Ditulis oleh: Rosalia Titi Wening
Whaaaat??? Anak saya cacingan?? Hari gini, kok bisa?? Banyaklah tanda tanya di kepala saya :D. Padahal sebenarnya cara mencegah anak cacingan itu nggak susah, lho (talk to my self).
Jadi begini para Mommies sekalian….. minggu kemarin itu, anak saya, Brilliant sempat dua hari mengeluh sakit perut, mual, ingin muntah bahkan sampai nggak mau makan. Awalnya saya pikir cuma masuk angin. Eh, nggak tahunya malah cacingan. Saat dokter mengatakan anak saya cacingan, jujur saja saya kaget. Kok bisa ya cacingan…. cacingan itu kan penyakit anak jorok (menurut saya waktu itu).
Kesannya saya ini ibu yang kurang memerhatikan kesehatan, ya? Bukannya mau mencari pembenaran atau tidak ingin disalahkan, tapiiii.... saya memang tipe perempuan yang resik. Nggak betah banget, lihat kondisi rumah berantakan sedikit karena buat saya menjaga kebersihan rumah dan lingkungan adalah sebuah keharusan.
Tapi setelah ngorol dengan dokter yang memeriksa Brilliant, saya seakan diingatkan kembali kalau menjaga kebersihan saja nggak cukup karena ada hal lain yang perlu dilakukan untuk mencegah anak cacingan. Apalagi kalau ingat anak seusia Brilliant, 5 tahun, memang rentan sekali mengalaminya. Belajar dari pengalaman pribadi, dan setelah bertanya pada dokter, saya akhirnya menyimpulkan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam rangka mencegah cacingan. Apa saja?
Rutin mengonsumsi obat cacing
Sebenarnya ada beberapa tanda yang sebaiknya kita perhatikan untuk mengetahui anak menderita cacingan, di antaranya adalah napsu makan tidak berkurang namun berat badan tidak bertambah, tidak semangat seperti biasanya, yang tampak nyata adalah kurus dan perut buncit, kerap batuk, dan mengalami gangguan lambung. Cacingan ini biasanya disebabkan karena cacing kremi, cacing tambang dan cacing pita. Untuk itu dr. Hendi yang saya temui di klinik menyarankan untuk tidak melupakan jadwal memberikan obat cacing kepada anak per 6 bulan sekali. Saat dr.Handi menanyakan apakah Brilliant setiap 6 bulan sekali diberikan obat cacing, dengan polosnya saya menggeleng dan menjawab belum pernah sama sekali.
Rajin cuci tangan
Sebenarnya saya sudah menanamkan kebiasaan mencuci tangan sejak Bri masih kecil. Terbukti, tanpa perlu diminta ia akan melakukan, khususnya sebelum dan setelah makan, dan tentunya seusai buang air kecil dan besar. Hal utama yang dapat dilakukan untuk mencegah cacingan adalah menanamkan kebiasaan rajin mencuci tangan. “Untuk pencegahan sebaiknya itu diingatkan terus kepada anak,” ujar Dr. Hendi Nurtantio. Untuk kasus ini, saya termasuk yang jeli sekali untuk masalah kebersihan, dan kali ini justru kebobolan. Umh... sepertinya saya harus lebih ekstra bawel untuk mengingatkan agar Bri lebih rajin cuci tangan, terutama selepas melakukan aktivitas di luar.
Ajarkan anak hidup sehat
Untuk mengajarkan anak hidup sehat, sebaiknya diawali dari lingkungan tempat tinggal yang sehat pula. Artinya, jaga agar lingkungan rumah tetap bersih dan aman. Cuma itu? Ya, nggak dong. Sehat di sini tentunya dalam artian yang lebih luas. Saat anak ingin bermain di luar sebaiknya menggunakan sandal atau sepatu, hindari jajan sembarangan, karena cacing-cacing dapat masuk ke dalam tubuh si kecil yang disebabkan dari mengonsumi makanan yang tidak higienis.
“Perasaan saya sudah melakukan tindakan pencegahan di atas deh Dok, kok Bri masih cacingan?” begitu ungkap saya kepada dr. Hendi. Beliau hanya menjawab, “Jangankan anak kecil Bu, orang dewasa saja yang sudah tahu apa itu kebersihan tetap saja bisa terkena. Karena kita tidak mengontrol 24 jam saat anak beraktivitas kan, mungkin saja di rumah bersih, tapi saat di sekolah?”
Buat saya yang baru kali ini mengalami, memang timbul rasa kuatir. Paling nggak, sekarang saya harus lebih memerhatikan konsumsi makanan dan lingkungan tempat Bri makan atau jajan di luar.
Nah bicara tentang pemberian obat cacing, kalau menurut Mommies perlu rutin nggak sih pemberian obat cacing setiap 6 bulan sekali itu?