Sorry, we couldn't find any article matching ''
Usia Ideal Memberikan Edukasi Narkoba Kepada Anak
Gambar dari sini
Saya pikir orangtua mana yang tak khawatir akan bahaya narkoba? (tidak terkecuali saya). Tapi yaaa, nggak juga berarti harus parno dong ya, Mommies. Karena inilah bagian dari tugas dan tantangan sebagai orangtua. Kalau sudah mulai pusing, ingat saja hal-hal menyenangkan yang pernah dan masih kita terima sebagai orangtua. Selain pendidikan tentang narkoba, yang tak kalah penting adalah edukasi seks yang seharusnya menjadi tanggung jawab kita, orangtuanya.
Untuk edukasi narkoba kepada si kecil, tak perlu cari cara yang “ngejelimet” kok, Mommies untuk melakukannya, misalnya melalui story telling. “Melalui kegiatan story telling, orangtua bisa mengenalkan anak mengenai bahaya narkoba yang masuk ke lingkungan sekolah, terutama untuk anak usia sekolah dasar” jelas Irma Gustiana A,M.Psi, Psi (Psikolog Anak dan Keluarga) dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia dan Klinik Rumah Hati. Hal sederhana lainnya yg bisa Anda lakukan adalah:
Saat memberikan informasi-informasi di atas sebaiknya di waktu yang tepat – seperti saat menonton televisi bersama, ada berita tentang narkoba. Di sinilah Mommies, bisa menciptakan momen diskusi, obrolan masih dalam suasana santai, tapi sarat dengan informasi yang tanpa ia sadari cukup berbobot.
Mengenai usia yang paling tepat, Irma mengingatkann sebaiknya memberikan edukasi atau penyuluhan narkoba dan miras saat anak menjelang remaja atau pra puber. “Di usia ini anak sudah bisa berpikiran abstrak dan logikanya juga sudah berkembang, sehingga ketika si pra puber diberikan informasi mengenai penyalahgunaan narkoba maka daya nalarnya sudah dapat berfungsi dengan baik, sehingga ia mampu membuat hubungan sebab akibat” jelas Irma.
Contoh konkretnya Mommies bisa memberikan ilustrasi misalnya bila saya mengonsumsi narkoba, maka saya akan mengalami kecanduan, yang menyebabkan tubuh akan mengalami sakit berkepanjangan. “Sementara pada anak usia balita atau usia sekolah awal pemahamannya masih sangat sederhana sehingga yang harus diajarkan adalah menolak pemberikan orang lain yang mengiming-imingi “permen” atau makanan tertentu tanpa seijin orangtuanya.” Tambah Irma seraya melengkapi jawabannya.
Selanjutnya, yang tak kalah penting! Cara agar si kecil memiliki self control yang baik.
Jika sudah maksimal memberikan edukasi narkoba kepada anak, ada baiknya diimbangi dengan menanamkan nilai-nilai yang dapat membantu dia memiliki self control yang mumpuni, seperti yang dikemukakan Irma berikut ini:
Gambar dari sini
1. Tanggung jawab dan kemandirian. Sejak kecil anak harus sudah dilatih untuk bisa bertanggung jawab terhadap apa yang ia lakukan misalnya dari hal-hal sederhana di rumah yang ada kaitannya dengan dirinya sendiri. Dengan terbentuknya rasa tanggung jawab yang tinggi dan mandiri, maka akan berpengaruh pada kontrol. Anak menjadi paham mengenai norma-norma agama, kesusilaan dan hukum ketika ia menginjak dewasa
2. Nilai moral spiritual. Artinya anak sejak dini telah diarahkan untuk memiliki pondasi agama yang kuat sebagai dasar karakternya. Orangtua bertanggung jawab untuk mengarahkan anak agar mencapai kematangan dari sisi kerohanian, sehingga akan membentengi anak dalam berkehidupan. Ia akan paham aturan sosial dan agama, mana yang boleh dan tidak boleh ia lakukan dalam menjalani kehidupannya
3. Pencegahan lain adalah mengarahkan anak pada beragam kegiatan yang positif misalnya olahraga, berkesenian, atau organisasi kecil yang ada dilingkup sekolah atau rumah.
4. Membangun keterbukan dan komunikasi yang efektif, sehingga orangtua mudah untuk memberikan arahan pada anak, selain itu anak pun tidak merasa segan untuk bertanya dan berdiskusi dengan orangtua termasuk yang ada hubungannya dengan narkoba dan miras.
Semoga anak-anak kita terhindari dari bahaya narkoba dan memiliki ketahanan diri yang kuat ya, Mommies.
PAGES:
Share Article
POPULAR ARTICLE
COMMENTS