Adakah di antara Mommies yang familiar dengan negara Oman? Jika belum, simak sekelumit cerita tentang negara yang menganut sistem monarki absolut ini.
Awal tahun ini saya nekat berlibur hanya berdua dengan Jordy (20 bulan) mengunjungi Kakak saya di Oman. Sebuah negara Arab di Asia Barat Daya di pesisir tenggara Jazirah Arab. Berbatasan dengan Uni Emirat Arab (UEA) di barat laut, Arab Saudi di barat, Yaman di barat daya, dan beribu kota Muscat.
Persiapan pun sudah saya lakukan dari jauh-jauh hari – misalnya membuat paspor untuk si kecil. Selain itu, mempelajari tutorial packing pakaian untuk si kecil. Meski terlihat sepele, namun jika kiat-kiat khusus ini patuh dilakukan – niscaya akan membuat bawaan Mommies menjadi ringkes!
Mari kembali berkenalan dengan Oman - awal kali saya mengenal negara ini kira-kira 9 tahun lalu, saat abang ipar dan kakak saya harus menetap di sana karena urusan pekerjaan. Sekian tahun berlalu, saya pun berkesempatan mengunjungi Oman. Sungguh di luar dugaan, negara yang identik dengan negara padang pasir ini menyimpan begitu banyak tempat yang patut untuk dikunjungi.
[caption id="attachment_63906" align="aligncenter" width="615"] Salah satu ruas jalan di Muscat.[/caption]
Hari kedua di Oman saya mengunjungi Shatti Al Qurum Beach, pantai ini akan lebih ramai saat akhir pekan, yang jatuh di hari Jumat dan Sabtu. Bulan Februari merupakan waktu yang tepat mengunjungi Oman, karena cuaca sedang sejuk, 16° - 25°. Tapi kalau sedang panas, bisa mencapai 50°! Di sekitaran pantai dikekelingi oleh restoran dan cafe. Paling nikmati makan sambil menikmati sunset diiringi sayup-sayup deburan ombak.
Pantai lain yang wajib Anda kunjungi adalah Qantab Beach, yang dikelilingi hotel. Foto di bawah akan banyak “berbicara” betapa pantai-pantai di Oman luar biasa indahnya.
Selama bulan Februari selain cuaca Oman sedang sejuk, ada Muscat Festival yang wajib untuk dikunjungi. Kalau di Jakarta perhelatan ini mirip dengan Pekan Raya Jakarta (PRJ). Semua jenis makanan khas Oman “numplek” di sini.
[caption id="attachment_63899" align="aligncenter" width="615"] Di Muscat Festival ini ada penyewaan stroller, bagi yang membutuhkannya.[/caption]
[caption id="attachment_63900" align="aligncenter" width="605"] Semacam crepes ala Oman, diisi madu dan keju - enak![/caption]
[caption id="attachment_63901" align="aligncenter" width="598"] Kalau yang ini dodol khas Oman, saat dikonsumsi ada sensasi hangat di tenggorokan.[/caption]
Hidangan khas Oman yang nggak boleh terlewat adalah nasi kebuli, saya sarankan Anda datang ke restoran Bin Ateeq, yang berada di daerah Al Khuwair, Muscat. Seporsi nasi kebuli seperti foto di bawah ini, cukup untuk dikonsumi 5 orang dewasa.
Ada pula bendungan Wadi Dayqah, situs wisata Bimmah Sinkhole dan Al Alam Palace yang tak boleh luput Mommies kunjungi.
[caption id="attachment_63903" align="aligncenter" width="710"] Bendungan Wadi Dayqah[/caption]
[caption id="attachment_63904" align="aligncenter" width="644"] Konon Bimmah Sinkhole ini terbentuk akibat jatuhnya meteor pada zamannya. Kandungan mineral air di lubang tersebut sangat tinggi, sehingga orang yang tidak bisa berenang, tetap bisa mengapung.[/caption]
[caption id="attachment_63905" align="aligncenter" width="655"] Bangunan tersebut merupakan tempat tinggal Sultan Qabus yang kini sudah tidak lagi ditempati, dan dijadikan objek wisata.[/caption]
Oman hanya butuh waktu kurang dari 50 tahun membangun negaranya menjadi seperti sekarang, dan digadang-gadang menjadi salah satu negara yang paling maju dan stabil di dunia Arab.
Jika Mommies punya cerita menarik lainnya seputar Oman, silakan tinggalkan komentar Anda ya :) Atau tertarik menelusuri Oman? :D