Sampai saat ini masih banyak masyarakat yang percaya kalau ada beberapa alat kontrasepsi bisa membuat tubuh gemuk dan bikin rahim kering. Benarkah?
Jauh sebelum memutuskan untuk memilih alat kontrasepsi IUD atau spiral, saya sempat merasa bingung. Pilih alat kontrasepsi yang mana, ya? Jangan-jangan kalau salah pilih bisa memberikan dampak buruk pada tubuh. Misalnya, rahim kering atau bisa bikin saya tambah gemuk. Duh!
Hal seperti inilah yang sempat bikin saya bingung. Mengingat waktu hamil bobot badan saya naik sampai 19 kg, untuk menurunkan berat badan ke angka semula tentu bukan bekerjaan yang mudah. Jadi, kalau menggunakan alat kontrasepsi yang bikin gemuk, bukannya kurus tubuh saya ini bisa-bisa makin tambun.
Tapi, benar seperti itu? Ada alat kontrasepsi yang bisa membuat rahim kering dan bikin gemuk? Mengingat kalau mitos masih jadi salah satu bagian dari kebudayaan di masyarakat Indonesia, hal-hal yang bikin bingung dan kebenarannya diragukan seperti ini memang sebaiknya dikros cek lebih dahulu pada sang ahli. Berikut penjelasan dr. Sita Ayu Arumi Sp.OG mengenai pendapat yang mengatakan kalau ada jenis alat kontrasepsi yang bikin gemuk dan rahim kering.
Dokter, bisa tolong dijelaskan apakah pendapat yang mengatakan alat kontrasepsi membuat rahim kering ini merupakan mitos atau fakta?
Yang dimaksud dengan rahim kering oleh orang awam sebenarnya ada dua. Pertama, perempuan yang tidak kunjung hamil-hamil atau susah hamil, dan yang ke dua adalah perempuan yang tidak menstruasi. Sampai sekarang masih banyak sekali masyarakat yang mengasosiasikan menstruasi dengan kesuburan.
Sekarang kita berbicara soal alat kontrasepsi lebih dahulu, di mana alat kontrasepsi ini ada dua jenis, yang hormonal dan tidak hormonal. IUD atau spriral adalah alat kontrasepsi yang mekanik sehingga sama sekali tidak mengganggu siklus haid. Jadi, kalau pakai IUD harusnya menstruasi berjalan dengan teratur, kalau memang tidak teratur itu tandanya ada masalah lain karena bukan disebabkan oleh IUD-nya. Selain IUD, kontrasepsi yang mekanik adalah kondom atau cup, diagframa, yang tidak berhubungan dengan siklus mens.
Sekarang kita berbicara soal kontrasepsi hormon, ini ada beberapa jenis hormon, yang kita kenal dengan Pil KB, suntik, atau implant. Alat kontrasepsi hormonal inilah yang berhubungan dengan siklus haid. Kalau kontrasepsi Pil KB kombinasi, siklus haidnya akan teratur, begitu berhenti, fertilitasnya akan kembali seperti sedia kala, normal. Jadi dia tidak bikin rahim kering, karena akan mens terus. Walaupun memang biasanya jumlah mens-nya akan cenderung lebih sedikit.
Di laman selanjutnya, dr. Sita Ayu Arumi Sp.OG menjelaskan lebih lanjut keterkaitan KB hormonal dengan rahim kering serta mengapa ada pendapat yang mengatakan KB hormonal membuat perempuan jadi gemuk.
Sedangkan implant dan KB suntik, jenis hormonnya memang berbeda karena hanya berisi progesteron saja. Biasanya, kontrasepsi hormonal inilah yang membuat tidak menstruasi. Nah, kondisi tidak mens inilah yang sering disebut orang awam sebagai rahim kering. Karena darah menstruasi tidak keluar.
Efek ini tentu saja tidak permanen, saat kontrasepsi implant dilepas, nanti akan kembali mens normal 3 atau 9 bulan kemudian. Begitu juga dengan alat kontrasepsi yang disuntik, ada yang langsung kembali, tapi ada yang baru mens setelah 3 hingga 9 bulan kemudian baru kembali normal.
Bagaimana dengan pendapat yang mengatakan KB hormonal membuat badan perempuan jadi gemuk?
Nah, ini juga tergantung hormonnya juga. Jenis kontrasepsi hormonal ini kan bermacam-macam. Kalau memang meggunakan hormonal yang turunannya progesteron, sifatnya memang menarik cairan. Jadi, kontrasepsi ini bikin bikin gemuk dalam artian lemaknya banyak, tapi dia menarik cairan. Karena cairanya tertahan oleh tubuh, otomatis berat pasti akan bertambah.
Tapi saat ini ada jenis KB hormonal yang jenis baru, terutama Pil KB, alat kontrasepsi ini tidak menarik cairan sehingga tidak bikin gemuk. Jadi, kalau mau pakai Pil KB hormonal yang jenis baru ini ini. Malah ada yang membuat kulit jadi lebih halus. Memang Pil KB jenis baru ini efeknya jusru membuat kulit mulus, tidak jerawatan dan tidak bikin gemuk. Biasanya, saya menangani pasien yang berjerawat justru dengan Pil KB sehingga bisa menahan hormonalnya. Untuk tahu yang mana yang paling cocok, konsultasikan dulu dengan dokternya.
Wah, saya, sih, setuju sekali dengan pesan yang disampaikan dokter kandungan yang berpraktik di RSIA. Bunda, Menteng ini. Soal memilih alat kontrasepsi memang sebaiknya harus dikonsultasikan lebih dahulu. Termasuk pada suami. Soalnya memang banyak faktor yang memengaruhi, termasuk soal usia.