Ditulis oleh: Lariza Puteri
Saat hamil itu kadang saya suka dilema. Makan nggak diatur, nanti jadi obesitas pregnancy. Terlalu diatur nanti underweight. Sebenarnya, bagaimana sih, perhitungan kenaikan berat badan ideal saat hamil?
Jadi, kenapa saya membahas kenaikan berat badan ideal menjelang akhir tahun? Karena biasanya akhir tahun itu menjadi alasan saya untuk bisa makan sepuas-puasnya dan berjanji mengawali tahun baru dengan pola makan yang sehat (yeaaaah rite, ini janji yang sudah memasuki tahun ke-5 dan belum juga terealisasi).
Selain itu, fakta menarik yang saya dapat adalah, ternyata tidak hanya saya sebagai si ibu hamil yang concern mellihat bergeraknya jarum timbangan ke arah kanan, ternyata geng bapak-bapak juga suka lho asik-asik komentar tentang berat badan ibu hamil. Saya pernah mencuri dengar, ada yang komentar begini, “Wah, itu kalo istrinya si Anu hamil, pasti badannya tambah melar. Perawakan awalnya memang sudah besar kayaknya.”
Memang benar, sih, kenaikan berat badan yang terlalu tinggi sudah pasti tidak baik. Bahkan cenderung merugikan kesehatan. Sebaliknya, kenaikan berat badan yang kurang juga bisa menimbulkan berbagai komplikasi.
Jadi, gimana dong caranya supaya bisa tahu kapan kenaikan berat badan dianggap kurang dan kapan dianggap sudah kelebihan? Kalau saya sih, kuncinya, jangan membandingkan kenaikan berat badan dengan teman lain yang juga sedang hamil. Karena, kenaikan berat badan yang ideal saat hamil kan memang bergantung pada berat badan sebelum hamil dan pola makan.
Sedikit contekan dari saya, ini cara untuk menghitung berapa kenaikan berat badan yang ideal, dengan menggunakan Body Mass Index (BMI) yaitu perhitungan berat badan (kg) dibagi tinggi badan (meter) dikuadratkan. Dalam menghitung BMI ini, yang digunakan adalah berat badan sebelum hamil. Saat hamil, ini hitungan penambahan berat badan yang ideal berdasarkan BMI:
Dari total kenaikan berat badan ini, digunakan untuk:
• Bayi sekitar 3 - 3,8 kg
• Plasenta sekitar 1 - 1,3 kg
• Cairan ketuban sekitar 1 - 1,3 kg
• Jaringan payudara sekitar 1 - 1,3 kg
• Suplai darah sekitar 1,8 kg
• Lemak yang disimpan untuk melahirkan dan menyusui sekitar 2 - 4 kg
• Uterus sekitar 1 - 2,2 kg
Sehingga, total kenaikan berat badan selama hamil normalnya (dengan catatan BMI sebelum hamil adalah normal) adalah sekitar 11,5 sampai 16 kg.
Dulu, saat hamil Dhia, berat badan saya naik 13 kg. Anak lahir dengan berat badan normal dan persalinan lancar. Sekarang, masuk trimester 2 saya tetap ingin mengontrol kenaikan berat badan. Caranya, makan seperti biasa dan menambahkan lauk serta camilan untuk mencukupi kebutuhan nutrisi. Tambahan kalori yang dibutuhkan untuk ibu hamil trimester 2 hanyalah sebesar 300 kilo kalori. Angka ini bisa dipenuhi dengan menambahkan 2 gelas susu, menambah satu porsi lauk (bisa dari makanan sumber protein hewani maupun nabati) dan buah-buahan untuk mencegah sembelit.
Jadi, nggak ada lagi makan menggila dengan alasan karea makan untuk dua orang, nih, moms, hehehe.