Kalau pertanyaan tersebut ditanyakan ke saya tahun lalu, pasti saya akan jawab laptop tanpa mikir dua kali. Sekarang, kenapa saya berubah?
Mulai takut kalau anak-anak akan browsing atau menemukan sesuatu yang harusnya belum mereka lihat? Nah, desktop itu jadi solusi paling ok sih karena layarnya besar, akan sangat gampang untuk kita menyupervisi kegiatan anak. Asalkan layarnya menghadap ke ruangan ya, bukan ke tembok.
Touch screen! Anak-anak kita kan touch-screen generation. Jadi buat mereka pasti ini menyenangkan sekali karena lebih intuitive.
Karena layarnya besar, harusnya kan lebih nyaman juga untuk mata anak-anak. Mereka bisa melihat dari jarak yang lebih jauh. Monitornya juga bisa di-adjust kok ketinggiannya, jadi bisa mengikuti eye level anak. Dan karena layarnya besar, nonton film ramai-ramai jadi jauh lebih menyenangkan.
Ketakutan para orangtua adalah, takut anaknya jadi gadget freak, jadi ketergantungan main game dan hal-hal yang berhubungan dengan gadget. Hal ini akan sangat gampang terjadi kalau kita memberikan sesuatu yang gampang dibawa-bawa seperti smartphone, tablet sampai laptop. Dengan desktop, jangan khawatir, mereka nggak akan gotong-gotong ini ke tempat tidur. Mereka juga nggak akan menghabiskan waktu terlalu lama karena posisi mereka yang harus duduk seperti di kantor. Coba kalau sambil leyeh-leyeh di sofa, pasti tahan berjam-jam.
Easy to fix. Kalo laptop, kan ringkih sekali ya. Sedangkan desktop itu memang lebih tough. Jadi kalo sekadar kecipratan air sedikit-sedikit sih nggak akan tiba-tiba mati. Untuk membetulkannya juga lebih gampang. Apalagi kalo Dell, tinggal telpon service center aja, pasti dalam 24 jam langsung sampai ke rumah kita.
Jadi, dengan beberapa pertimbangan di atas. Saya mantap untuk membeli Dell ini saja untuk komputer keluarga. Bye-bye THR nih sepertinya :D
What about you? Desktop atau Laptop?