Ditulis oleh: Lariza Puteri
Meskipun sepertinya bayi hanya bisa tidur dan menyusu, tapi ia juga perlu mendapakan stimulasi dari beragam jenis mainan yang tepat. Ini mainan untuk stimulasi panca indera bayi.
Bukan hanya baju, sepatu dan pernak-pernik lucu yang sukses membuat saya kalap dalam berbelanja keperluan si kecil. Saya juga jatuh cinta dengan mainan-mainan bayi. Warna dan bentuknya lucu-lucu! Jadilah area jelajah saya meluas hingga rak mainan. Tapi, berhubung anak saya, Giavana, baru berusia 4 bulan, maka saya harus pandai-pandai memilih mainan yang memang berguna untuk tumbuh kembangnya. Jangan sampai mainan yang saya beli justru membuat Gia over stimulasi. Sebab, bayi yang terlalu banyak mendapatkan stimulasi justru bisa mengganggu tumbuh kembang. Misalnya saat saya terus-terusan mengajaknya bermain, bisa-bisa ia justru bangun terlalu lama dan jam tidurnya jadi berkurang.
Beberapa waktu lalu saya pernah menulis mengenai milestone bayi usia 0 – 12 bulan. Salah satu milestone yang penting tentu saja urusan panca indera bayi. Berhubung Gia memang baru bisa mengenggam, melihat dalam jarak yang cukup dekat, mencium dan mendengar, jadinya mainan yang saya pilih untuk menstimulasi panca inderanya antara lain seperti:
1. Mainan yang digantung
Mainan ini sebetulnya cukup praktis, tinggal digantungkan di atas tempat tidur bayi dan bayi pun bisa bermain dengan melihat objek yang bergerak di atasnya. Mainan ini umumnya juga dilengkapi dengan musik lembut, sehingga dalam satu mainan saya bisa menstimulasi penglihatan dan pendengaran Gia.
2. Rattle
Untuk rattle, saya memilih rattle dengan bahan yang lembut, mudah digenggam dan bersuara tak terlalu nyaring saat rattle digoyangkan. Biasanya, dalam satu rattle juga terdapat beberapa jenis warna yang bisa menstimulasi penglihatan bayi. Dengan menggenggam rattle, bayi belajar merasakan tekstur dan memperkuat genggamannya. Suara yang ditimbulkan rattle saat digoyang akan merangsang pendengaran bayi.
3. Buku dari kain
Saya suka dengan mainan buku dari kain ini. Sebab, dalam satu mainan Gia bisa merasakan tekstur kain, mendengar suara kemresek pada bagian buku yang diberi plastik dan melihat banyak warna pada gambar-gambar yang ada di dalam buku yang bisa menstimulasi penglihatan.
4. Theeter
Memasuki usia 3 bulan, Gia memasuki fase oral. Ia mulai suka memasukkan jari atau mainan yang sedang digenggamnya ke dalam mulut. jadi, saat ini theeter sudah mulai bisa diberikan. Saat ia menggigit theeter, Gia belajar indera pengecapannya.
5. Boneka
Boneka memang mainan paling umum, namun juga mainan yang paling menggemaskan. Untuk Gia, saya memilih boneka dengan bahan bulu yang tidak mudah rontok, berbahan lembut dan berukuran sedang. Tak terlalu kecil dan tak terlalu besar. Boneka akan menstimulasi indera peraba Gia melalui teksturnya dan penglihatan dengan warna-warna lembut.
Mainan juga menstimulasi ASI saya, lho. Sebab, saya suka membawa salah satu mainan Gia ke kantor sebagai pancingan saat memompa ASI. :D