Nggak terasa tahu-tahu sudah saatnya kembali merayakan Pekan ASI Sedunia. Meskipun saya yakin sudah banyak orang tua yang 'melek' ASI, nggak ada salahnya, ya, saya mencoba merangkum 8 fakta menarik soal ASI yang perlu diketahui.
Tiga tahun lalu, bertepatan dengan Pekan ASI sedunia, saya sempat menulis artikel 'Breastfeeding Week, Apa Sih?. Isinya nggak jauh-jauh dari pengalaman dan 'perjuangan' saya selama menyusui. Bagi Mommies yang sering membaca Mommies Daily tentu sudah ngeh kalau kami memang sangat mendukung pemberian ASI. Meskipun begitu, bukan berarti kami ASI NAZI, lho, ya. Kami hanya terus berusaha untuk ikut berkampanye ASIX dengan cara yang asik.
Biar bagaimanapun, saya yakin kalau sesama busui kita harus sadar kalau pemberian ASI bukan cuma formalitas. Sekadar memberikan air susu saat anaknya haus atau menangis saja. Tapi banyak sekali manfaat yang bisa didapatk bayi saat menerima ASI eksklusif. Kali ini saya mencoba me-rewind fakta-fakta menarik mengeai ASI. Apa saja?
Bisa bikin pengeluaran hemat hingga jutaan rupiah
Memberikan ASI pada bayi, selain bermanfaat untuk kebutuhan gizi dan nutrisi, ternyata juga dapat menghemat anggaran belanja. Memberikan ASI nggak perlu modal banyak. Iya, dong? Sementara kalau pakai sufor, modal yang dikeluarkan bisa berjuta-juta per bulannya. Misalnya, nih, susu formula yang kita pilih sekaleng seharga Rp 300.000 dan akan habis dalam satu minggu. Artinya untuk satu bulan, biaya sufor sudah Rp 1.200.000. Nah, lebih baik uangnya dibelikan tas atau sepatu baru yang bisa bikin kita happy-kan? :D
Komposisi ASI akan selalu berbeda
Kandungan ASI setiap harinya akan berbeda-beda, makanya orang tua dan dokter selalu menyarankan agar busui mengonsumsi makanan bergizi sehingga kandungan nutrisi pada ASI juga semakin baik. ASI ini sendiri dibagi dalam 3 jenis, yaitu kolostrum yang keluar pada 0-7 hari setelah si ibu melahirkan; susu transisi, yaitu susu hari ke-7 sampai ke-10; dan susu mature. Komposisi masing-masing susu ini berbeda satu sama lain. Kolostrum ini mengandung 1-3 juta leukosit (sel darah puti) dalam 1 ml ASI. Menurut Mia Sutanto, ketika baru lahir, kondisi usus pada bayi masih belum sempurna dan bolong-bolong. Bolong-bolong ini hanya bisa tertutup sempurna oleh kolostrum yang terdapat pada ASI
NgASI punya prinsip dasar ekonomi
Kalau zaman dulu masih banyak ibu-ibu yang parno dan menganggap ASI nggak bikin bayi kenyang dan bilang kalau ASInya kering. Pada dasarnya ASI itu seperti hukum ekonomi, sejauh ada permintaan, maka pasokan tetap mengalir dan banyak. Sedangkan kalau nggak ada, maka pasokannya jadi kering.
ASI menurunkan angka kematian bayi
Dalam sebuah seminar yang sempat saya hadiri, Mia Sutanto, sang ASI motivator pernah bilang kalau lewat IMD, ASI eksklusif, MPASI dan ASI yang dilanjutkan hingga 2 tahun dapat menurunkan risiko kematian pada bayi
ASI tidak berpengaruh pada ukuran payudara
Sedih banget, deh, saat hamil besar Bumi, ada teman yang komentar, "Dis... payudara loe kecil, ya, ternyata? Setau gue, kalau payudara kecil, produksi ASInya nggak banyak, lho”. Buat Mommies yang sedang menanti kehadiran si kecil atau yang sedang berusaha memberikan ASI, jangan peduli dengan komentar macam ini, ya. Faktanya, ukuran tidak ada hubungannya dengan kemampuan menghasilkan air susu. Karena payudara yang kecil biasanya memiliki kelenjar susu yang sama dengan yang berukuran besar. Setiap payudara memiliki jumlah kelenjar susu yang sama, yaitu 80–100 kelenjar susu pada masing-masing payudara.
ASI lebih banyak keluar dari salah satu payudara
Seingat saya, dulu ketika menyusui Bumi, saya lebih senang menggunakan payudara sebelah kiri, Mungkin karena faktor kebiasaan dan kenyamanan saya pribadi. Karena kebiasaan inilah akhirnya payudara lebih sering kosong dibandingkan payudara lainnya. Sehingga payudara yang kosong lebih cepat memproduksi ASI lagi Namun, saya pernah membaca artikel kesehatan yang menyatakan kalau hampir 75% dari seluruh ibu menyusui di dunia memproduksi lebih banyak ASI di payudara sebelah kanan.
NgASI menangkal berbagai penyakit dan meningkatkan IQ
Sudah paham, dong, ya, kalau ASI punya nutrisi yang sangat baik. Oleh karena itu, ASI mampu menangkal terjadinya infeksi saluran napas, infeksi telinga, pneumonia, infeksi saluran pembuangan, diare, dan influenza. Bahkan bisa meningkatkan IQ anak. Hal ini sudah dibuktikan lewat penelitian Harvard University yang menunjukan kalau anak yang diberikan ASI ternyata punya kemampuan berbahasa yang lebih baik saat usianya 3 tahun. Selain itu ketika usia 7 tahun, skor IQ juga akan lebih tinggi ketimbang anak-anak yang tidak ngASI.
ASI tidak berubah jadi darah
Waktu hamil, sering sekali saya mendengar komentar soal yang satu ini. Konon katanya, ASI yang dijemur akan berubah jadi darah. Faktanya, hal ini nggak benar, kok. Kalaupun saat dijemur ASI tidak berwarna putih lagi karena reaksi kimia antara kandungan vitamin dan unsur ASI. Saya pernah mencoba untuk membuktikannya,kok, dan hasilnya warna ASI nggak jadi merah.