ada signal kok.
Baca juga: Tanda Anak Kecanduan Gadget
Maka saya mulai menggali lebih tentang dunia ini dan mulai bisa meraba-raba apa yang bisa saya lakukan untuk menghindari sisi negatifnya dan menikmati manfaatnya. Baiklah, mari kita bicara mengenai sisi yang membuat saya khawatir dulu:
1. Anak bisa menjadi pasif
Teknologi digital yang ada sekarang ini memang sangat memanjakan kita. Biasanya kalau liburan panjang pemakaian Ipad jadi cukup tinggi, kalau sudah over, mulai deh si kakak malas-malasan kalau diajak naik sepeda atau berenang. Si adik juga mulai malas menggambar. Kalau sudah begini alert saya untuk membatasi.
2. Kesehatan dapat menurun apabila tidak dijaga
Banyak pengalaman terhadap efek pemakaian smart phone dan tab berlebihan yang dapat menyebabkan anak mengenakan kacamata pada usia dini, dan keluhan pusing
3. Kepraktisan dan kemudahan yang dihadirkan dunia digital menyebabkan anak minim melewati tantangan-tantangan, hal ini bisa berdampak si anak menjadi kurang gigih dan tangguh.
Contoh sederhana terjadi dengan anak teman saya. Saat menjelang waktu tidur si anak baru ingat dia harus membuat album foto liburan yang sudah dihias untuk tugas sekolah. Teman saya langsung panik dong sudah malam harus mencari foto-foto lalu print dan hias-hias, namun anaknya dengan santaibilang, “Ma, kita kok pakai aplikasi untuk menghias. Canggih kan, ma.” Padahal si anak bisa lho menggunting, menghias, dan mempersiapkan dengan baik menggunakan ide dan tangannya sendiri. Jangan sampai kemudahan di era ini menghambat kreativitas anak.
4.Hubungan ibu dan anak menjadi kurang intim
Ternyata efeknya bukan di anaknya saja lho. PR buat orang tua agar kita juga tidak ketagihan dengan fasilitas digital yang ada sehingga menyebabkan hubungan anak dan kita tidak seintim dulu.
Namun, di balik segala tantangan terdapat keuntungan sebagai berikut:
1. Segala sesuatu lebih mudah, efektif, dan efisien
Baik dalam mecari informasi maupun memenuhi keperluan kebutuhan anak. Mau cari info tentang tugas tinggal tanya Google atau mau survey mengenai suatu tempat cukup cek aplikasi atau peta yang bahkan menunjukkan gambar aslinya. Mau beli segala sesuatu tinggal online shop saja sama si sis dan gan. Hal ini menghemat waktu dan biaya sih. Tapi tetap beri kesempatan mereka untuk “capek” sedikit ya moms, jangan setiap kali langsung google, sesekali datang ke tempat tersebut lalu interview langsung, karena hasil dari “capek”nya mereka ini punya nilai pengalaman yang luar biasa.
2. Our new window of the world. Pengetahuan jadi bertambah luas
Anda juga bisa menjadi warga dunia dengan instan! Saya akui, terkadang anak-anak saya bisa mengetahui sesuatu (yang baik tentunya)yang baru tanpa saya ajari. Mereka tiba-tiba bisa bahasa Mandarin atau Spanyol -___-. Mereka juga bisa memaksimalkan mainan yang saya belikan untuk mereka. Padahal di guide box-nya saja tidak ada, lalu mereka dengan mahir bisa mengetahui trik-trik untuk menggunakan mainannya itu hanya dengan lihat video di youtube.
3. Mengasah competition and strategy skill
Games, ternyata ada dampak positifnya dalam mengasah anak untuk mencari strategi terbaik untuk menang, serta belajar dari kemenangan orang lain dan mau terus berusaha untuk menang.
Apa yang sudah Anda pahami, Anda pasti bisa tangani. Kita kenali minusnya lalu hindari, dan kita manfaatkan plusnya.