Sorry, we couldn't find any article matching ''

Tidak Perlu Menunggu Suami Bersikap Romantis
Ditulis oleh: Febria Silaen
Setiap orang punya sisi romantis yang tersembunyi. Walau terlihat cuek, tapi pada momen-momen tertentu ia bisa totalitas menunjukkan rasa peduli dan romantismenya itu. Seperti yang dikisahkan Febria berikut ini.
Siapa, sih, yang nggak mau punya suami romantis? Misal, tiba-tiba beliin bunga, kasih kejutan saat hari pernikahan atau kasih kado yang paling diinginkan saat ulang tahun. Pastinya nggak cuma saya yang 'ngidam' suami seperti ini.
Tapi bagaimana kalau ternyata nggak, apa iya harus dipaksa jadi pria romantis a la pujangga? Rasanya, kalau memang ‘cetakannya’ nggak romatis, mau diapain juga susah untuk berubah. Meskipun sudah disindir, plus pakai mogok masak atau mogok ngomong juga nggak bakal suami berubah tiba-tiba jadi romantis. Dan inilah yang terjadi pada saya :D
Selama enam tahun menikah, saya beranggapan suami saya bukanlah pasangan yang romantis. Seingat saya, sepanjang usia pernikahan kami, belum ada tuh hadiah spesial di hari pernikahan. Suami ingat hari pernikahan saja saya sudah bersyukur. Pernah juga, sih, akhirnya saya merasa kesal kalau suami kurang peka.
Begitupun ketika saya ulang tahun. Bisa dihitung, deh, berapa kali ada kami merayakan bersama dengan acara tiup lilin. Apalagi kalau mengingat ulang tahun saya berdekatan dengan Hari Valentine. Momen Valentine ini kan juga juga jauh dari kata momen spesial atau romantis. Jadi nggak ada tuh cokelat atau balon bentuk hati tiba-tiba di depan pintu. Tahun ini, saya pun nggak lagi mengharap banyak. Padahal kalau mau menghayal, maunya sih pas bangun tidur sudah ada kue sama lilin dan satu buket bunga. Hahahaha…. Namanya juga mimpi, apapun boleh dong?
Beberapa hari lalu saya baru saja ulang tahun, saya pun nggak terlalu berharap ada kejutan. Meski pagi hari setelah suami memberikan kasih ciuman dan pelukan, saya sempat melontarkan guyonan. Sambil pelukan, saya berbisik pelan, “Nggak ada hadiah emas atau berlian untuk aku? Hahaha.”
Selanjutnya, aktivitas pun berjalan seperti biasa. Setelah suami mengantar ke kantor, saya pun mulai sibuk dengan kerjaan dan menikmati ucapan selamat ulang tahun di media sosial dari teman-teman. Jelang pukul 4 sore, saya tenggelam dalam email bajet sehingga nggak begitu sadar kondisi ruangan kantor.
Tiba-tiba saja pintu terbuka dan ada lagu “Happy Birthday.” Ya ampun saya kaget dan sontak melihat ke pintu, ada suami saya dan anak saya. Astaga… kaget dan senang luar biasa. Ternyata, suami saya sudah merencanakan kejutan ini sejak pagi, dimulai dari menghubungi ibu saya untuk tidak menjaga anak di rumah - maklum kami lagi nggak ada embak. Ia pun izin cuti dari kantor, mengatur kondisi kantor dengan bos saya, membeli kue, dan memberikan kejutan. Umh, pantas saja suami saya seharian nggak online. Awalnya saya menyangka dirinya meeting seharian. Tapi ternyata sedang sibuk menyiapkan kejutan. Senang luar biasa? Sudah pasti. Ini adalah kali pertama suami memberikan kejutan di hari ulang tahun.
Share Article


POPULAR ARTICLE


COMMENTS