banner-detik
BEHAVIOR & DEVELOPMENT

Menjawab Pertanyaan Tentang Seks Dari Anak

author

Mommies Daily05 Jan 2016

Menjawab Pertanyaan Tentang Seks Dari Anak

Ditulis oleh: Nayu Novita

Suka keringat dingin kalau si kecil mengajukan pertanyaan tentang seks? (Saya sih pernah beberapa kali) Coba lihat cara menjawab 10 pertanyaan tentang seks dari anak. 

Menampung pertanyaan dari si kecil adalah “makanan” sehari-hari bagi para orangtua. Meski sebagian besar mudah dijawab, ada tipe pertanyaan tertentu yang sering bikin saya dag-dig-dug dan merasa serba salah. Yak, betul, itu adalah ketika si kakak dan si adik di rumah mulai bertanya tentang hal-hal yang berkaitan dengan... seks!

Saya sempat merasa galau dan bingung mencari jawaban saat si kakak bertanya mengenai, “Apa itu diperkosa?”—ketika ia mendengarnya dari siaran berita televisi. Atau, menjelaskan definisi “seksi” kepada seorang anak TK yang mendengarnya dari penggalan lagu di radio. Tapi saya juga tahu kalau anak-anak ini butuh dijawab, jangan malah saya sok nggak dengar atau mengatakan “Anak kecil belum boleh tahu jawabannya.” Lah, kalau mereka malah sibuk cari tahu sendiri, bisa berabe kan. Karena bagaimanapun memang edukasi seks seharusnya diberikan oleh orangtua. Dan untuk urusan yang satu ini, saya nggak puas kalau hanya sharing dengan sesama ibu, saya butuh jawaban yang pasti bagaimana menghadapi kondisi seperti ini.

Nah, biar nggak salah jawab dan memberikan anak-anak pemahaman yang keliru, saya bertanya kepada psikolog anak Vera Itabiliana tentang cara yang tepat untuk menjawabnya. Ini beberapa di antaranya:

Menjawab pertanyaan tentang seks dari anak

*Image dari kaltura.com

1. Dada ibu, kok, besar?

Jelaskan kepadanya bahwa payudara yang membesar adalah ciri-ciri seorang perempuan yang sudah mulai dewasa. Jelaskan juga bahwa fungsi payudara adalah untuk menghasilkan ASI buat adik bayi—termasuk untuk dirinya ketika dia masih bayi. Menyusui adalah tugas Ibu, bukan Ayah. Itu sebabnya payudara laki-laki yang sudah dewasa tidak besar seperti payudara perempuan.

2. Ayah punya penis, tapi kok ibu tidak punya?

Katakan kepadanya bahwa Tuhan menciptakan manusia dalam dua jenis yang berbeda, ada laki-laki dan ada perempuan. Untuk membedakannya, Tuhan memberikan ciri-ciri pada tubuhnya sebagai berikut: penis untuk laki-laki dan vagina untuk perempuan. Kala menyebut alat kelamin, gunakan istilah yang benar, ya Mom. Misalnya, hindari menyebut penis sebagai “burung”. Ini supaya anak tidak merasa bingung memaknai istilah ini di masa depan.

3. Kenapa penisku suka berdiri?

Tanyakan kapan biasanya si kecil mendapati penisnya berdiri. Jika ia menjawab setiap pagi, maka kita bisa menjawabnya dengan memberikan analogi ketika anak bangun tidur di pagi hari. Seperti kita, penis juga “bangun tidur” setiap pagi. Ajari anak untuk tidak memegangi penisnya yang berdiri, karena akan kembali normal dengan sendirinya. Jelaskan dari sisi kesehatan dan kebersihan bahwa penis hanya perlu dipegang pada saat buang air kecil. Misalnya, kalau sering dipegang-pegang nanti penis bisa luka sehingga akan sakit ketika pipis.

Terus bagaimana kalau anak mengaku penisnya berdiri ketika ia melihat perempuan cantik? ;) Nah, kalau seperti ini, jawablah dengan menjelaskan bahwa tubuh kita suka bereaksi terhadap apa yang kita lihat atau dengar. Misalnya, kita tertawa pada saat ada yang lucu. Penis juga bisa bereaksi terhadap hal-hal tertentu. Selain karena kedua hal itu, jelaskan pula kepadanya bahwa penis pun bisa berdiri ketika ia sedang ingin buang air kecil.

4. Aku ini datang dari mana?

Penjelasannya bisa seperti ini. Ketika laki-laki dan perempuan sudah dewasa, saling menyayangi, dan sudah menikah, mereka akan minta diberikan anak oleh Tuhan. Lalu, Tuhan akan meletakkan bayi yang masih kecil sekali ke dalam perut ibunya. Kenapa perut ibu, bukannya perut ayah? Karena di dalam perut perempuan ada tempat untuk menyimpan bayi yang namanya rahim. Di dalam rahim ini, bayi lama-kelamaan tumbuh membesar dan setelah 9 bulan baru siap untuk dilahirkan.

Tetapi jangan lupa, kita juga harus menyiapkan diri untuk menghadapi pertanyaan yang lebih mendetail tentang hal ini, dari anak yang sudah lebih besar. Siapkan diri untuk menjelaskan secara bertahap sesuai pertanyaan anak. Misalnya, untuk menjelaskan hingga tahapan bagaimana sperma dan sel telur bertemu di dalam rahim.

Biasanya, saat hamil anak kedua, si kakak juga suka bertanya nih, "Kok mama bisa hamil?" Daripada mengarang bebas dengan menjawab kalau adik bayi ini dibawa burung Bangau dan diletakkan di perut, mending cari tahu jawaban yang benar apa.

5. Kenapa perempuan bisa hamil?

Pada anak yang masih kecil (< 8 tahun), tak perlu memberikan jawaban terlalu mendetail. Katakan bahwa perempuan dewasa bisa hamil karena tubuhnya sudah siap. Selanjutnya bisa dijelaskan seperti pada pertanyaan nomor 4. Pada anak yang lebih besar, bisa ditambahkan bahwa kehamilan bisa terjadi pada perempuan yang sudah mulai menstruasi.

Jelaskan pula kepadanya bahwa pasangan suami istri akan menunjukkan rasa sayang dengan kegiatan seperti mencium, memeluk, dan lain-lain. Nah, salah satu di antaranya bisa mengakibatkan kehamilan. Apa kegiatan yang mengakibatkan kehamilan? Yaitu hubungan suami istri, yang tidak boleh terlihat oleh orang lain, sehingga biasanya dilakukan di dalam kamar tertutup. Nanti kalau sudah besar dan menikah, kamu juga akan tahu sendiri seperti apa hubungan suami istri itu.

menjawab pertanyaan tentang seks dari anak2

*Image dari cbsnews2.com

6. Menstruasi itu apa?

Menstruasi adalah tanda yang menunjukkan bahwa perempuan sudah bisa hamil. Jadi, di dalam tubuh perempuan itu ada telur—serupa telur ayam atau bebek tapi berbeda bentuknya, yang kalau tidak tumbuh menjadi bayi akan dikeluarkan oleh tubuh kita. Keluarnya telur dari dalam tubuh perempuan lewat vagina itulah yang dinamakan menstruasi. Pada anak perempuan, tambahkan penjelasan mengenai cara menggunakan pembalut serta cara merawat dan membersihkan vaginanya.

7. Kenapa orang dewasa ciuman di bibir?

Katakan pada anak bahwa ada berbagai macam cara untuk menunjukkan rasa sayang, mulai dari memeluk, mencium pipi ataupun mencium bibir. Jelaskan juga bahwa ayah dan ibunya juga suka melakukan hal itu karena saling menyayangi. Jika ia penasaran, sesekali tak ada salahnya mencium anak di bibir. Atau sebaliknya, bila anak ingin mencium Anda di bibir. Tetapi tekankan bahwa ia tidak boleh melakukannya pada setiap orang, kecuali pada ayah dan ibunya.

8. Seksi itu apa, sih?

Sebelum menjawab, tanyakan pada anak apa pengertian seksi yang pernah didengarnya. Dari jawabannya, Anda bisa tahu sebatas apa pemahamannyatentang seksi. Biasanya anak akan menjawab bahwa seksi itu berarti cantik atau ganteng. Kalau begini, tak perlu meluruskan atau membenarkan konsep seksi di mata anak. Biarkan saja ia memiliki pemahaman tentang seksi sesuai dengan persepsinya. Lain halnya bila ia bilang bahwa seksi itu bila perempuan punya dada besar dan bokong besar. Jika ini jawabannya, maka katakanlah bahwa pengertian seksi pada setiap orang itu berbeda-beda. Kalau menurut ibu, orang itu seksi kalau dia baik dan pintar.

9. Apa sih artinya diperkosa?

Diperkosa itu artinya jika tubuh seseorang disakiti oleh orang lain. Jadi, ia dipaksa dan tubuhnya dipegang-pegang oleh orang lain, terutama di daerah yang setiap hari ditutup oleh pakaian dalam. Setelah memberikan penjelasan ini, Anda bisa mengulangi lagi penjelasan tentang bagian-bagian tubuh mana saja yang tidak boleh diperlihatkan dan disentuh oleh orang lain. Ajari pula anak cara mengatakan tidak dan mencari pertolongan apabila ada orang yang ingin menjahatinya.

10. Kalau sodomi itu apa?

Sodomi itu sama seperti diperkosa. Sama-sama dipaksa dan sama-sama menyakitkannya. Bedanya, korban sodomi itu lebih banyak anak laki-laki dan pelakunya juga laki-laki.

Jujur saja, jawaban dari mbak Vera sangat membantu saya dalam menjawab pertayaan anak-anak yang berhubungan dengan seks. Saya tahu mereka tidak ada maksud apa-apa selain hanya ingin tahu. Makanya saya juga harus cerdas membekali diri dengan jawaban yang benar.

PAGES:

Share Article

author

Mommies Daily

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan