banner-detik
SEX

5 Tipe Seks Orangtua Setelah Memiliki Anak

author

?author?16 Jan 2016

5 Tipe Seks Orangtua Setelah Memiliki Anak

Ada 5 tipe seks orangtua setelah memiliki anak, apa saja itu dan termasuk yang manakah Anda?

5 Tipe Seks Orangtua Setelah Memiliki Anak

Gambar dari www.sheknows.com

Setelah memasuki kehidupan pernikahan dan memiliki anak, ada banyak hal yang berubah. Kalau bagi saya dan pasangan yang paling terasa adalah batasan waktu untuk bersosialisasi. Karena kebetulan kami memiliki kebiasaan yang sama, yaitu menghabiskan waktu bersama teman-teman di sebuah tempat, yang menjadi saksi bisu pertemuan kami *tsaahhh. Entah itu untuk berdiskusi tema-tema tertentu, nonton bareng, atau menyambangi kawan di luar kota.

Begitu menikah, saya kosong dua bulan dan langsung diberikan kepercayaan untuk memiliki keturunan. Sontak saja hal ini turut memengaruhi pola pergaulan kami, yang sempat saya ceritakan. Tak hanya itu, kehidupan seks kami pun turut mengalami penyesuaian – tak bisa seleluasa dua bulan setelah kami menikah, ada banyak pertimbangan sebelum kami bisa “berpetualang” di atas ranjang.  Tipe seks kami setelah memiliki anak, tidak bisa lagi spontan dan baru bisa melakukannya setelah Jordy anak pertama kami tidur pulas, hmmmm sangat pulas maksud saya, hihihi. Tapi, yang lebih penting dari itu, adalah tetap memerhatikan cara berkomunikasi dengan pasangan – artinya saling mengutarakan keinginan hati masing-masing.  Termasuk komunikasi mengenai kehidupan sex, tujuannya supaya kehidupan sex kami tetap bergairah!

Nah, baru-baru ini saya menemukan 5 tipe seks orangtua setelah memilki anak dari situs Scary Mommy, termasuk yang manakah saya dan Mommies? Cek sama-sama yuk :D

  • The Baby Is Sleeping Sex
  • Jadi pada tipe yang pertama ini, bola ada di tangan pihak perempuan. Bisanya perempuan akan lebih dahulu berinisiatif untuk melakukan hubungan intim. Dengan terlebih dahulu menidurkan si kecil – jika dirasa sudah sangat pulas, maka aksi pun akan berlanjut. Sanking terlalu sibuk dengan bayi, isteri sering dihinggapi rasa bersalah kepada suami karena sering lupa kapan terakhir bercinta.

  • Half Sex
  • Poin dari tipe ini hanya salah satu pihak yang kepingin (duuuh kok kasian ya...). Biasanya terjadi saat suami mau namun pasangan sedangn tidak berminat – sampai akhirnya sang suami mencari “kepuasaan” dengan jalan lain. Berselancar di dunia maya dan bahkan memandangi foto mantan pacar *ups.

  • Co-Sleeping Sex 
  • Jika Anda dan pasangan sering menyelinap ke ruangan lain untuk berhubungan intim, berarti Mommies termasuk dalam kategori ini. Jadi, tipe ini membutuhkan kerja sama yang solid antara kedua pasangan. Pasalnya Anda baru bisa beraksi saat anak-anak sudah tertidur pulas dan mencari ruangan yang “aman”. Entah itu ruang tamu, ruang kamar tidur lainnya atau mungkin di dapur? Hahaha. Pastikan Anda melakukannya dengan cepat dan tidak bersuara karena bisa membangunkan anak-anak.

  • Birthday Sex 
  • Tipe ini biasanya akan dilakukan ketika suami berulang tahun, dan demi membuat suasana semakin “panas”. Sang isteri tidak keberatan memakai lingerie, yang memang sudah dipersiapkan jauh-jauh hari sebelumnya. Tak hanya itu, pihak isteri juga akan merespon tindakan-tindakan suami selama hubungan intim dengan membuat suara-suara desahan yang lain dari biasanya. *wow

  • Actual Sex
  • Momen tipe ini biasanya langka, jadi pernah nggak Mommies dan pasangan tertidur sesaat ketika si kecil juga sudah pulas? Pada saat terbangun, posisi Anda berdua berdekatan, dan sangat mendukung untuk melakukan hubungan intim. Walau salah satu pasangan tetap waspada, mendengar si kecil yang sewaktu-waktu bisa terbangun, namun perasaan ingin bercinta tetap mengalahkan segalanya. Nah! Inilah kesempatan seru dan yang harus dimanfaatkan dengan maksimal! Hihihihi.

    Hmmm, kalau Anda dan pasangan termasuk tipe yang mana, Mommies? :D

    Share Article

    author

    -

    Panggil saya Thatha. I’m a mother of my son - Jordy. And the precious one for my spouse. Menjadi ibu dan isteri adalah komitmen terindah dan proses pembelajaran seumur hidup. Menjadi working mom adalah pilihan dan usaha atas asa yang membumbung tinggi. Menjadi jurnalis dan penulis adalah panggilan hati, saat deretan kata menjadi media doa.


    COMMENTS


    SISTER SITES SPOTLIGHT

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan