banner-detik
SEX & RELATIONSHIP

Usia Rawan Perselingkuhan, Kapan Harus Mulai Khawatir?

author

Mommies Daily11 Aug 2021

Usia Rawan Perselingkuhan, Kapan Harus Mulai Khawatir?

Ditulis oleh: Oriana T

Hari-hari pernikahan berjalan seperti biasa, sampai tiba-tiba pasangan mulai bertingkah ‘aneh’. Ada apa dengan pasangan kita?

Beberapa tahun silam, dunia dikejutkan dengan terkuaknya data situs Ashley Madison--situs kencan yang dikhususkan untuk mereka yang sudah menikah, dan ingin mencari "teman" baru. Yup, itu adalah situs perselingkuhan.

Situs Ashley Madison di-hack dan keluarlah semua nama dan data penggunanya, ada sekitar 37 juta orang. Dan 31 juta di antaranya adalah pengguna laki-laki. Sungguh angka yang mencengangkan, bukan? Hal ini pun membuat kita insecure dan bertanya-tanya: apakah pasangan kita juga pernah berselingkuh dan kapan kah?

Usia rawan perselingkuhan

 

*Gambar dari sini

Usia rawan perselingkuhan

Familiar dengan kalimat life begins at 40? Katanya sih, krisis paruh baya laki-laki dimulai di usia ini. Sang istri pun diminta memasang radar agar lebih waspada. Benarkah begitu?

Peneliti life-span dari Universitas Zurich, Swiss, Alexandra Freund, punya opini berbeda. “Tidak ada waktu spesifik yang memicu krisis dalam hidup seseorang. Akan ada momen saat satu masalah benar-benar memicu semua dan ya sudah, segala hal mungkin terjadi. That's why jangan sampai bom waktu dalam pernikahan meledak," ungkap Freund.

Namun, ada pula studi yang menyimpulkan bahwa lelaki paling rawan berselingkuh setiap kali mereka akan memasuki dekade baru, seperti usia 29, 39, 49 dan 59. Meski dari angka pengguna, usia 33 juga angka yang cukup tinggi.

Kenapa di usia ini rentan perselingkuhan? Biasanya ini adalah masa ketika mereka mulai berhenti sejenak dan mengevaluasi kehidupan mereka beberapa tahun terakhir. Ada yang merasa kaget dan mulai membuat perubahan, kadang drastis. Hal inilah yang membuat perselingkuhan rentan terjadi.

Saat menikah, kita mulai menciptakan rutinitas kehidupan bersama pasangan. Namun, apa yang terjadi kalau suami mulai mempertanyakan rutinitas ini? Ada yang mulai berolahraga dan mengubah gaya hidup. Ada yang mengubah penampilan, mulai dari cat rambut sampai gaya berpakaian. Ada juga yang langsung membeli MoGe alias motor gede atau mobil mewah. Suami juga mungkin mulai kembali berhubungan dengan teman-teman lama lewat media sosial.

Bukan berarti perubahan tersebut mengarah ke perselingkuhan ya, Mommies. Namun, ada baiknya kita belajar untuk membuka lebar pintu komunikasi dan cari tahu apa yang membuat suami menjadi gelisah. Mengingat bahwa dalam sebuah pernikahan pasti banyak perbedaan yang perlu kita jembatani. Ini akan memperkecil kemungkinan perselingkuhan terjadi.

Tidak hanya terjadi pada laki-laki

Perselingkuhan tidak hanya dilakukan oleh laki-laki. Perempuan juga punya kemungkinan untuk melipir sejenak dari hubungannya. Bahkan, menurut survei dan dari pengalaman teman-teman saya sendiri, perempuan masa kini punya kemungkinan 40% lebih besar untuk berselingkuh dibandingkan dengan puluhan tahun lalu.

Seorang penulis, Charles J. Orlando, melakukan sebuah investigasi di situs Ashley Madison untuk mencari tahu mengapa perempuan berselingkuh. Ia menemukan bahwa sebagian besar perempuan yang ia teliti, mengaku mencintai pasangannya, dan tidak ingin bercerai. Mereka mendaftar ke situs itu karena mendamba passion yang semakin memudar seiring usia pernikahan bertambah.

Ini bukan mengenai seks saja. Mereka suka merasa ‘dikejar’. Mereka ingin merasa diinginkan. Mereka ingin dirayu. Alasan utama perempuan berselingkuh adalah kurangnya menghabiskan waktu yang berkualitas dengan suami. Salah satu alasan lain adalah kurang perhatian dari suami. Jadi, karena alasan ini, usia rentan perselingkuhan bagi perempuan lebih bervariasi.

Saya ingin menutup tulisan saya dengan kutipan dari tagline Ashley Madison. “Life is Short, Have an Affair.” Namun, saya ingin sedikit memodifikasinya.

Jika hidup ini memang pendek, mengapa Anda tidak lebih leluasa untuk berbicara tanpa penuh agenda dan drama? Jika Anda mendamba perhatian seperti waktu pacaran dulu, ya katakan saja. Jangan ragu untuk menjadi spesifik. Jika Anda merasa ia mulai bersikap aneh, coba dengarkan kisahnya dan dukung pasangan.

Jika Anda ingin melakukan bertualang dengan pasangan selingkuh, mengapa tidak melakukannya dengan pasangan? Jika Anda menyukai sensasi berselingkuh, mengapa repot-repot menikah?

Bagi saya, hidup ini terlalu singkat untuk dihabiskan dengan berselingkuh.

Share Article

author

Mommies Daily

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan