Sorry, we couldn't find any article matching ''
6 Nilai Positif Sebagai Freelancer
Buat saya, definisi working mom itu tidak selalu mereka yang bekerja kantoran. Tapi mereka yang bekerja dari rumah seperti saya pun, saya anggap sebagai working mom. Ini 6 nilai positif sebagai freelancer menurut saya.
Saya tidak pernah menyesali pilihan saya untuk menjadi ibu yang fokus pada kegiatan rumah tangga. Bukan hanya soal mengurus anak, urusan rumah tangga dengan segala tetek bengeknya adalah pekerjaan utama saya. Sebut saja mulai dari mencuci pakaian, mencuci piring, membersihkan rumah hingga menjadi pengajar bagi anak saat ia mengulang pelajaran di rumah. Capek itu pasti saya rasakan. Tapi ada rasa bahagia tersendiri ketika saya berhasil mendampingi tumbuh kembang anak. Pun saat melihat isi rumah yang tertata rapi karena kerja keras saya.
Saya pun tidak bisa membohongi diri bahwa keinginan untuk kembali bekerja selalu hadir. Namun, anak-anak adalah alasan utama saya untuk memilih menjadi ibu rumah tangga. Ditambah lagi keadaan suami yang selalu bekerja keluar Pulau Jawa dalam waktu yang lama. Belum lagi nggak ada sanak saudara yang berdekatan dan jauh dari orangtua saya menambah daftar ketidaksiapan saya untuk berkarir di kantor.
Sadar akan keadaan yang belum memungkinkan bagi saya untuk bekerja di luar rumah (lebih tepatnya sih belum tega, hehehe), saya pun tidak menolak ketika mendapatkan tawaran untuk menjadi kontributor di Mommiesdaily. Bagi saya, inilah waktu yang tepat untuk menyalurkan passion yang telah lama saya pendam sejak dulu, yaitu menulis. Tentu saja, banyak tantangannya ketika harus menyelesaikan pekerjaan rumah tangga dan mengurus anak serta menyelesaikan tulisan yang harus segera disubmit. Meski repot, punya pekerjaan lain di luar kegiatan rumah tangga dan mengurus anak adalah hal yang menyenangkan. Ketika sedang mengerjakan tulisan, saya bisa membebaskan pikiran saya kemana-mana, melepaskan diri dari rutinitas kegiatan rumah tangga dan mengurus anak. Setelah satu tulisan berhasil diselesaikan, otak saya kembali fresh dan ide-ide lain segera bermunculan.
Banyak manfaat lain yang saya dapat lho setelah menjalani pekerjaan sebagai kontributor, di antaranya:
• Jadwal kegiatan harian lebih terarah. Karena saya masih bertanggung jawab atas kegiatan rumah tangga, maka saya harus smart dalam membagi waktu. Di sinilah peran jadwal harian dapat membantu saya untuk mengerjaan pekerjaan secara runut tanpa ada yang tertinggal.
• Lebih menghargai waktu. Menjadi ibu rumah tangga sekaligus tenaga freelance memang merepotkan dalam satu waktu. Itulah sebabnya, saya tidak mau menyia-nyiakan waktu yang ada. Umumnya saya menggunakan waktu istirahat anak-anak pada siang hari untuk menyelesaikan pekerjaan menulis. Jangan sampai saya harus begadang semalaman demi menyelesaikan pekerjaan yang mepet dengan tenggat waktu (meski susah payah untuk dilakukan, hihihi).
• Belajar disiplin. Jika selama ini saya adalah pemegang kekuasaan tertinggi dalam hal kegiatan rumah tangga, maka lain ceritanya ketika saya bekerja sebagai kontributor. Saya memiliki “atasan” yang memantau hasil kerja saya. Istilahnya, saya bertanggung jawab kepada “atasan”. Otomatis, karena adanya tanggung jawab ini, saya belajar untuk disiplin dalam menyelesaikan pekerjaan.
Masih ada 3 hal lagi yang membuat saya bahagia menjadi tenaga freelance. Mungkin Mommies juga merasakan hal yang sama.
• Extra money. Inilah yang paling menyenangkan dari memiliki pekerjaan, yaitu mendapatkan uang tambahan. Perlu diingat, jangan selalu melihat nominal dari uang tambahan yang didapat, namun coba melihat dari sisi yang lain, seperti: dengan uang tambahan ini kita bisa mentraktir anak-anak, bisa belanja apapun yang kita mau (misalnya membeli kebutuhan makeup dan perlatannya) atau bisa menambah pundi-pundi tabungan kita. Jangan salah loh, dari uang tambahan yang kita dapat setiap bulan, kita bisa mencicil membeli emas batangan sebagai simpanan kita. Selama pandai mengatur uang, freelance juga bisa kok punya tabungan dan simpanan.
• Mengembangkan wawasan. Jika sebelumnya kehidupan saya berkutat di seputar rumah tangga, maka setelah menjadi tenaga freelance, sedikit demi sedikit wawasan saya pun dibuka. Tidak hanya berkutat seputar kehidupan SAHM (Stay At Home Mommies), saya pun harus melek informasi mengenai kehidupan para wanita zaman sekarang, baik diliat sebagai sisi ibu, sisi pribadi maupun dari sisi isteri. Otomatis, wawasan saya semakin berkembang seiring bertambahnya informasi yang saya dapat.
• Berbagi dengan Mommies di luar sana. Membagi apa yang saya miliki melalui sebuah tulisan adalah kebahagiaan tersendiri bagi saya. Begitu juga ketika ada yang merasakan manfaat dari tulisan yang telah saya buat, rasa bahagianya berlipat ganda loh! Dan melalui pekerjaan ini pula, teman-teman saya di dunia maya ikut bertambah dan beberapa di antaranya telah saya temui. Kali ini teman-teman saya tidak hanya terbatas pada tetangga kanan-kiri yang biasa lihat, melainkan dari berbagai daerah hingga negara lain, pun dengan pekerjaan yang berbeda-beda.
Intinya sih, tidak ada yang salah dengan keputusan yang kita ambil. Seperti pilihan saya untuk tetap (berusaha) menjadi tenaga freelance sekaligus menjadi ibu rumah tangga. Keduanya memiliki manfaat yang positif, di samping memiliki kerepotan tersendiri. Yang penting, jalani keputusan kita dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab. Dijamin, Mommies pasti lebih happy!
PAGES:
Share Article
COMMENTS