Sorry, we couldn't find any article matching ''
5 Hal yang Dialami oleh Bayi Baru Lahir
Ada 5 hal yang dialami oleh bayi baru lahir, semuanya berguna untuk memastikan fungsi semua organ si kecil bekerja dengan baik dan memenuhi kriteria bayi yang sehat saat lahir.
Saya masih ingat betul, saat Jordy anak pertama saya yang kini berusia 16 bulan lahir. Di buku kesehatannya, tertulis Jordy tidak menangis – sehingga harus diberikan rangsangan berupa tepukan atau lazim disebut rangsangan taktil dalam dunia kedokteran. Kala itu saya harus menjalani operasi caesar, karena Jordy terlilit tali pusat di leher dan kakinya, lilitan di dua bagian tubuhnya ini yang disebutkan dokter obgyn saya sebagai penyebab Jordy tidak langsung menangis saat di angkat dari dalam perut saya.
Selain itu saya dan Jordy mengalami IMD atau dikenal dengan Inisiasi Menyusui Dini, perlahan tapi pasti mulut Jordy menghampiri puting saya, dan berhasil menghisap ASI pertamanya. Namun ternyata Jordy tak hanya mengalami dua perlakuan yang saya sebutkan di atas. Setelah rangsangan taktil, dan IMD masih ada 3 hal lainnya yang dialami oleh bayi yang baru lahir. Mari membahas satu per satu dengan dr. Meta Hanindita SpA dari RSUD Dr Soetomo Surabaya.
Rangsangan taktil diperlukan untuk merangsang bayi menangis. Menangis menunjukkan bayi dapat bernapas dengan baik. Rangsangan taktil dapat dilakukan dengan menepuk atau menyentil telapak kaki atau menggosok punggung, perut, dada atau tungkai bayi dengan telapak tangan. Jika tidak dilakukan, berisiko bayi akan mengalami asfiksia atau tidak bisa bernapas spontan dan tertarur dan berpengaruh untuk kesehatannya.
Inisiasi Menyusui Dini adalah salah satu rekomendasi WHO tentang standar emas makanan bayi. Proses ini membiarkan bayi dengan nalurinya sendiri menyusu dalam 1 jam pertama setelah lahir, bersamaan dengan kontak kulit (skin to skin contact) antara kulit ibu dengan kulit bayinya. Manfaat IMD ada banyak. Jika tidak dilakukan, meningkatkan risiko kedinginan, dan keberhasilan ASI ekslusif lebih rendah. Adapun manfaat IMD yang untuk bayi dan ibu:
Bayi yang diletakkan segera di dada ibunya setelah melahirkan akan mendapatkan kehangatan sehingga dapat menurunkan angka kematian karena hypothermia
Dekat ibu, bayi akan aman, nyaman secara psikis,mengurangi stres sehingga pernafasan dan detak jantungnya akan lebih stabil.
IMD memungkinkan bayi akan kontak lebih dahulu dengan bakteri baik yang akan membuat koloni di usus dan kulit bayi. Hal ini dapat membantu bayi melawan bakteri jahat di sekitarnya.
Bayi yang diberikan kesempatan menyusu dini akan mempunyai kesempatan lebih berhasil menyusu secara eksklusif daripada yang menunda menyusu dini.
Jilatan bayi pada puting susu ibu akan merangsang sekresi hormon oksitosin yang penting untuk menyebabkan rahim kontraksi, ini akan membantu pengeluaran plasenta dan mengurangi pendarahan sehingga mencegah anemia, merangsang hormon lain yang membuat ibu menjadi tenang, rileks serta merangsang pengaliran ASI dari payudara.
APGAR skor adalah suatu metode sederhana yang digunakan untuk menilai keadaan umum bayi sesaat setelah kelahiran. Yang menemukan adalah dr. Virginia Apgar. Penilaian APGAR harus dilakukan oleh dokter yang membantu persalinan. Yang dinilai adalah Appearance atau warna kulit, Pulse atau denyut jantung, Grimace atau respon reflek, Activity atau tonus otot dan Respiration atau pernapasan. Sehingga disingkat Appearance, Pulse, Grimace, Activity, Respiration, menjadi APGAR. Dokter menilai APGAR untuk mengetahui apakah seorang bayi yang baru lahir asfiksia (kekurangan oksigen) atau tidak. Jika tidak dilakukan, dokter tidak bisa menilai secara cepat keadaan umum bayi sehingga tidak bisa mengambil langkah selanjutnya dengan baik.
Cap telapak kaki dilakukan untuk pemberian identitas pada bayi. Selain gelang berisi identitas orangtua (biasanya ibu), jenis kelamin, tanggal dan jam lahir, juga dicap telapak kakinya untuk pengenalan diri. Jika tidak dilakukan, ada kemungkinan bayi akan tertukar.
Pada bayi baru lahir, sistem pembekuan darahnya belum sempurna, sehingga akan berisiko untuk mengalami pendarahan dan tidak tergantung apakah bayi mendapat ASI atau susu formula atau usia kehamilan dan berat badan pada saat lahir. Pendarahan bisa ringan atau menjadi sangat berat, berupa pendarahan pada pasca imunisasi ataupun pendarahan intrakranial. Untuk mencegah kejadian di atas, maka pada semua bayi baru lahir, apalagi bayi dengan berat badan rendah akan diberikan suntikan vitamin K1. Biasanya diberikan setelah IMD atau sebelum mendapat imunisasi Hepatitis B. Jika tidak dilakukan, bisa menyebabkan pendarahan pada bayi.
Bagi Mommies yang sedang merencanakan atau dalam masa kehamilan, dokter Meta menyarankan untuk menggali informasi sebanyak-banyaknya. Diskusi dengan dokter kandungan Mommies untuk mendapatkan informasi yang lebih valid dan akurat.
Share Article
COMMENTS