Bingung mau ngapain saat akhir pekan datang? Ajak si kecil buat papercarft, yuk. Selain mengasah keterampilannya, cara ini juga mampu jadi salah satu trik membangun bonding dengan anak.
Setuju, dong, ya, kalau jadi orangtua itu membuat kita terus belajar dan mengembangkan diri? Contoh kecilnya, setiap akhir pekan kita harus mutar otak bagaimana membuat akhir pekan jadi lebih bermanfaat. Akhir pekan tidak melulu harus diisi dengan jalan-jalan ke mall, apalagi kalau hanya diisi dengan bermain gadget.
Pertanyaannya, kalau di rumah mau ngapain ya? Nggak mungkin kan, kalau cuma berdiam diri saja. Oleh karena itulah kalau menjelang akhir pekan, saya dan suami sering diskusi mencari cara atau kegiatan yang bisa kami lakukan bersama. Harapannya, meskipun nggak kemana-mana, alias di rumah saja, akhir pekan bisa jadi dimanfaatkan untuk mengasah kreativitas anak kami, Bumi. Yah, siapa tahu ke depannya anak lanang saya ini jadi lebih senang menghabiskan waktu di rumah ketimbang keluyuran di luar rumah. Kuncinya, kita sebagai orangtua perlu memberikan dukungan dan fasilitas supaya mereka bisa terus bereksplorasi.
Mengingat dunia anak-anak adalah dunia bermain, pilihan kegiatannya pun nggak akan jauh-jauh dari kegiatan bermain. Semua pasti sudah paham, ya, kalau bermain punya sejuta manfaat buat anak-anak. Nggak cuma bikin mereka tertawa dan merasa senang, bermain juga melatih anak untuk bisa berpikir, berperilaku,dan bersosialisasi dengan baik. Intinya, sih, lewat bermain bisa membantu membentuk karakter anak.
Tinggal kitalah sebagai fasilitator harus bisa memenuhinya.Sebenarnya pilihan kegiatan yang bisa dilakukan cukup banyak. Mulai dari menata rumah bersama, berkebun, memasak, dan pilihan yang paling mudah adalah membuat papercraft. Siapa yang suka mengajak anak bermain papercraft?
Bisa dibilang papercraft merupakan suatu seni membuat model atau figure yang terbuat dari lembaran kertas tebal atau karton. Model ataupun figure ini terbuat dari sebuah pola yang nantinya akan kita dipotong, dilipat dan dilem sehingga membentuk figur atau model yang diinginkan. Berbeda dengan origami yang cuma dua dimensi, kalau papercraft bentuknya bisa menjadi tiga dimensi. Serunya, pilihan karakter yang ditawarkan sangat beragam, mulai dari binatang, tumbuhan, sampai karakter kartun yang sangat familiar seperti SpongeBob dan Minions. Kalau anak saya, Bumi, paling tertarik dengan papercraft alat transportasi.
Setelah kami mengajak bermain papercraft, terbukti sekali, loh, kalau aktivitas yang satu ini jadi solusi supaya anak lupa dengan gadget-nya. Papercraft banyak sekali manfaatnya, anak bisa belajar untuk lebih teliti karena sebelum membuat papercraft, mereka harus lebih dulu memotong kertas sesuai dengan pola yang ada. Setelah itu, anak pun bisa belajar sabar karena memang tidak mudah untuk menempel potongan papercraft tersebut. Belum lagi kalau memang design-nya rumit, mau nggak mau anak pun dilatih untuk berpikir, bagaimaa menyelesaikan bentuk model papercraft tersebut.
Masalahnya, ketika membuat papercraft, kita pun perlu memikirkan biayanya. Biar bagaimana, untuk nge-print design papercaft tentu butuh biaya. Butuh tinta berwarna yang berkualitas dan kertas yang baik. Suatu kali, saya pernah harus mengeluarkan uang sebesar 150 ribu untuk sekali mencetak. Buat saya, jumlah uang tersebut cukup banyak kalau hanya untuk mencetak papercraft. Kalau mau mencetak setiap minggu, pengeluaran bisa membengkak dong?
Dari sini, saya pun latas berpikir, andai saja saya punya mesin cetak berkualitas sendiri di rumah. Pasti akan jauh lebih irit. Bahkan, bisa jadi peluang bisnis di mana papercraft ini bisa dijual dengan harga lebih tinggi karena bentuknya yang unik.
Belum lama ini saya mendapatkan informasi kalau HP baru saja meluncurkan printer baru, HP Deskjet 3635 Series yang punya kemampuan multifungsi. Baik untuk mencetak, copy, memindai atau fax. Berbeda dengan desain sebelumnya, printer yang satu ini punya tampilan desain yang lebih minimalis dengan warna putih biru. Cocoklah untuk di rumah.
Asiknya lagi HP Deskjet 3635 Series ini sudah menggunakan teknologi wireless. Jadi, nge-print bisa dilakukan kapan saja. Soal biaya, tentu akan jauh lebih hemat karena harga tinta original HP ini dijual di bawah 100 ribu. Ketimbang bolak balik nge-print di luar, tentu akan lebih hemat kalau nge-print di rumahkan? Dari segi keamanan tinta juga tidak perlu diragukan lagi.
Salah satu keunggulan yang dimiliki printer ini juga punya aplikasi HP Printables yang bisa kita unduh dari Google Play ataupun App Store. HP Printables ini menawarkan beragam konten web gratis. Nggak cuma papercraft saja, konten lain seperti komik, resep, hingga art therapy pun bisa kita dapatkan secara gratis. Konten yang ada di dalamnya pun akan terus di update secara berkala. Artinya, mau cetak papercraft atau pun foto jadi tidak terbatas. Asik, ya!
Wah... jadi nggak sabar mau beli, nih!